Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Indonesia Kirim Dua Tim ke Olimpiade Standar di Korea

  • Rabu, 23 Juli 2014
  • 4139 kali

Akhir Mei lalu Indonesia melalui BSN mendapat undangan dari KATS (Korean Agency for Technology and Standards) untuk mengikuti the 9th Standards Olympiad di Korea 11-12 Agustus 2014. Undangan ini merupakan hasil pertemuan Delegasi RI yang dipimpin Dewi Odjar Ratna Komala, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standar BSN dengan Delegasi Korea saat sidang tahunan ke-37 PASC (Pacific Area Standards Congress) 5-7 Mei 2014 di Kuala Lumpur, Malaysia. Tujuan dari kompetisi ini adalah meningkatkan kesadaran siswa/i di sekolah menengah tentang standar dan peran pentingnya dalam menjamin kehidupan yang aman dan nyaman. Pihak KATS akan menanggung biaya tiket pesawat PP, penginapan, makan, transportasi lokal, dan asuransi kesehatan seluruh anggota tim.


Kompetisi yang sudah diselenggarakan sejak 2006 ini akan diikuti oleh 64 tim dari 3 negara, yaitu Korea, Indonesia dan Malaysia. Kompetisi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu untuk kelompok SMP (Middle School) dan kelompok SMA (High School). Indonesia sendiri akan mengirimkan dua tim untuk kelompok SMA, yaitu Tim dari SMAK Petra 1 Surabaya dan SMAK St. Louis 1 Surabaya. Masing-masing tim beranggotakan 3 siswa dan 1 guru pendamping. Anggota Tim dari Petra 1, yaitu Charles Felix Widjajakoesoema (guru), Raymond Christopher Setiawan, Andree Sulistio Chandra, Matthew Gunawan. Sedangkan dari Sinlui, yaitu Novan Ali (guru), Sebastian Kenny, Eko Ratmoko, Andy Mark Tamerlan.
 

Pemilihan kedua sekolah ini, yaitu SMAK Petra 1 Surabaya adalah juara pertama dalam Industrial Games XXI (2012), tema “Think Quality be Qualified” dengan purwarupa yang dibuat adalah sepeda. Sedangkan SMAK St. Louis 1 Surabaya adalah juara pertama dalam Industrial Games XXII (2013), tema “Supply Chain – Learn the Chain Earn the Value” dengan mengembangkan system supply chain and logistic. Kompetisi Industrial Games ini diselenggarakan oleh Universitas Surabaya dan didukung oleh BSN.
 

 

BSN telah menyusun jadwal persiapan kedua tim agar bisa menjuarai kompetisi ini. Salah satu persiapan yang sudah dilakukan adalah menulis essai tentang ketidaknyamanan hidup jika tanpa standar dan solusi mengatasinya. Penulisan essai ini bertujuan untuk membuka kesadaran dan kepekaan bahwa hidup tanpa standar hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan, kekacauan bahkan risiko bahaya serta standar adalah solusi dari ketidaknyamanan tersebut dan standar bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Penulisan essai ini mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh KATS.
 

 

Pada tanggal 17 Juli 2014, bertempat di kampus UBAYA dilakukan pertemuan antara BSN dengan kedua Tim. Rombongan BSN dipimpin oleh Andry R. Prihikmat, Kepala Bidang Diklat Standardisasi didampingi oleh Kristiati Andriani dan Haryanto. Agenda pertemuan ini adalah presentasi essai dari kedua tim, pembekalan wawasan standardisasi dan diskusi persiapan untuk main contest di Korea.
 

 

Tim Trident dari Petra 1 melalui essainya yang berjudul “A Novel Correction, Preventive, and Curative Mass-Education’s Curriculum by Means of Society’s Proper Usage Standard for Vehicle as Part of Road Modality Transport” menawarikan solusi komprehensif, yaitu Smartdriving bagi masalah energi (fossil based) di Indonesia. Di Indonesia (crude oil net importer) pemborosan konsumsi energi (fossil based) salah satunya disebabkan oleh  dominasi peggunaan kendaraan pribadi. Ditambah kebiasaan mengemudi kendaraan, bad driving yang “tidak ramah” energy dan aturan lalu lintas. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan dan belum adanya persyaratan tentang konsep mengemudi yang baik dan ramah energi.
 

 

Smart driving adalah sebuah konsep mengemudi kendaraan yang paling aman dan murah (konsumsi bahan bakar) sesuai aturan dan dapat diterima secara ilmiah dan etika. Smart driving mampu menghemat konsumsi bahan bakar 36%. Konsep ini dituangkan dalam rencana kurikulum terstandardisasi yang dapat diberlakukan wajib bagi setiap calon pengemudi yang terdiri atas 6 indikator yaitu psikologi dan fisik, pengetahuan dasar tentang berkendara (fungsi gear, transmisi, kapasitas mesin dan konsumsi bahan bakar),Kondisi kendaraan normal, Interface, perawatan kendaraan.
 

 

Adapun essai dari Tim Sinlui berjudul “The Application of “TrEnDi Water””. TrEnDi Water singkatan dari Trash, Energi, Diversity and Water adalah salah satu solusi dari masalah lingkungan dan energi di Indonesia. Solusi atas sampah (trash) dapat dilakukan melalui pemilahan sampah (organik dan anorganik) dan 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Trash ini juga mampu menjadi solusi bagi energi, yaitu biogas yang dihasilkan dari sampah serta Recycle sampah plastic dengan Recycle Oil Machine dimana 23 ton sampah plastik dapat menghasilkan 30.000 liter solar.

 

Solusi alami juga dapat dilakukan melalui menanam tanaman khusus, Anthurium atau Sanseviera trifasciata (tanaman lidah mertua) yang dapat menyerap 12 kg (12 km2) CO sehingga dapat mengurangi polusi. Untuk solusi water, dapat ditempuh melalui penampungan dan penggunaan air hujan serta air dari mesin pendingin udara (2 galon perhari) untuk menyiram tanaman dan toilet, penggunaan keran air bersensorik/automatis serta pembuatan biopori.


Tim BSN yang dipimpin Andry R. Prihikmat berpesan agar tim juga dapat membaca standar-standar yang terkait dengan contoh-contoh kasus yang dilombakan. Hal ini akan menjadi nilai tambah bagi dalam penilaian karena salah satu criteria penilaian adalah pemahaman tentang standar. Selain itu, contoh yang nanti dikerjakan agar diperhatikan ukuran atau dimensi serta akurasi sedetail mungkin. “Tim Petra maupun tim Sinlui meskipun sama-sama dari Indonesia tetapi tetap bersaing. Tapi jangan lupa jaga kekompakan, tunjukkan budaya Indonesia yang ramah, sopan dan santun” tambah Andry.


Kedua Tim dijadwalkan berangkat ke Korea pada tanggal 9 Agustus 2014. Dalam kompetisi ini, semua peserta akan memperebutkan penghargaan bergengsi dari Perdana Menteri Republik Korea. Bagi peserta dari luar Korea berkesempatan juga untuk tur selama satu hari berkeliling kota Seoul. Semoga Indonesia juara. (ARP/KA/Har)