Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Rapat Panitia Nasional Codex Bahas Lima Agenda Utama

  • Kamis, 02 Juli 2015
  • 1605 kali

Lima agenda menjadi pembahasan utama dalam Rapat Panitia Nasional Codex Indonesia yang diselenggarakan Rabu kemarin (1/7/15) di Kantor Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Jakarta. Kelima agenda utama tersebut ialah perkembangan kegiatan Codex Committee on Food Import and Export Inspection and Certification Systems (CCFICS) dan manfaatnya bagi Indonesia, laporan Sidang Asean Task Force on Codex (ATFC) ke-15, pengusulan Indonesia sebagai wakil geografis Asia dalam Executive Committee Codex, review penanganan Codex Indonesia, serta penentuan waktu penyelenggaraan Rapat Panitia Nasional Codex Indonesia selanjutnya.

 

Rapat dipimpin Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya sebagai Ketua Panitia Nasional, pertemuan ini dihadiri oleh anggota Panitia Nasional Codex Indonesia yang berasal dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Luar Negeri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), serta para ahli di bidang pangan.

 

 

Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan, Widodo, mengungkapkan, Kementerian Perdagangan selaku koordinator mirror committee on CCFICS (MC CCFICS) menyampaikan perkembangan kegiatan Codex terkait CCFICS dan perkembangan pemanfaatannya untuk mendukung kepentingan perdagangan pangan Indonesia.

 

Saat ini MC CCICS berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan terhadap 5 draft pedoman yang dibahas melalui electronic working group (eWG) CCFICS tahun 2015. Draft pedoman Codex yang dimaksud yaitu pedoman pertukaran informasi antara negara pengekspor dan pengimpor terkait sistem pengawasan pangan, pedoman monitoring sistem pengawasan pangan nasional, pedoman pertukaran informasi untuk penolakan produk pangan impor, pedoman pertukaran informasi saat menghadapi situasi darurat keamanan pangan dan discussion paper pada penggunaan sertifikat elektronik.

 

Sementara itu, dalam laporan Sidang Asean Task Force on Codex (ATFC) ke-15 tanggal 3-5 Juni 2015 di Yangon, Myanmar yang disampaikan Sekretaris Panitia Nasional Codex Indonesia Suprapto, sidang ini menghasilkan pembahasan posisi negara ASEAN terhadap 27 isu/agenda item. Adapun isu-isu penting yang terkait dengan kepentingan Indonesia adalah draft maximum levels for arsenic in rice, discussion paper to review mycotoxins in spices, elaboration of a code of practice for fish sauce, proposed draft amendments to the guidelines for the production, processing, labelling and marketing of organically produced foods: organic aquaculture, serta pemilihan anggota Executive Committee Codex.

 

Terkait pemilihan anggota executive committee Codex, Indonesia akan mengajukan diri sebagai wakil geografis Asia. Pemilihan akan dilaksanakan pada Sidang Codex Alimentarius Commission (CAC) ke-38, tanggal 6 - 11 Juli 2015 mendatang. Tak hanya Indonesia, Malaysia juga akan mengajukan diri menjadi wakil geografis Asia.

 

Bambang Prasetya mengaku, dirinya optimistis Indonesia akan mendapat banyak dukungan. Ia mengungkapkan, dalam audiensi mengenai pemilihan wakil geografis Asia pada Executive Committee Codex bersama Direktorat Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, beberapa waktu lalu, Kementerian Luar Negeri telah menyatakan dukungannya dengan menghubungi Kedutaan Besar Indonesia untuk bertemu dengan pemerintah atau contact point negara terkait untuk membahas kerjasama ini.

 

Dalam pembahasan agenda keempat, dikemukakan bahwa dengan memperhatikan perkembangan kegiatan Codex dan kondisi di Indonesia, maka Panitia Nasional menetapkan perlunya dilakukan review atas Pedoman Penanganan Codex Indonesia yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Codex Indonesia. Untuk meningkatkan partisipasi aktif Indonesia, diperlukan peningkatan komitmen pelaksanaan kegiatan Codex di Indonesia oleh seluruh elemen. Peserta rapat juga menekannkan kembali untuk meningkatkan partisipasi aktif Indonesia di CCFH, dimana Kementerian Kesehatan dapat berperan lebih aktif dengan dukungan Sekretariat CCP.

 

 

Rapat Panitia Nasional Codex Indonesia berikutnya akan dilakukan pada akhir tahun 2015 bertempat di kantor GAPMMI. (ria)