Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

PT. Semen Indonesia, Peraih SNI Award 2014 Role Model Perusahaan Semen di Indonesia yang Terus Berinovasi

  • Jumat, 08 Mei 2015
  • 8086 kali

Salah satu realisasi dalam pembangunan nasional adalah dengan membangun infrastruktur yang baik guna mendukung perekonomian, kehidupan sosial dan politik suatu negara. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan bahan baku yang baik guna mendirikan infrastruktur yang baik. Salah satunya dengan menjaga kualitas semen sebagai salah satu komponen penting dalam mendirikan bangunan.

 

Salah satu perusahaan semen di Indonesia adalah PT. Semen Indonesia yang diresmikan oleh Presiden pertama Republik Indonesia pada 7 Agustus 1957 dengan kapasitas 250.000 ton semen per tahun. Pada tahun 1991 PT. Semen Indonesia tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat, sekaligus mencatatkan diri sebagai perusahaan BUMN pertama yang go public. Pada Desember 2012, perusahaan yang dulunya bernama PT. Semen Gresik ini berubah menjadi PT. Semen Indonesia. Pergantian nama tersebut berarti bahwa perusahaan berubah menjadi rumah yang lebih besar, dimana perusahaan lain dari berbagai belahan dunia pun berpotensi masuk mengisi ruang-ruang di rumah besar ini. Karena itu, perubahan dari Semen Gresik ke Semen Indonesia disebut pula sebagai gerakan “Dari Gresik Untuk Indonesia Menuju Dunia”.  PT. Semen Indonesia kini membawahi beberapa anak perusahaan, antara lain PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang, PT. Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam, dengan kepemilikan saham 51% milik pemerintah dan 49% sahamnya adalah milik publik.

 

Untuk menghadapi era persaingan global,  PT. Semen Indonesia sudah menerapkan sistem manajemen mutu dan mendapatkan beberapa sertifikat antara lain : Sistem Manajemen Mutu SNI 9001:2008, Sistem Manajemen Lingkungan SNI ISO 19-14001:2005, sertifikat GB01/19418, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta OHSAS 18001:2007.  Tak hanya itu, untuk menunjang inovasi, PT. Semen Indonesia mendirikan laboratorium yang sudah terakreditasi persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2008 oleh KAN yang dapat menganalisa berbagai jenis kandungan, keunggulan dan kelemahan produk semen dari seluruh dunia.  PT. Semen Indonesia juga telah menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan SNI, yakni SNI 15-0302-2004 untuk Semen Portland Pozoland, SNI 15-0129-2004 untuk Semen Portland Putih, SNI 15-2049-2003 Semen Portland, dan SNI 15-7064-2004 Semen Portland Komposit.  Selain itu, perusahaan ini juga menerapkan SNI 14-0498-1999 untuk menetapkan bahan baku kertas kraft untuk kantong semen.  Hingga akhirnya, perusahaan ini berhasil meraih penghargaan SNI Award 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) pada bulan November tahun 2014 yang lalu.

 

Sederet piagam penghargaan yang didapat PT. Semen Indonesia.

 

Inovasi menjadi salah satu nilai lebih yang dimiliki oleh perusahaan ini, yang menjadikannya patut menjadi role model.  Bahkan, perusahaan swasta dan BUMN banyak yang melakukan benchmark di PT. Semen Indonesia.  PT. Semen Indonesia merupakan pencetus pengembangan inovasi oleh karyawan di Indonesia, dan telah mampu menjadikan inovasi sebagai budaya kerja setiap karyawan.  Untuk menjaga budaya inovasi tersebut, setiap tahun diselenggarakan Semen Indonesia Award on Innovation.  Jika diakumulasi sejak diselenggarakannya program inovasi ini, selama 4 tahun mulai 2009 sampai 2012, inovasi yang dilakukan berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp 1,884 triliun.

 

Berbagai inovasi produk semen telah coba dikembangkan oleh PT. Semen Indonesia guna menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, unggul serta dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi lingkungan di sekitar bangunan yang akan dibangun. Misalnya saat PT. Semen Indonesia mendapatkan proyek untuk membangun jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura. Pada proyek tersebut, bangunan jembatan seharusnya menggunakan Portland tipe 5 untuk bangunan yang didirikan di tanah/air yang mengandung sulfat tinggi.  Namun karena keterbatasan dana, Semen Indonesia mencoba berinovasi dengan memproduksi Portland Pozzolan Cement (PPC). Semen Hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum dan bahan pozzolan. Semen jenis ini tidak hanya cocok untuk pembangunan jembatan namun juga untuk pembangunan jalan raya, perumahan, dermaga, beton masaa, bendungan, bangunan irigasi dan fondasi pelat penuh. Inovasi produk yang dilakukan tentu saja juga mempertimbangan kondisi geografis di Indonesia yang dikepung dengan berbagai ancaman bencana alam.

 

Inovasi lainnya adalah menjadikan limbah pertanian (sekam padi, bongkol jagung dan sabut kelapa, serta limbah industri kayu dan industri tembakau dapat didaur ulang menjadi biomass untuk bahan bakar alternatif.  Kesungguhan berinovasi lainnya adalah pemanfaatan sampah kota di wilayah Gresik dan Kabupaten Tuban yang mencapai volume sekitar 300 ton per hari, untuk dijadikan biomassa sebagai bahan bakar alternatif. Melalui Pusat Pengembangan Lingkungan Hidup (PPLH) Semen Gresik Foundation, maka telah dilakukan pengolahan sampah domestik di sekitar pabrik Tuban menjadi pupuk organik.

 

Selain itu, PT. Semen Indonesia juga melakukan pemantauan yang berkesinambungan terhadap produk semen kompetitor sehingga semakin memacu untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas semen. Tidak heran jika kini PT. Semen Indonesia dikenal mampu memproduksi semen yang unggul dalam kualitas kuat tekan dibandingkan kompetitornya. Menurut Rudi Hermawan, General Manager of Production Application of Resource and Development PT. Semen Indonesia, yang menjadi kompetitor sebenarnya adalah pabrik-pabrik semen milik Cina yang didirikan di Indonesia yang menggunakan bahan baku dari Indonesia dengan keseluruhan tenaga kerja berasal dari Cina. Untuk itu, PT. Semen Indonesia menerapkan SNI untuk dapat mengembangkan diri dan menjadikannya proteksi bagi produk Indonesia terhadap gempuran produk luar.

 

Rudi Hermawan, General Manager of Production Application of Resource and Development PT. Semen Indonesia

 

Produk Semen Indonesia adalah produk Indonesia, karena bahan baku produksi Semen Indonesia seluruhnya lokal, kecuali gypsum. Muatan lokal memang menjadi perhatian utama PT. Semen Indonesia.  Penggunaan bahan baku yang keseluruhan lokal, dan membatasi pekerja asing hanya 1% dengan sisanya memanfaatkan pekerja dari warga sekitar. 

Komitmen Perusahaan untuk Menerapkan SNI.

 

 

Tekad untuk menjaga kualitas produk menjadi kunci bagi Semen Indonesia untuk menjaga kepercayaan masyarakat pada produk. Dengan menerapkan SNI, panduan target kualitas menjadi jelas sehingga kualitas produk menjadi lebih konsisten.  Selain pencapaian dalam kinerja kualitas produksi, dampak positif penerapan standar dalam perusahaan adalah tercapainya kondisi keamanan, kesehatan dan kelestarian lingkungan.  Keikut sertaan PT. Semen Indonesia dalam SNI Award juga dirasakan memberikan manfaat terhadap perusahaan, antara lain mendapatkan hasil evaluasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan, meningkatkan daya saing, meningkatkan corporate dan brand image yang secara tidak langsung meningkatkan kepercayaan pelanggan.***

BSN saat kunjungan.