Kliping Berita

Oris Riswan Budiana - detikBandung

Bandung - Manajer APJ PLN Kota Bandung Budi Pangestu mengimbau masyarakat agar menggunakan kabel ber-SNI untuk perlengkapan listrik di rumah dan tempat lain. Sebab,kabel non SNI dinilai rawan memicu terjadinya kebakaran.

"Kalau bisa, masyarakat menggunakan kabel yang ada standar SNI-nya. Karena kabel tanpa label SNI tidak terjamin kualitasnya, rawan mengakibatkan kebakaran," ujarnya dalam 'Sosialisasi Pencegahan Kebakaran' di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Jumat (11/3/2011).

Menurutnya, faktor masyarakat membeli kabel non SNI adalah dari segi harga. Di mana, kabel tanpa SNI lebih murah dari pada harga SNI.

"Ya, masyarakat menggunakannya mungkin karena lebih murah padahal sangat membahayakan karena tidak memiliki standar mutu,"terangnya.

Ia pun mengimbau agar masyarakat menggunakan kabel sesuai peruntukkannya. Kalau bisa, gunakan kabel yang didalamnya berisi kawat, bukan serabut.

"Sesuaikan diameternya sesuai peruntukkan. Lalu pakai yang didalamnya kawat," tuturnya.

Dalam sosialisasi tersebut, ia menuturkan cara pencegahan kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Di antaranya hindari penggunaan peralatan listrik tanpa SNI, hindari pencurian listrik, periksa instalasi listrik yang sudah berumur di atas lima tahun, dan hindari stop kontak bertumpuk.

Sementara dalam kegiatan tersebut, hadir Wali Kota Bandung Dada Rosada, Kadishub Prijo Soebiandono, Kasatpol PP Ferdy Ligaswara, serta pejabat lainnya.

(ors/ern)
Sumber : Detik.com, Jumat 11 Maret 2011
Link :http://bandung.detik.com/read/2011/03/11/125405/1589452/486/60-persen-kasus-kebakaran-disebabkan-korsleting-listrik