Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Universitas Surabaya to be the First University (with Standards) in Heart and Mind.

  • Rabu, 23 Juli 2014
  • 1706 kali

“Standar sudah menjadi bagian dari pola pikir akademisi di UBAYA (Universitas Surabaya), sekarang banyak dosen dan mahasiswa yang tanya dan diskusi tentang standar, jika ada topic diskusi pasti dikaitkan dengan standar dan yang dicari saya” ujar M. Rosiawan, dosen mata kuliah Standardisasi yang juga menjabat sebagai Direktur Pengendalian Mutu dan Audit Internal UBAYA di sela-sela diskusi dengan Tim dari BSN. Selain itu, M. Rosiawan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Masyarakat Standardisasi Prov. Jawa Timur. Peran M. Rosiawan sangat besar sebagai pioneer pendidikan standardisasi di UBAYA.


Maka dari itu, tidak berlebihan jika UBAYA disebut sesuai dengan visinya, yaitu To Be the First University (with Standards) in Heart and Mind. Ungkapan ini mungkin belum sepenuhnya sahih, tapi menjadi harapan sekaligus do’a agar standardisasi dapat menjadi bagian dari budaya (akal dan budi) di masyarakat tidak hanya di UBAYA.

 
Di UBAYA sendiri standardisasi sudah diajarkan di mata kuliah sejak tahun 2010. Standardisasi diajarkan di UBAYA melalui 3 (tiga) mata kuliah, yaitu Standardisasi, Quality Management, dan Occupational Healts & Safety-Management System. Mata kuliah ini diajarkan bagi mahasiswa S1 di Jurusan Teknik Industri semester 5 di konsentrasi Enterprise and Quality sebagai mata kuliah pilihan wajib  Sampai semester genap 2013 sudah 249 mahasiswa yang diajarkan standardisasi.

Upaya UBAYA bahkan sampai menelusuri bidang pekerjaan dari lulusan mahasiswa yang pernah mendapat mata kuliah. Dari data UBAYA, periode 2010-2012, terdapat 12 lulusan mahasiswa yang bekerja di bidang standardisasi. Pekerjaan lulusan mahasiswa mata kuliah standardisasi diantaranya konsultan untuk Sistem Manajemen Terpadu (Integrated Management System), Pengendali Dokumen (Document Controller), Quality Assurance, Quality Control, Management Representative, dan Auditor Sistem Manajemen.

 

Tercatat sejak teken MoU dengan BSN, tanggal 18 November 2009, sudah lebih dari 20 implementasi kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan, dan promosi standardisasi dilakukan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Terakhir adalah Tim Indonesia untuk the 9th Standards Olympiad dipilih dari pemenang Industrial Games tahun 2012 dan tahun 2013 yang diselenggarakan oleh UBAYA atas dukungan BSN.

Tidak hanya di perkuliahan, pendidikan standardisasi juga dilakukan oleh mahasiswa mata kuliah standardisasi di UBAYA melalui permainan dan kompetisi. Jika dikumpulkan ada sekitar 20 permainan standardisasi yang berhasil dibuat dan bahkan dilombakan. Bahkan M. Rosiawan sempat ada ide untuk membuat buku tentang permainan standardisasi. Contoh permainan yang berhasil dibuat adalah Monopoli SNI (yang sudah dikembangkan versi eletroniknya), Kartu UNO SNI, Uno Stacko, dan Puzzle SNI.

Kini menjelang berakhirnya masa kerjasama, BSN melakukan analisa dan kaji ulang dari perkembangan dan implementasi kerjasama yang sudah berjalan hampir lima tahun ini. Analisa dan kaji ulang dilakukan melalui diskusi dengan perwakilan UBAYA setelah pertemuan tim BSN dengan Tim Olimpiade Standar di Korea. Perwakilan UBAYA adalah M. Rosiawan, M. Arbi Hadiyat (kader dosen standardisasi), dan Yenny Sari (Kepala Lab. Quality & Performance Management Teknik Industri). Tim BSN dipimpin oleh Andry R. Prihikmat beranggota Kristiati Andriani, dan Haryanto. Di pertemuan ini dibahas mengenai peluang perluasan pendidikan standardisasi di jurusan dan fakultas lain di UBAYA serta kebutuhan peningkatan kompetensi dosen standardisasi yang spesifik, misal standardisasi di bidang industri kreatif. (ARP/KA/Har)




­