Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

The 10th ICES Conference dan WSC Academic Day 2015

  • Jumat, 28 Agustus 2015
  • 1502 kali

Pendidikan Standardisasi sangat diperlukan untuk membangun kompetensi generasi yang mampu memahami peran, kualitas serta daya saing di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Guna mewujudkan hal tersebut, para pemangku kepentingan yang tergabung dalam International Cooperation for Education About Standardization (ICES) dan World Standard Cooperation (WSC) secara periodik mengadakan pertemuan setiap tahunnya, dimana pada tahun ini perhelatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 24-26 Agustus 2015, bertempat di Courtyard by Marriot Seoul Times Square, Seoul – Korea Selatan.  Adapun tema ICES dan WSC kali ini adalah “Do We Need Standards for Standard Professional” dan “Knowledge of Standards”.

The 10th ICES Conference dan WSC Academic Day 2015, di hadiri oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai negara di wilayah Eropa, Amerika dan Asia. Turut berpartisipasi dalam pertemuan tersebut Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang diwakili oleh Andry R. Prihikmat (Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi - BSN) serta Dr. Bambang Purwanggono (Dosen Standardisasi di Fakultas Teknik– Universitas Diponegoro).


     
Delegasi Indonesia pada pertemuan ini mempresentasikan tentang promosi standardisasi dan penilaian kesesuaian yang telah dilakukan BSN di dunia pendidikan, yaitu pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh (Distance learning system) di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, SNI Corner dan penyelenggaraan “Olympiade standard”. Disamping itu, Indonesia juga menyampaikan perlu adanya “supplement certificate” atau sertifikat pendamping ijazah bagi para lulusan perguruan tinggi, yang merupakan suatu nilai tambah untuk memasuki pangsa dunia kerja.


Demikian pula Prof. Jai Hak Lee  (President Society for Standards and Standardization – Korea Polytechnic University) mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan peran pendidikan standardisasi serta kualitas lulusannya, dapat dilakukan kerjasama dengan industri besar, dimana standar dan penilaian kesesuaian yang diterapkan di industri diajarkan kepada mahasiswa, termasuk bila terdapat inovasi baru yang tentunya tidak terlepas dari penguasaan standar.  Sehingga dengan demikian, lulusan perguruan tinggi akan memiliki kompetensi standardisasi sekaligus mampu diserap industri.

Tantangan yang harus dihadapi sekaligus ditindaklanjuti solusinya oleh para anggota ICES ke depan, sebagaimana diungkapkan oleh Prof. Henk de Vries (President of European Academy for Standardization (EURAS)), adalah bagaimana  kita bisa melibatkan para stakeholders dalam pengembangan pendidikan standardisasi? ; bagaimana membuat standardisasi menarik bagi para stakeholders? ; bagaimana keberlanjutan pendidikan standardisasi ke depan ? serta bagaimana kita melakukan pendanaan terhadap kegiatan pendidikan standardisasi?.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan sebagai solusi dari tantangan tersebut, diungkapkan oleh Prof. Daniele Gerundino (University of Geneva) dimana untuk membuat keberlanjutan dari pendidikan standardisasi, maka keterlibatan stakeholders (academia, government dan pelaku bisnis) harus dioptimalkan, sehingga nantinya para lulusan perguruan tinggi akan lebih mudah mendapatkan peluang pekerjaan, karena banyak stakeholders yang “menitipkan” peningkatan kompetensi calon SDM mereka di perguruan tinggi.


                    


Pada pelaksanaan “The 10th ICES Conference dan WSC Academic Day 2015” juga dilakukan reposisi “The Board of ICES” untuk periode kepengurusan 2015-2018, dimana susunan terpilih adalah : Prof. Knut Blind (Germany) selaku Ketua (chair), Prof. Jeff Strauss (USA) dan Dr. Bambang Purwanggono (Indonesia) sebagai vice chair.  Suatu kehormatan bagi Indonesia karena dalam tiga tahun ke depan Indonesia memiliki peran yang besar di kepengurusan ICES.
 
Pada forum ICES 2015 ini juga disepakati bahwa pelaksanaan  “ The 11th ICES Conference dan Academic Day 2016 ” akan dilangsungkan di Frankfurt-Jerman, pada tanggal 10-12 Oktober 2016, bersamaan pelaksanaannya dengan General Assembly of IEC. (aph)