Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN lakukan Bimbingan Teknis untuk Pemkab Madiun

  • Rabu, 22 Oktober 2014
  • 1225 kali

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) melakukan Bimbingan Teknis penerapan SNI ISO 9001:2008 untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Kegiatan yang diikuti oleh 27 peserta yang berasal dari perwakilan badan/dinas/kantor Pemkab Madiun, bagian sekretariat daerah, kecamatan, serta puskesmas itu, berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 Oktober 2014. Bimbingan Teknis meliputi pemahaman tentang manajemen mutu; diklat aparatur/personel, auditor internal serta cara-cara pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008.

 

Asisten Administrasi Umum Pemkab Madiun BASITO mengatakan,bimbingan teknis yang mengundang narasumber dari BSN tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam rangka meningkatkan mutu layanan masyarakat khususnya di pemerintahan terkait dengan penerapan SNI ISO 9001:2008.

 

Dengan menerapkan SNI ISO 9001:2008, SKPD di lingkup Pemkab Madiun diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan mengacu pada pedoman kerja yang standar. Dengan menerapkan sistem manajemen mutu juga diharapkan manajemen kerja bisa lebih efektif dan efisien. Kualitas layanan bisa semakin baik dan terjamin sehingga tujuan akhir adalah masyarakat/publik semakin percaya dan puas atas layanan yang diberikan oleh Pemkab Madiun.

 

 

Bupati Madiun MUHTAROM dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Basito juga mengatakan, kegiatan Bimbingan Teknis yang dilakukan dengan mengundang BSN diharapkan dapat menambah ilmu dan pengetahuan serta informasi yang akan membuka wawasan SKPD di lingkungan Pemkab Madiun sehingga terdorong untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

 

Muhtarom mengingatkan bahwa tantangan dan hambatan ke depan semakin kompleks dan multi dimensional dimana tahun 2015, Indonesia akan menyambut pemberlakuan pasar bebas ASEAN –Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA 2015. Masyarakat Jawa Timur khususnya Kabupaten Madiun perlu melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kondisi/situasi tersebut.

 

Namun, lanjut Muhtarom, Kabupaten Madiun harus dapat memanfaatkan momentum tersebut secara positif, jangan sampai wilayah Madiun turut menjadi pasar bagi negara anggota ASEAN. Dengan menerapkan SNI ISO 9001:2008 yang diketahuinya sebagai suatu standar internasional yang menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian suatu sistem manajemen kualitas. Penerapan Sistem Manajemen Mutu akan mampu menjamin bahwa organisasi dapat memberikan produk/layanan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Sehingga Kabupaten Madiun dapat memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat termasuk pelaku usaha di wilayah kabupaten Madiun.

 

Sementara itu, narasumber dari BSN ZAKIYAH yang dibantu oleh staf Pusat Penerapan Standar ARIES mengatakan, Bimbingan Teknis dirancang selama 3 hari untuk memahami secara umum dokumen SNI ISO 9001:2008. Dilanjutkan materi mengenai  bagaimana merancang dan mengembangkan sistem, serta hari terakhir mengenai audit internal.

 

Zakiyah mengungkapkan bahwa sesungguhnya menerapkan sistem mutu tidaklah sulit dilakukan asalkan ada komitmen bersama dari pimpinan hingga ke staf (keterlibatan semua pihak). Apa yang telah dilakukan selama ini, cukup “dipoles” saja sehingga dapat dibuatkan sistemnya secara lebih baik dan efisien. Zakiyah mengingatkan, pandangan umum mengenai penerapan sistem mutu bahwa “tulis apa yang kamu lakukan dan lakukan apa yang kamu tulis” sudah tidak relevan lagi. Sistem Manajemen Mutu sekarang justru meminta agar menuliskan dokumen/prosedur yang penting saja (yang dapat mempengaruhi mutu/proses lainnya). Dengan kata lain, pembuatan dokumentasi dan prosedur hanya yang benar-benar diperlukan oleh organisasi.

 

Dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis, banyak masalah-masalah yang terungkap dari peserta. Misalnya, pegawai di lingkungan Pemkab Madiun sudah melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Namun kenyataannya, banyak pelanggan yang menuntut layanan dengan tidak mengikuti persyaratan tertentu.

 

Partipasi masyarakat yang minim, dinilai juga mempengaruhi pelayanan secara keseluruhan. Contohnya, anggota masyarakat yang suka membuang sampah ke sungai, akan mempengaruhi pemenuhan tuntutan masyarakat akan sungai yang bersih.

 

Terkait hal itu, Zakiyah menyarankan, perencanaan untuk pelayanan perlu segera dibuat sehingga teridentifikasi kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya serta permasalahan-permasalahan yang disebutkan tadi, bisa teratasi. “Prinsip dalam Sistem Manajemen Mutu adalah perbaikan berkelanjutan, masalah-masalah atau kekurangan-kekurangan di hari kemarin, jangan sampai terulang di kemudian hari”, ujar Zakiyah memberi solusi.

 

 

Bimbingan Teknis pun akan berakhir pada hari ini (22/10/2014). Acara berlangsung hangat. Komunikasi antara peserta dengan narasumber berjalan dengan baik. Inilah bagian tugas BSN untuk memfasilitasi stakeholder dalam menerapkan SNI ISO 9001:2008. (dnw)