Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Terus Berbenah Diri dan Siap Menata Birokrasi

  • Rabu, 24 Juni 2015
  • 1060 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) saat ini tengah menata dan merestrukturisasi organisasinya. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan tersebut, BSN bekerja sama dengan PT. Sinergi Pakarya Sejahtera (SINERGI Consulting) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Penataan Birokrasi BSN, Rabu (24/06/2015) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

 

FGD dibuka Kepala BSN Bambang Prasetya. Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan bahwa birokrasi di Indonesia masih banyak menuai kritik, karena dinilai tidak efisien serta banyak tumpang tindih. Karena itu, di tengah sorotan terhadap kinerja kementerian/lembaga ini, BSN terus berbenah diri dan siap menata birokrasi.

 

 

Dengan adanya diskusi ini, lanjut Bambang, diharapkan BSN akan mendapatkan berbagai masukan dari berbagai pihak demi perbaikan di dalam organisasi BSN. “Diskusi hari ini bisa memberikan masukan yang terbaik bagi BSN karena instansi mitra/stakeholder BSN yang hadir bisa menyampaikan beberapa hal yang bisa menjadi masukan buat BSN,” tegas Bambang.

 

Pemikiran dan kontribusi dari stakeholder, tambah Bambang sangat berarti untuk menata birokrasi BSN. “Karena BSN adalah milik nasional,” kata Bambang. Selain itu, karena tuntutan internasional, BSN merupakan organisasi yang terbuka, yang harus melibatkan tiga komponen yaitu pemerintah, industri dan masyarakat.

 

 

FGD kali ini menghadirkan Fasilitator dari SINERGI Consulting, Dr. Ir. Nugroho Ananto, M. Eng, MM. FGD serta melibatkan seluruh Pejabat Eselon I, II, dan III di Lingkungan BSN. Selain itu juga mengundang berbagai perwakilan instansi pemerintah dan swasta yang merupakan stakeholder BSN. Turut hadir diantaranya perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), STP Trisakti, Universitas Surabaya (Ubaya), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Produsen Meter Air Indonesia (APMAINDO), PT Mulia Glass, Pertamina, ASTRA, dan ALSI.

 

 

Dalam FGD, para peserta diajak untuk berdiskusi, membahas topik mengenai Pemetaan Aktivitas dan Eksplorasi Input – Output. Bambang berharap, diskusi kali ini menjadi diskusi yang produktif dan optimal, sehingga menghasilkan BSN sebagai organisasi yang mumpuni dan profesional di masa depan.

 

Rencananya, FGD kembali dilaksanakan pada Jumat, 26 Juni 2015 mendatang. (dnw/ria)