Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

CPNS BSN harus siap hadapi tantangan mendatang

  • Kamis, 03 April 2014
  • 1148 kali

Tantangan Indonesia di masa mendatang, semakin besar. Perdagangan bebas yang membuat arus produk barang dan jasa semakin mudah keluar masuk pasar, membutuhkan instrumen yang dapat melindungi produsen dan konsumen dalam negeri dari hadirnya berbagai produk impor yang belum tentu terjamin mutu dan keselamatannya. Di sisi lain, perlu peningkatan daya saing produk nasional agar bisa berkompetisi di pasar luar negeri. Dalam hal kepentingan ini, standardisasi dinilai memiliki peranan penting. Demikian disampaikan Kepala BSN Prof. Bambang Prasetya dalam arahannya ketika membuka acara Orientasi CPNS BSN 2014, Jakarta (02/04/2014).

 

Prof. Bambang mengingatkan, kecenderungan saat ini situasinya semakin menuntut kuantitas dan kualitas standardisasi yang dikawal oleh BSN. Dengan kata lain, standardisasi menjadi hal yang sangat penting terutama dalam menghadapi era perdagangan bebas.

 

Oleh karenanya, pegawai BSN termasuk CPNS diminta memperhatikan 2 hal terkait dengan masalah itu. Pertama,  banyak rapat-rapat koordinasi di kementerian yang mengarah pada bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan posisi strategis dalam berbagai forum di internasional sebagai bagian antisipasi pasar bebas. Sebagaimana diketahui, standar adalah entry point atau sebagai pintu utama untuk mengharmonisasikan peraturan-peraturan/regulasi teknis.

 

Kedua, tuntutan masyarakat akan standar dan keteraturan sehingga tugas BSN adalah bagaimana menjadikan orang “sadar” terhadap standar.

 

Untuk mewujudkan hal itu, menurut Prof. Bambang, diperlukan Sumber Daya Manusia yang handal dan mencukupi. Prof. Bambang mengapresiasi KemenPAN yang merespon sangat baik permohonan BSN untuk tambahan SDM. SDM yang baru saja lulus sebagai CPNS BSN ini merupakan personel hasil tes/ujian yang dilakukan secara transparan dan akuntabel yang berhasil menyisihkan sekitar 22 ribu orang yang juga berminat untuk berkiprah di BSN.

 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Humas BSN Budi Rahardjo melaporkan bahwa CPNS BSN rekruitasi tahun 2013 berjumlah 78 orang yang terdiri dari 68 CPNS Golongan III dan 10 orang CPNS Golongan II. Untuk mengenalkan tugas dan fungsi BSN kepada CPNS, Biro HOH menyelenggarakan Orientasi CPNS yang akan berlangsung dari 2 April s.d. 2 Mei 2014 mendatang. Pada hari pertama, Orientasi diisi dengan presentasi Kepala BSN, Sestama dan para Deputi di lingkungan BSN.

 

Penyelenggaraan Orientasi CPNS juga bertujuan untuk saling mengenal antara CPNS dan PNS BSN sehingga akan mempercepat proses integrasi ke dalam organisasi BSN. Kegiatan Orientasi juga membantu CPNS dapat secara cepat menyesuaikan diri dengan budaya kerja dan lingkungan kerja BSN.

 

 

Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB Dr. Setiawan Wangsaatmaja mengapresiasi kegiatan Orientasi CPNS seraya berharap agar CPNS BSN kelak dapat berkontribusi tinggi dalam memajukan Indonesia. Apalagi, berbagai survey tentang kualitas pelayanan publik termasuk kualitas dan kuantitas aparatur negara/PNS di berbagai negara, menunjukkan Indonesia masih tergolong rendah. Bahkan, di lingkungan negara ASEAN sekalipun.

 

CPNS BSN benar-benar dibutuhkan dalam mewujudkan Indonesia yang memiliki kualitas pelayanan publik yang baik dan bersih dari korupsi. (dnw)