Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Horee... Yogya Dinobatkan Jadi Kota Batik Dunia

  • Kamis, 23 Oktober 2014
  • 650 kali

YOGYA (KRjogja.com) - Dewan Kerajinan Dunia atau World Craft Council (WCC) menobatkan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia atau 'World Batik City' bersama-sama dengan Dongyang di China yang juga dinyatakan sebagai 'World Woodcarving City' dan Donique di Chili yang dinyatakan sebagai 'World City of Chamanto'. Penobatan tersebut dinyatakan dalam bentuk pemberian Plakat Pengakuan yang diserahkan WCC pada Sabtu (18/10) bertepatan dengan acara pembukaan WCC Golden Jubilee Celebration Summit yaitu memperingati 50 tahun berdirinya WCC yang berlangsung sejak 18 hingga 22 Oktober 2014 di Dongyang, Zhejiang, Tiongkok.

Penyerahan plakat penobatan diterima GKR Pembayun mewakili ibundanya GKR Hemas selaku Ketua Dekranasda DIY. Pengukuhan Yogyakarta sebagai World Craft City of Batik dideklarasikan dihadapan anggota dari WCC yang hadir lebih dari 50 negara di lapangan terbuka Central Square, Tiongkok Woodcarving Museum.

Ketua Dewan Pakar Yayasan Batik Indonesia, Prof Rahadi Ramelan mengatakan, untuk memenuhi kriteria yang disyaratkan WWC nan ketat, hanya Yogyakarta yang paling mungkin memenuhi. Sementara itu, Ketua Asosiasi Kerajinan Thailand juga mantan President WCC, Surapee Rojanavongse menilai kinerja positif Kraton Yogyakarta dalam pengembangan kerajinan khususnya batik sehingga memberi manfaat bagi masyarakat, yang menurutnya mendukung dan sangat layak ditetapkan sebagai kota batik dunia.

Asekda Pembangunan dan Perekonomian DIY, Didik Purwadi, menekankan pengembangan kerajinan batik harus memberi ruang terhadap perkembangan pasar khususnya teknologi, kendati harus dijaga pakem batik yang dinyatakan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). Dengan dikukuhkannya Yogyakarta Sebagai kota batik Dunia ini maka Yogyakarta telah berpartisipasi nyata mengharumkan Indonesia dimata dunia.

"Telah banyak kita dengar slogan dari Yogyakarta untuk Indonesia dan dari Yogyakarta untuk Dunia, maka hal tersebut telah menjadi kenyataan di depan mata kita. Kami berharap dengan menyandang nama besar ini bukan eforia yang kita lakukan, akan tetapi adalah mengisi dan melengkapi ruang-ruang yang masih kurang untuk makin menambah kuat tertancapnya sang Merah Putih di Dunia Internasional," tutur Didik.

Direktur Eksekutif Dekranasda DIY, Ronny Guritno menegaskan, penilaian ini merupakan pengakuan bagi Indonesia secara global bagi Yogyakarta. Karena untuk proses ini beberapa negara lain juga berusaha mengambil pengakuan ini.

"Penilaian yang dianggap menonjol adalah peranan Kraton Yogyakarta dalam pelestarian dan membuka diri atas disain, keahlian yang ada di kraton disebarkan kepada masyarakat umum. Kemudian peranan lembaga pendidikan kesenian termasuk kurikulum sekolah-sekolah dasar dan menengah atas kerajinan batik disaksikan banyak desa di DIY yang menjadi desa industri kerajinan batik di setiap kabupaten/kota," paparnya.

Penetapan Yogyakarta sebagai kota Batik dunia diikuti dengan penganugerahan 'WCC Outstanding Contribution Award For The Selfless Dedication and Devotion to The World Arts and Craft Industry' kepada GKR Hemas yang diwakili GKR Pembayun pada acara Celebration Party WCC Golden Jubilee. Dalam Celebration Party ini ditampilkan peragaan busana dari seluruh negara peserta dan pameran kerajinan dimana DIY menampilkan kerajinan batik tulis dari motif tradisonal-klasik hingga batik modern. (M-3)


sumber: Kedaulatan Rakyat (http://krjogja.com/read/234768/horee-yogya-dinobatkan-jadi-kota-batik-dunia.kr), diakses pada 23 Oktober 2014




­