Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN revisi SNI Sistem Plumbing

  • Selasa, 26 Agustus 2014
  • 11218 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) akan merevisi SNI Sistem Plumbing. Dua dokumen SNI yakni SNI 03-7065-2005 Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing dan SNI 03-6481-2000 Sistem Plumbing, rencananya akan dijadikan dalam 1 dokumen SNI Sistem Plumbing. Kepala Pusat Perumusan Standar – BSN, Nyoman Supriyatna pada acara signing ceremony of educational plumbing programs, di Jakarta (25/08/2014) mengatakan, dua SNI tersebut perlu direvisi guna memperoleh SNI Sistem Plumbing yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK terkini sehingga dapat menjamin perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan sistem plumbing yang aman, sehat, efektif dan efisien.

 

Untuk revisi tersebut, BSN akan mengadopsi Uniform Plumbing Code 2012; Study Guide dan Ilustrated Training Manual. Meskipun adopsi, BSN tidak akan mengadopsi 100%. Akan ada pertimbangan National Differencies yang akan dikaji dan dipertimbangkan sebagai bahan revisi SNI. Menurut Nyoman, perumusan SNI harus applicable di Indonesia. “Kalau dulu merumuskan SNI mengejar target kuantitas, kebijakan sekarang SNI harus berkualitas dalam arti dapat diterapkan oleh stakeholder,” ujar Nyoman.

 

Hingga per April 2014, BSN telah menetapkan sejumlah 9.817 SNI dan yang masih eksis sebanyak 7.989 SNI. Dua diantara total SNI tersebut adalah SNI yang terkait dengan plumbing. Ke depan, BSN akan mengembangkan sektor-sektor yang belum ada SNI nya dan dibutuhkan pasar. Hingga saat ini, BSN telah mengkoordinasikan hampir 100 Panitia Teknis yang sekretariatnya tersebar di berbagai instansi. Dan 50% dari jumlah itu berada di Kementerian Perindustrian.

 

Kerjasama BSN dan IAPMO
Government and Relation Political Expert IAPMO  Dharmasena Wijanegara mengatakan, BSN dan IAPMO telah bekerja sama untuk mempublikasikan Standar Sistem Plambing sebagai standar nasional yang akan dikenal sebagai SNI - Uniform Plumbing Code Indonesia, yang akan membantu masyarakat Indonesia dalam pengembangan praktik sistem plambing yang aman. Pentingnya akan kebutuhan untuk air bersih, sanitasi, dan pengumpulan beserta transportasi air limbah dalam suatu peradaban perekonomian yang maju, keberadaan Industri plambing menjadikan bagian yang sangat mendasar dan substansial bagi kebutuhan seluruh umat manusia.



Menurut keterangan Nyoman, BSN telah menandatangani kerjasama dengan IAPMO pada tahun 2002. Namun, selama kurun waktu 6 tahun berjalan, belum tampak hasil yang optimal dari kerjasama tersebut. Pada tahun 2008, BSN melakukan perpanjangan kerjasama MoU. Pada tahun 2012, BSN kembali memperpanjang MoU dan di tahun tersebut timbul gagasan/ide untuk merevisi SNI plambing yang telah berusia > 5 th. Selanjutnya, SNI plambing  ternyata masuk dalam PNPS 2013 dengan IAPMO sebagai acuan substansi  

 

Ditargetkan bulan September sudah ada pertemuan konsensus dan bulan Oktober, masyarakat sudah bisa melakukan jajak pendapat. Maret 2015 SNI hasil revisi ditargetkan sudah dapat dipublikasikan kepada masyarakat.(dnw)