Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN Kunjungi Pabrik WIKA BETON di Karawang Dalam Rangka ISO Days

  • Sabtu, 23 Mei 2015
  • 6729 kali

 

Guna mengenal lebih dekat dan meninjau langsung proses produksi industri beton pracetak, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya didampingi Kepala Sub Bidang Kerjasama Multilateral dan Internasional BSN Ike Permata Sari, Kepala Sub Bidang Notifikasi BSN Suhaimi A. Kasman, serta Analis Kerjasama Multilateral dan Internasional BSN Titis Wahyu Rianto mengunjungi pabrik PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA BETON) di Karawang, satu-satunya perusahaan di Indonesia yang akan dikunjungi oleh Sekjen ISO, pada Kamis (21/5/2015). Tim BSN diterima oleh Manajer Pengembangan Usaha Sila Agung Widyantoro, yang mewakili Direksi WIKA Beton dan disertai jajaran Manajemen Pabrik Produk Beton WIKA Beton di Karawang.

 

 

 

Dalam kunjungan kali ini, Tim BSN berkesempatan menengok langsung salah satu pabrik WIKA BETON di Karawang yang areanya mencapai 10,4 hektar. Kepala BSN beserta tim pun melihat langsung aktivitas produksi yang ada di area stock yard, jalur produksi plant 1, plant 2, plant 3, plant 4, dan laboratorium. Di pabrik Karawang ini, macam-macam produk beton pracetak mulai dari tiang beton, tiang pancang, bantalan jalan rel, balok jembatan, bangunan air, komponen bangunan gedung, dinding penahan tanah, pondasi, bangunan maritim, dan produk beton lainnya.

 

Manajer Pengembangan Usaha WIKA Beton Sila Agung Widyantoro mengungkapkan, khusus di bidang industri beton pracetak, WIKA BETON merupakan yang terbesar se-Asia Tenggara. “WIKA BETON memiliki kapasitas 2.300.000 ton per tahun dengan total 9 pabrik di seluruh Indonesia tersebar di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Karawang, Majalengka, Boyolali, Pasuruan, dan Sulawesi Selatan disamping kapasitas yang dimiliki anak perusahaan di Batam dan Karawang,” jelas Sila.

 

 

 

Sejak tahun 1995, WIKA BETON telah menerapkan standar internasional ISO 9001:2008 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Produk pracetak beton yang dihasilkan pun telah diterima pasar domestik maupun internasional seperti Australia, Aljazair dan Timor Leste. WIKA BETON pun turut berkontribusi melalui produk precast dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti saat ini pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), Jalan layang Non Tol, proyek BORR (Bogor Outer Ring Road), proyek Bandara Soekarno Hatta (Terminal 3) dan proyek sodetan Ciliwung – Banjir Kanal Timur di Jakarta, disamping proyek-proyek fenomenal lain di wilayah Indonesia yang telah dirampungkan.

 

Bambang menuturkan, BSN sangat mengapresiasi sumbangsih WIKA BETON dalam pembangunan infrastruktur dalam negeri tersebut. “Ini merupakan bukti industri yang menerapkan standar dapat memberi sumbangsih nyata pada pembangunan yang mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan lingkungan hidup dalam kehidupan masyarakat. Contohnya pembangunan sodetan Ciliwung untuk menanggulangi banjir Jakarta,” kata Bambang.

 

Selain itu, WIKA BETON yang konsisten menerapkan standar internasional, bisa menjadi role model bagi industri sejenis. Seperti yang diketahui, dalam bidang penerapan standar, WIKA BETON telah dianalisis International Organization for Standardization (ISO), sebagai wakil industri dari Indonesia yang mewakili wilayah Asia Tenggara yang hasilnya telah dipublikasikan internasional pada tahun 2011 dalam A Case Study In The Economic Benefits of Standards.


Bambang menambahkan, dalam bidang pengembangan standar, WIKA BETON dapat turut berpartipasi. “Kalau ada usulan standar yang punya keunikan untuk Indonesia dan belum ada, bisa diusulkan untuk menjadi standar,” ujar Bambang.

 

Sebagai informasi, dalam kegiatan ISO Days yang diselenggarakan BSN bersama ISO pada 3-5 Juni 2015 mendatang, BSN turut mengundang WIKA BETON untuk menjadi pembicara dalam Diskusi Panel bertema “Benefits of Standards for Economy”. (ria)