Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN, Labmania dan UNSRI Kerjasama Pelatihan ''Insight on Analytical Balance''

  • Selasa, 19 Maret 2019
  • 3053 kali

Timbangan atau neraca (analytical balance) adalah instrumen alat ukur umum yang digunakan di laboratorium. Saking umumnya penanganan, perawatannya terkadang dianggap biasa saja bahkan cenderung terabaikan.

Padahal jika membaca SNI ISO/IEC 17025:2017 yang merupakan standar sistem manajemen laboratorium yang paling banyak diterapkan di dunia, paling tidak terdapat 6 klausul (terutama 6.4 dan 7.6) spesifik mengatur tentang timbangan.

 

SNI ISO/IEC 17025:2017 mengatur dari mulai penanganan, angkut, simpan, penggunaan pemeliharaan, kalibrasi, pengecekan antara sampai estimasi ketidakpastian pengukuran dari alat ukur, termasuk neraca analitik yang digunakan di laboratorium.

Setidaknya terdapat beberapa panduan penggunaan neraca analitik, misal suhu ruangan penimbangan 18 derajat celcius sampai dengan 30 derajat celcius, meja penempatan timbangan rata dan stabil, jika timbangan ditempat di lantai dua laboratorium makan penempatan dekat dengan pilar gedung agar stabil, penempatan jangan di bawah AC.

 

Bahkan di beberapa laboratorium dibangun ruangan khusus penimbangan dengan pintu double untuk mengurangi pengaruh tekanan udara pada saat penimbangan. Terdapat juga Laboratorium yang menggunakan alat ionizer discharge atau penghilang elektrostatik untuk mengurangi efek dari elektrostatis sampel.

Berangkat dari kondisi tersebut, Labmania (komunitas millenial scientist, situs: labmaniaindonesia.id) bekerja sama dengan PT Alfascale Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (KLT Palembang) dan FMIPA UNSRI mengadakan pelatihan sehari (19/03/2019) ''Insight on Analytical Balance - Teknik Penanganan, Penggunaan, Pemeliharaan, dan Pengujian Antara sesuai SNI ISO/IEC 17025:2017'' yang diselenggarakan di Ruang Doktor, Pascasarjana UNSRI Palembang.

 

Prof. Dr. Iskhaq Iskandar. M.Sc., Dekan Fakultas MIPA UNSRI saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa sangat mendukung kegiatan pelatihan seperti ini. Jika bisa pelatihan ini bukan yang pertama dan terakhir, kami FMIPA UNSRI siap menyediakan tempat. Menurutnya pelatihan teknis terkait standar SNI ISO/IEC 17025:2017 sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan, terutama bagi Pranata Laboratorium Pendidikan, Mahasiswa dan Laboratorium Kampus itu sendiri.

Pelatihan yang diikuti oleh 120 peserta dari 20 laboratorium di wilayah Sumsel ini diisi oleh dua narasumber yaitu Ivan Sarifudin dari Labmania dan Fransisca Diyah Prashanti dari PT AlfaScale Indonesia. Pelatihan ini bukan hanya di Palembang saja tapi juga di 5 kota lainnya (Padang, Lampung, Medan, Semarang dan Yogyakarta).

 

Bagi KLT BSN Palembang kerjasama dengan Labmania sudah terjalin sejak 2017, dimana sudah menyelenggarakan 5 kali pelatihan terkait SNI ISO/IEC 17025:2017 bagi lebih dari 500 peserta dari 23 laboratorium di wilayah Sumatera Selatan. Pelatihan diselenggarakan secara gratis dan ''patungan'' untuk mengganti konsumsi dan perbanyakan materi pelatihan.

 

KLT BSN Palembang yang diwakili oleh Haryanto menyampaikan apresiasi terhadap peserta pelatihan yang antusias, tercatat peserta ada yang dari Baturaja, Meranjat, Banyuasin dan Prabumulih. Tidak ada alasan laboratorium di wilayah Sumsel tertinggal untuk mendapat pelatihan-pelatihan teknis terkait SNI ISO/IEC 17025:2017. Anggaran pun bukan alasan, karena kita bisa patungan atau gotong royong.

 

KLT BSN Palembang meyakini peran penting laboratorium sebagai penentu awal atau ujung tombak dalam penerapan SNI, terutama SNI Produk. Mustahil jadinya, SNI mau diterapkan sedang laboratoriumnya tidak ada atau tidak kompeten. Melalui pelatihan ini juga diharapkan, para analis atau laboran maupun pimpinan laboratorium mulai memperhatikan timbangan atau neraca analitik karena merupakan basic atau penentu pertama dari hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium. (klt_palembang)