Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN sosialisasikan Standar di Institut Teknologi Indonesia

  • Rabu, 23 April 2014
  • 2249 kali

Dalam usahanya mengembangkan standardisasi di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyadari pentingnya keterlibatan dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi. Bagi BSN, perguruan tinggi berperan dalam mengajarkan standardisasi kepada mahasiswa dan diharapkan akan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap standardisasi.

 

Untuk mendorong peran perguruan tinggi dalam standardisasi, BSN telah melakukan sosialisasi ke berbagai perguruan tinggi di berbagai wilayah Indonesia. Pada kesempatan kali ini, Sosialisasi Standardisasi dilakukan di Institut Teknologi Indonesia (ITI) pada Rabu (25/04/2014) di Kampus ITI Serpong, Jawa Barat.

 

Kepala BSN Prof. Bambang Prasetya yang didampingi Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi Dewi Odjar Ratna Komala serta Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) BSN Andry Prihikmat disambut Rektor ITI Dr. Isnuwardianto di Gedung Bakrie Kampus ITI.

 

 

Isnuwardianto menyambut baik kegiatan sosialisasi standardisasi dan beliau menilai bahwa ini adalah awal terbangunnya kerjasama yang baik di masa mendatang. Apresiasi Isnuwardianto kepada BSN sejalan dengan usaha pihak universitas untuk mendorong para mahasiswanya menjadi lulusan yang melek akan standar sehingga akan selaras dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

 

Kegiatan sosialisasi standardisasi dihadiri oleh wakil rektor, dekan, dosen serta mahasiswa ITI. Pada kesempatan penyampaian kuliah umumnya yang berjudul standardisasi dan globalisasi, Prof. Bambang mengingatkan bahwa dalam era globalisasi saat ini, para mahasiswa dituntut untuk mampu bersaing dengan sumber daya manusia manapun dan ini membutuhkan bekal pengetahuan mengenai standar.

 

Senada dengan Prof. Bambang, Dewi dalam presentasinya mengatakan, perkembangan pendidikan standardisasi di Indonesia semakin menuntut peran universitas untuk terbangunnya budaya standar dan mutu di Indonesia. Dengan kata lain, standar perlu diperkenalkan sedini mungkin pada generasi muda terutama di kalangan universitas. Dewi menginformasikan bahwa Indonesia –yang dalam hal ini diwakili BSN, telah menjadi salah satu benchmark negara lain untuk pendidikan standardisasi di universitas. Hal ini tentu sangat membanggakan dan diharapkan akan memacu universitas di Indonesia untuk terus mengembangkan standardisasi. (humas)