Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Jasa dan Standar; Sinergi Mencapai Kesuksesan

  • Kamis, 03 Desember 2009
  • 3754 kali
Standar hampir selalu identik dengan produk. Lihatlah disekeliling kita, ada banyak produk yang memiliki standar dalam kehidupan kita. Lampu lalulintas, ban mobil/motor kita, helm yang kita kenakan, sampai laptop dan telepon genggam yang kita gunakan, semuanya memiliki standar. Apakah standar juga terdapat di bidang jasa?, pertanyaan ini mengawali dialog interaktif ”The Interview” di Stasiun Metro TV pada hari Rabu, 2 Desember 2009.

Dari studio 1 Metro TV di kawasan kembangan – Jakarta Barat, Githa Nafeeza sang pembawa acara, mewawancarai Prof. DR. Joko Purwanto – Ketua Lembaga Jaminan Mutu Pendidikan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, selaku penerima SNI Award 2009 untuk kategori perusahaan menengah jasa - dan Bapak Ary Soebagyo – Direktur Utama PT. Gapura Angkasa, selaku penerima SNI Award 2009 untuk kategori perusahaan besar jasa.
SNI Award on Metro TV Dalam menjawab pertanyaan itu, Bapak Ary Soebagyo menyatakan ”sektor jasa juga menggunakan standar dalam menjalankan operasional usahanya, kami menggunakan SNI ISO 9001 tentang sistem manajemen mutu untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan, dilaksanakan sesuai dengan target dan kualitas yang ditetapkan perusahaan dan didokumentasikan dengan baik. Bila terjadi suatu kesalahan, manajemen lebih mudah menelusurinnya dan dapat digunakan untuk tindakan perbaikan dimasa mendatang”. Bayangkan bila kami, yang menangani ground handling di 24 Bandara di Indonesia tidak memiliki standar operasional yang baku, pasti akan terjadi kekacauan yang luar biasa.

Universitas Katolik (UNIKA) Soegijapranata juga menggunakan SNI ISO 9001 : 2008 tentang sistem manajemen mutu untuk memastikan kualitas operasional layanannya demi mencapai kepuasan pelanggan. Sebagai Universitas Swasta, yang sedemikian ketat persaingannya, UNIKA Soegijapranata dituntut untuk memberikan layanan yang memuaskan dengan menghasilkan lulusan yang baik, rasio dosen dan tingkat pendidikannya sesuai dengan persyaratan, administrasi berjalan baik dan berusaha mendapatkan akreditasi yang tertinggi dari Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi. Embrio penjaminan mutu ini mulai terbentuk sejak 2004 sebagai respons terhadap tuntutan Dirjen Dikti Depdiknas yang menetapkan standarsisasi mutu pendidikan yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi.
”UNIKA Soegijapranata menggunakan waktu itu menggunakan SNI ISO:9001 2000 dan berhasil mendapatkan sertifikat SNI ISO 9001 : 2000 pada tahun 2007 dan begitu SNI ISO:9001 direvisi menjadi versi 2008, UNIKA dengan segera menyesuaikan diri.

Berkenaan dengan penyelenggaraan SNI Award 2009, Githa menanyakan ”apakah hal yang melatarbelakangi PT. Gapura Angkasa dan UNIKA Soegijapranata mengikuti SNI Award?”.

”Keikutsertaan kami dalam ajang SNI Award ini, bukanlah yang pertama kali. Ini adalah kali ke-empat kami mengikuti, awalnya keikutsertaan kami di SNI Award hanya untuk mengukur kinerja kami sendiri. Saat pertama ikut,langsung jadi nominee tapi gagal menerima penghargaan ini. Selanjutnya kami bertekad, kami harus dapat meraih SNI Award. Tahun-demi tahun kami berusaha dan baru kali ini kami berhasil. Sungguh, - bagi kami -, mendapatkan SNI Award ini sangatlah membanggakan, karena kami harus bekerja keras untuk mendapatkan ini” kata BapakAry Soebagyo.
”Bagi UNIKA, sebenarnya keikutsertaan Unika hanyalah untuk mengukur seberapa besar konsistensi kami terhadap penjaminan mutu sekaligus refleksi dari apa yang telah dilakukan perguruan tinggi ini. Mengingat komitmen Unika untuk mencapai keunggulan sudah menjadi tradisi yang tidak pernah luntur yang dilakukan secara terus menerus dengan semangat mewujudkan suasana, pelayanan, dan interaksi akademik yang mengesankan dan bermakna. UNIKA terus melaksanakan standarisasi mutu hingga akhirnya meraih penghargaan SNI Award,” kata Prof. Dr. Joko Purwanto.

Dalam kesempatan ini, kedua nara sumber mengajak seluruh perusahaan di Indonesia menerapkan standar dan mengikuti SNI Award. ”Bagi kami, benefit yang diperoleh dengan mengikuti SNI Award adalah kemampuan menilai kinerjanya sendiri, memperoleh kesempatan diaudit secara gratis oleh evaluator yang kompeten dan bila menjadi penerima award mendapat kesempatan mempromosikan diri serta untuk mengukur sampai dimana perusahaan tersebut berhasil dalam menjaga konsistensi mutu produknya, dan yang paling penting peserta SNI Award tidak dipungut biaya”.

Semoga dimasa mendatang, semakin banyak Industri Indonesia yang konsisten menerapkan standar demi meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. (btw)




­