Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Antusiasme Siswa SMKN 4 Jakarta dalam Sosialisasi SNI

  • Kamis, 17 Juli 2014
  • 3104 kali



Melanjutkan kegiatan sosialisasi SNI di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Rabu (16/07/2014) di SMA-SMAKBO Bogor, Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan sosialisasi Standar Nasional Indonesia (SNI) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN)  4 Jakarta. Antusiasme 76 siswa kelas 11 dalam mengikuti acara, sangat besar. Siswa peserta sosialisasi SNI merupakan gabungan dari 3 jurusan :  jurusan teknik mekatronika, teknik audio video, serta teknik elektronika. Acara dibuka oleh Wakil Manajemen Mutu SMKN 4 Jakarta Yopi Soepriyono dan Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Dewi Odjar Ratna Komala. 

 



SMK Negeri 4 Jakarta yang beralamat di Jalan Rorotan 6, Cilincing Jakarta Utara ini membuka 10 program studi. Sekolah yang didirikan pada tahun 1955 tersebut, saat ini telah melaksanakan Standar Operasional Prosedur Manajemen Mutu Internasional, ISO 9001 : 2008. Penerapan ISO 9001 disertifikasi oleh TUV NORD Internasional. Dalam melaksanakan Sistem Manajemen Mutunya, SMKN 4 melakukan studi banding dan kerjasama dengan berbagai pihak sekolah dan perusahaan/industri serta instansi dalam maupun luar negeri (China, Malaysia, Singapura, Jepang dan Eropa). Kerjasama dimaksudkan untuk studi banding pendidikan, exhibition, praktek kerja industri bagi siswa dan rekrutmen kerja bagi tamatan SMKN 4 Jakarta.

Selain itu, SMKN 4 juga melakukan kerjasama dengan berbagai instansi dan industri, melakukan fabrikasi atau unit usaha produksi dan perakitan. Diantaranya : produk berbasis kayu, mebelair/furnitur dan interior, produk berbasis plastik, sendok, garpu, produk berbasis logam, seperti meja dan kursi, spare part kendaraan dan moulding. Di bidang kendaraan, perakitan mobil/mini truk dan perakitan motor serta memiliki bengkel mobil dan motor yang diperuntukan bagi masyarakat umum, selain itu pembuatan education trainer bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. 

 


Dalam kesempatan tersebut, Dewi Odjar berkenan menyampaikan arahan, serta memberikan motivasi/semangat kepada siswa dan guru SMKN 4 Jakarta untuk cerdas dalam memilih produk yang sesuai dengan SNI. Juga mengingatkan akan tantangan bangsa Indonesia di era pasar global sehingga generasi muda/siswa SMK harus segera menyiapkan diri sebaik mungkin menghadapi era tersebut.

Selanjutnya, acara diisi dengan presentasi mengenai penerapan standar dalam kehidupan sehari-sehari, sejarah perkembangan standardisasi, serta standar, standardisasi dan SNI yang disampaikan secara berturut-turut oleh Fadly Amri, Rully, dan Nurlathifah yang dipandu oleh staf Pusdikmas Daya Aruna.

 



Untuk membuat suasana sosialisasi tidak menjemukan dan merangsang partisipasi aktif peserta sosialisasi, setiap presentasi diselingi dengan permainan atau kuiz. Presentasi yang disampaikan dengan bahasa dan gaya komunikasi ala anak muda dan permainan/kuis yang menyelingi acara, telah membuat suasana acara sosialisasi berlangsung semarak dan hidup. Kendati demikian, para siswa dan guru serius menyimak paparan presentasi yang disampaikan oleh tim BSN, sehingga hampir setiap pertanyaan atau kuis yang  diajukan oleh pemandu acara, mampu dijawab oleh peserta sosialiasasi SNI.

 



Dan yang paling mencengangkan adalah ketika seorang siswa bernama Agi mampu menyebutkan 15 produk yang telah ber-SNI seperti Helm, Kompor Gas, dan Kipas Angin. Daya mengaku, selama melakukan sosialisasi SNI di level sekolah yang sama, baru siswa SMKN 4 yang mampu menyebutkan secara spontan 15 produk ber SNI. Hal ini menunjukkan bahwa, siswa SMKN 4 mampu menserap materi yang disampaikan dalam acara sosialisasi dan sadar bahwa di sekitar lingkungan masyarakat sehari-hari, banyak produk yang sudah ber SNI.

 

 

Kemeriahan acara hanya berlangsung hingga tengah hari. Di penghujung acara, wakil SMKN 4 menyampaikan testimoni/komentarnya terhadap SNI. Bagi siswa Dandi, penerapan SNI dianggap dapat memajukan bangsa Indonesia. Sebab, produk ber SNI dinilainya dapat bersaing dengan produk impor baik disisi kualitas maupun harga. Adapun bagi guru, produk ber SNI dinilainya akan dapat diterima di berbagai negara.

 



Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi – BSN, Metrawinda Tunus menyampaikan apresiasinya kepada SMKN 4 yang meskipun sedang menunaikan ibadah puasa, namun seluruh peserta sosialisasi sangat bersemangat mengikuti acara dari awal hingga akhir. (dnw/nda)