Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Implementasikan Standar Sekarang, dan Nikmati Keuntungannya

  • Rabu, 10 Desember 2014
  • 656 kali

Pada kesempatannya berbagi pengalaman dalam mengelola CV ATS perusahaan Garam miliknya, Niko Sugiharto memaparkan kesuksesannya berbekal penerapan standar mutu dan produk pada proses usahanya yang dirintis sejak 1998 pada acara “Seminar Standardisasi Produk UMKM Sektor Makanan Dan Minuman Untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Unggulan Daerah Sulawesi Selatan” yang diadakan di Makasar, pada 4 Desember 2014

 

“Sertifikat kesesuaian adalah langkah kemudian, implementasikan saja standarnya sekarang, dan jangan tunda lagi.” Ujar putra daerah yang telah berhasil menyabet SNI Award 2012 untuk kategori Usaha Kecil Barang ini berusaha memotivasi para pelaku usaha makanan dan minuman Sulawesi Selatan yang hadir memadati ruangan Ruang pertemuan Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu (BPSMB) Makassar. Dengan mengimplementasikan standar dalam  proses produksi garam Merek GG dan Bintang GG miliknya, Niko meyakini bahwa usahanya berkembang dengan sangat signifikan hingga saat ini. Selain Kepercayaan konsumen dan kapasitas produksinya yang meningkat, jumlah kegagalan produk juga dapat diminimalisir. Penyampaian testimoni Niko yang gamblang, mencoba menginspirasi dan membangkitkan semangat peserta seminar khususnya UMKM,  bahwa merekapun bisa seperti dirinya.

 

Seminar yang dibuka oleh Asisten II Gubernur Sulawesi Selatan, Muhamad Sidik Salam, merupakan hasil kerjasama BSN dengan Pemprov Sulawesi Selatan dalam menindaklanjuti MoU Kerjasama antar kedua Institusi yang baru ditandatangani ulang  awal tahun ini. Kepala Pusat Kerjasama BSN, Erniningsih, memulai sesi presentasi dengan memaparkan gambaran Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah bersiap menyambut industri dan perdagangan Indonesia pada tahun 2015. Erniningsih menyampaikan tentang pentingnya penerapan standar beserta penilaian kesesuaiannya dalam menghadapi persaingan dalam era pasar bebas di ASEAN sekaligus melindungi konsumen negeri.

 

 

Antusiasme peserta juga ditunjukkan dengan mengalirnya pertanyaan dan tanggapan seputar presentasi yang disampaikan oleh pembicara. Pertanyaan dari bagaimana mengajukan usulan ke BSN, standar terkait produk unggulan daerah, dan proses sertifikasi dan penilaian kesesuaian yang ditujukan kepada Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Akreditasi, Konny Sagala, serta pemodalan dan pemasaran produk mereka yang terkadang mendapatkan kendala. “Saat ini sedang dikembangkan skema sertifikasi berdasarkan blok produksi untuk UMKM” jelas Kony Sagala. Diharapkan kedepannya UMKM bisa mendapatkan kemudahan dalam proses sertifikasi dengan bergabung dalam sebuah wadah atau paguyuban industri UMKM katanya, menambahkan.

 

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan-pun tidak mau ketinggalan menyampaikan programnya, saat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) menyebarkan himbauan agar hotel-hotel menyediakan kudapan khas Nusantara, Kepala Disperindag mengklaim bahwa Pemprov Sulsel telah terlebih dahulu memiliki kebijakan serupa, dengan meminta agar markisa, buah unggulan Sulawesi Selatan, disediakan sebagai minuman pendamping kudapan di hotel-hotel di wilayah mereka. Pada prinsipnya Pemprov Sumsel dan para pemangku kepentingan menunjukkan minat untuk memanfaatkan kerjasama dengan BSN dengan usulan yang lebih kongkret dan dapat direalisasikan, untuk itu Dinas Perindag melalui BPSMB akan menindaklanjuti pertemuan ini. (danil- arip-didit)