Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kajian Ramadhan: Tingkatkan Ibadah, Tingkatkan Kerja.

  • Jumat, 03 Juli 2015
  • 993 kali

Guna meningkatkan ibadah segenap keluarga besar Badan Standardisasi Nasional (BSN) di bulan Ramadhan, BSN menyelenggarakan kajian Ramadhan dengan mendengarkan siraman rohani dari Ustadz Aminullah di Jakarta pada Jumat (03/07/2015). “Bila karyawannya beribadah dengan baik, nanti kerjanya pun akan lebih baik”, ungkap Kepala BSN, Bambang Prasetya, dalam pembukaannya. Acara dihadiri oleh para pejabat eselon1, 2, 3, 4, pegawai dan segenap keluarga besar di lingkungan BSN.

 

 

Lebih lanjut Bambang menyampaikan bahwa saat ini, di media sosial, yang sedang ramai dibahas adalah mengenai “currency”. Bagaimana perang di dunia ini terhadap nilai mata uang yang nantinya berdampak pada kebangkrutan suatu Negara. Ini berkaitan dengan bulan puasa. Salah satu Negara yang akan mengadakan referendum adalah Negara Yunani, yang punya hutang  sekitar 4000 triliun. Hal ini terjadi karena gaya hidup Yunani tertarik dengan gaya hidup Negara-negara Eropa Barat. Sementara, daya dukung ekonominya tidak kuat.

 

“Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, untuk belajar melawan hawa nafsu mengenai duniawi, terutama di bulan puasa. Istilahnya, meningkatkan “capacity to suffer” , kemampuan untuk menderita – dalam artian positif. Kita tekan hawa nafsu kita untuk tidak hidup boros”, ujar Bambang.

 

Senada dengan Bambang, Ustadz Aminullah juga mengingatkan para peserta untuk selalu bersyukur kepada Allah. Sesungguhnya jika kita ingin menghitung nikmat Allah yang diberikan kepada kita, niscaya kita tidak akan mampu. Contohlah doa seorang hamba di zaman khalifah umar, yang berdoa agar dimasukkan ke dalam golongan orang yang sedikit. Orang yang sedikit, yaitu orang yang bisa untuk selalu bersyukur kepada Allah. Allah memberikan nikmatNya, memberikan rezeki kepada semua orang, namun hanya sedikit hambaNya yang mampu untuk bersyukur kepada Allah.

 

 

Sebagai umat muslim, tambahnya, kita juga supaya bersyukur karena masih menjumpai bulan Ramadhan, bulan penuh maghfiroh, penuh pengampunan. Dalam hadits disebutkan, sungguh rugi orang yang menjumpai bulan ramadhan, namun dia melewatinya dengan tetap memiliki dosa. Maka, di bulan ramadhan ini, mari kita berlomba-lomba untuk meningkatkan amalan kita, dan selalu meminta ampun kepada Allah.

 

Semua amalan, dengan diniati untuk mencari ridho dari Allah, akan bernilai ibadah, mendapatkan pahala. Maka, bulan ramadhan ini bukanlah alasan bagi kita untuk bermalas-malasan. Mari kita tingkatkan kerja kita, dengan niat mencari ridho Allah. Maka kerja kita akan bernilai ibadah, akan bernilai pahala.

 

Ada banyak ibadah yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan. Maka, di setengah bulan ramadhan yang tersisa di tahun ini, mari kita tingkatkan amalan-amalan kita. Sukseskan puasa dan sholat tarawih kita, cobalah untuk mengkhatamkan Al Qur’an. “Semoga kita dapat melewati bulan Ramadhan, dengan limpahan pahala dan ampunan dosa," tutup Aminullah mengakhiri tausyiahnya. (ald/ria/nda)




­