Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Deputi III BSN Hadiri Promosi Doktor Dosen Standardisasi di Universitas Diponegoro

  • Jumat, 12 September 2014
  • 2556 kali

Kabar gembira datang dari salah satu pioneer pendidikan standardisasi, Bambang Purwanggono, dosen pengampu mata kuliah standardisasi di jurusan Teknik Industri, Universitas Diponegoro. Bambang Purwanggono menjalani sidang dalam rangka ujian promosi doktor dalam ilmu ekonomi pada pukul 14.00, 12 September 2014 di Kampus Pascasarjana UNDIP di Semarang.

Hadir sebagai tamu undangan, Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Dewi Odjar Ratna Komala didampingi Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, Metrawinda Tunus.

Judul disertasi yang diambil adalah “Membangun Kapabilitas Inovasi Perusahaan Manufaktur melalui Pengetahuan Teknikal Organisasional yang Didukung oleh Riset dan Pengembangan Internal dan Adopsi Kelimpahan Pengetahuan dengan Mediasi Kapasitas Serap yang Dinamis-Khas". Disertasi ini dipromotori oleh Prof. Dr. Sugeng Wahyudi dan Dr. M. Chabachib.



Dr. Ir. Bambang Purwanggono, M.Eng. adalah pioneer (perintis) pendidikan standardisasi di Indonesia. Pada tahun 2005, Dr. Bambang lah yang datang ke BSN dan mengatakan bahwa standardisasi perlu masuk (diajarkan) ke  dunia kampus. Dus, pada tanggal 21 November 2005, ditandatangani kerjasama antara BSN dengan Universitas Diponegoro. Inilah tonggak sejarah standardisasi masuk (diajarkan) di dunia kampus.

Bagi pria kelahiran Semarang, 22 April 1957, standardisasi sudah menjadi bagian hidupnya. Jika separuh hidup saya adalah akademisi, maka separuhnya lagi adalah standardisasi demikian kalimat yang pernah diungkapkan ayah dari empat orang putra ini. Benar saja perkataan tersebut dibuktikan dengan kontribusi nyata, standardisasi diterapkan Dr. Bambang melalui tri dharma perguruan tinggi yang menjadi janji bakti bagi setiap insan akademisi. Standardisasi oleh Dr. Bambang Purwanggono diimplementasikan baik dalam dharma pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat.

Dr. Bambang Purwanggono berkontribusi dalam penulisan buku “Pengantar Standardisasi” edisi pertama (2007) dan edisi kedua (2009). Dr. Bambang Purwanggono berhasil memasukkan mata kuliah Standardisasi dalam kurikulum Teknik Industri. Bahkan beliau sendiri yang langsung mengampu mata kuliah tersebut.

Nama Dr. Bambang Purwanggono juga tidak asing bagi praktisi pendidikan standardisasi di dunia internasional. Sejak tahun 2009, selalu berkontribusi dalam ICES (International Cooperation on Education about Standardization) dan APEC SCSC. Tahun 2011-2012, UNDIP bersama USAKTI berhasil menjadi pilot implementation dari APEC SCSC Education Guide 3Standardization: Fundamental, Impact and Business Strategy. Tahun 2013 berkontribusi dalam menyusun APEC SCSC Education Guide 4Teaching Standardization in Universities: Lesson Learned from Trial Program.

Untuk mempercepat pendidikan standardisasi, Dr. Bambang Purwanggono pun sudah menyiapkan kader salah satunya adalah Dr. Arfan Bakhtiar, yang 26 Agustus 2014 kemarin tiba di tanah air selepas 3 tahun lebih menimba ilmu standardisasi di Technical University of Berlin di bawah bimbingan Knut Blind (Professor in Standardization). Salah satu mahasiswa didikannya pun kini bekerja di BSN, Ike Permata Sari, yang pernah magang di BSN (2009) untuk menyusun skripsi dengan topik pengembangan SNI. Ike Permata Sari, baru saja menyelesaikan studi master Standardization, Social Regulation and Sustainable Development di University of Genewa di Swiss.

Standardisasi juga selalu menjadi topik atau bagian dalam riset yang dilakukannya, baik yang diterbitkan di publikasi ilmiah nasional maupun internasional. Dua risetnya pernah dimuat dalam jurnal  IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Tahun 2013, dua papernya yang dimuat berjudul Employee Perceptions to Standards Capability: A Cross Second Order Confirmatory Factors Analysis in Manufacturing Firms-Indonesia dan The Relationships between Standards Implementation and Organizations Performance: A Cross Case Analysis in Manufacturing Firms-Indonesia".

Dharma pengabdian masyarakat, Dr. Bambang Purwanggono lakukan dengan aktif menjadi ketua Masyarakat Standardisasi DPW Jawa Tengah. Amanah ini dimanfaatkan untuk menularkan standardisasi saat melakukan pendampingan bagi UKM. Jiwa filantropis masih hadir di tengah-tengah kesibukannya, Dr. Bambang Purwanggono pun secara pelan-pelan mendirikan panti asuhan bagi anak yatim piatu. Selamat Dr. Bambang Purwanggono, semoga dharma bakti selama ini bermanfaat bagi sesama serta bernilai ibadah dan menjadi amalan tidak terputus. (Har).




­