Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Gelar Workshop Perumusan SNI Unggulan Daerah Bali

  • Kamis, 01 Oktober 2015
  • 1145 kali

Dalam rangka mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan di daerah, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan workshop perumusan SNI unggulan daerah yang dilaksanakan di Bali, Senin, 21 September 2015. Penyelenggaraan workshop bertempat di Ruang Padma, Kantor Badan Diklat Provinsi Bali – Denpasar. Workshop diikuti oleh sekitar 50 undangan yang terdiri dari para pelaku industri, akademisi dari berbagai perguruan tinggi, instansi daerah terkait dan pemangku kepentingan lainnya.

 

Workshop dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Ekonomi Pembangunan Provinsi Bali, I Nengah Laba. Di sela-sela pembukaan, beliau menyampaikan pentingnya standardisasi dalam mendukung daya saing produk lokal dalam menghadapi perdagangan global saat ini, terutama bagi Bali yang menjadi salah satu tujuan pariwisata mancanegara, dengan produk-produk unggulannya baik barang maupun jasa yang bertumpu pada kreatifitas, inovasi dan pemanfaatan alamnya. Beliau juga mengangkat isu mengenai keberterimaan produk lintas negara yang dapat menjadi hambatan non tarif bagi perdagangan.

 

 

Pemaparan materi workshop dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dengan pembicara Kepala Pusat Perumusan Standar BSN, I Nyoman Supriyatna dan Kepala Bidang Lingkungan dan Serbaneka BSN, Hendro Kusumo.

 

I Nyoman memaparkan pentingnya tujuan standardisasi dan penilaian kesesuaian dalam rangka membangun  sistem baik, semata-mata untuk meningkatkan jaminan mutu, meningkatkan perlindungan kepada para pemangku kepentingan serta kepastian,kelancaran dan efisiensi transaksi perdagangan barang/ jasa di dalam negeri dan luar negeri. Pemaparan mengenai ketentuan umum penulisan SNI disampaikan oleh Hendro Kusumo. Beliau menyampaikan pentingnya peserta untuk meningkatkan pemahaman dalam kaitannya dengan kaidah-kaidah penyusunan SNI, sehingga SNI yang dirumuskan dapat seragam dan mudah dipahami oleh para pemangku kepentingan, tentunya dengan substansi SNI yang jelas telah melalui kajian tertentu. 

 

 

Pada sesi kedua, materi dilanjutkan dengan pemaparan mengenai adopsi standar internasional menjadi SNI yang disampaikan oleh Kepala Bidang Mekanika, Elektronika dan Konstruksi BSN, Y. Kristianto Widiwardono. Serta pemaparan sekilas mengenai New Work Item Proposal (NWIP) sebagai proposal awal dalam pengajuan PNPS (Program Nasional Perumusan SNI) oleh Rois Ricaro.

 

Kristianto menyampaikan bahwa dalam perumusan SNI diperbolehkan mengadopsi beberapa standar asing, tentunya melalui ketentuan yang telah diatur dalam Pedoman Adopsi (PSN 03.1:2007 dan PSN 10:2012), adopsi standar internasional memiliki beberapa keunggulan antara lain meningkatkan kepercayaan pasar terhadap SNI, kemudahan pelaku usaha dalam  memasarkan produknya ke  pasar internasional, mempercepat keberterimaan produk yang bertanda SNI, mempercepat aliran produk yang bertanda SNI, mempercepat proses pengujian dan sertifikasi.

 

 

Workshop pun ditutup oleh Kristianto, yang menyimpulkan beberapa butir penting dari paparan pembicara dan masukan dari peserta, yang perlu ditindaklanjuti untuk meningkatkan kualitas SNI dalam mendorong daya saing produk nasional. (pps/humas)