Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

QUICK, Traktor Indonesia yang Mendunia

  • Senin, 02 Mei 2016
  • 21427 kali

 

Siapa yang tidak kenal traktor tangan merk “QUICK”? Kita sering mendengar iklannya di televisi nasional. Masyarakat pertanian Indonesia sudah sangat paham tentang traktor tangan “QUICK”. Banyak diantara kita mengira bahwa traktor tersebut merupakan produk impor dari Negara China atau Jepang. Jangan salah, “QUICK” merupakan hasil produk bangsa Indonesia dan merupakan perusahaan yang seratus persen milik Indonesia. “QUICK” dibuat oleh CV. Karya Hidup Sentosa (CV. KHS).

 

CV. Karya Hidup Sentosa berawal dari sebuah bengkel kecil  yang didirikan oleh Kirdjo Hadi Suseno pada tahun 1953 di Yogyakarta. Dengan semangat kerja yang luar biasa dari pendiri dan diteruskan generasi kedua yang mempunyai wawasan jauh ke depan serta didukung oleh karyawan yang turut berjuang dengan gigih, maka saat ini CV Karya Hidup Sentosa berhasil menjadi sebuah perusahaan swasta nasional terbesar dalam industri traktor tangan di Indonesia.

 

Dalam kunjungan kerjanya di Yogyakarta, Kepala Badan Standardisasi Nasional, Prof. Bambang Prasetya, berkunjung ke CV. KHS untuk memperoleh informasi terkait dengan kiat sukses dan penerapan standardisasi dalam proses produksi. Rombongan Kepala BSN diterima oleh Wakil Kepala Departemen Pemasaran, Sudadyo, yang didampingi oleh Dadung Seno Aji, Assistant Kepala Unit Pemasaran 1, dan Kun Markoco, Assistant Kepala Unit Quality Assurance. Dalam penjelasannya, Sudadyo menjelaskan bahwa visi CV. KHS menjadi produsen mesin dan alat pertanian terkemuka di pasar nasional, melalui inovasi dan perbaikan terus menerus dengan komitmen total demi kepuasan pelanggan. Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan joint venture dengan produsen mesin diesel terkemuka dari Jepang, yaitu KUBOTA Corp. Joint Venture tersebut melahirkan PT. Kubota Indonesia dengan mendirikan pabrik perakitan mesin diesel horizontal di Semarang, Jawa Tengah.

 

 

Dengan menjadi pemegang saham PT. Kubota Indonesia, CV. KHS turut andil dalam mendesain dan membuat komponen mesin diesel horizontal milik Kubota. Keuntungan ini membuat CV. KHS dapat mendesain spesifikasi mesin Kubota untuk disesuaikan dengan kondisi alam di Indonesia. Traktor “QUICK”menggunakan mesin Kubota sebagai kepala untuk menarik traktor tangan. Dengan desain yang sederhana dan mudah dalam perawatan, menjadikan “QUICK” mendapat tempat di hati para petani. Ini dibuktikan dengan tersebarnya produk “QUICK” dari Sabang sampai Merauke dengan lebih dari 450 dealer. Tidak heran jika “QUICK menguasai market share hingga 70% untuk traktor tangan di Indonesia.

 

Didukung SDM sebanyak 3.000 orang karyawan, CV. KHS terus melakukan inovasi, baik pada desain maupun teknologi. Semua tenaga ahli dalam pengembangan “QUICK” dilakukan oleh SDM Indonesia dengan didukung oleh penggunaan teknologi tinggi dalam mesin produksi. CV. KHS telah melakukan investasi besar berupa mesin-mesin produksi yang berteknologi canggih (Advanced Technology) serta mempunyai kemampuan yang luar biasa dibanding mesin-mesin yang digunakan sebelumnya. Dengan lebih dari 100 mesin berteknologi berbasis Computer Numeric Control (CNC), menjadikan “QUICK” sangat presisi dan unggul dalam ketahanan. Tidak heran jika “QUICK” telah menjelajah tanah pertanian di Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin. Semua ini adalah bukti komitmen pemilik CV. KHS yang saat ini merupakan generasi kedua, untuk mengharumkan nama Indonesia melalui “QUICK”.

 

 

Prof. Bambang Prasetya sangat bangga dengan komitmen dan semangat CV. KHS dalam mengembangkan produk “QUICK” dan bangga atas prestasi yang dicapai. Dalam kesempatan ini, Kepala BSN ingin menerima masukan terkait dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait dengan traktor tangan. Saat ini BSN sedang melakukan proses revisi untuk SNI 05-0738-1989 Persyaratan Umum dan Cara Uji Unjuk Kerja Traktor Tangan. Standar ini meliputi definisi, istilah, klasifikasi, syarat umum, cara uji, syarat lulus uji dan laporan hasil uji. Traktor tangan adalah jenis mesin penarik dan penggerak berporos tunggal, beroda baja atau ban karet terpadu dengan seperangkat alat pengolah tanah untuk mengolah lahan pertanian. “Kami kesini untuk mendapatkan masukan dari produsen untuk memperbaiki SNI, jangan sampai standarnya ternyata sulit diaplikasikan” ujar Prof. Bambang Prasetya.

 

Sebagai lembaga yang diberi tugas mengembangkan standardisasi dan penilaian kesesuaian, BSN terus melakukan revisi terhadap SNI seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi. Hal ini penting dilakukan agar produk yang dihasilkan berdaya saing dan berteknologi tinggi. CV. KHS menyambut baik inisiasi yang dilakukan oleh BSN ini sehingga dapat memberikan masukan dan kondisi yang terjadi di lapangan terkait dengan penerapan standar. “Kami berterima kasih kepada BSN karena mau menerima masukan dari kami yang ada di industri dan kami siap memberikan masukan demi perbaikan SNI” ujar Sudadyo.

 

 

Dalam kunjungannya, Prof. Bambang Prasetya berkeliling di pabrik yang memiliki luas lebih dari 5 hektar di Jl. Magelang 144, Yogyakarta. Penerapan SNI ISO 9001:2008 sangat kental dalam kawasan pabrik, terlihat dari tertatanya lay out pabrik dengan sangat baik. Kebersihan dan kerapihan pabrik merupakan komitmen seluruh pimpinan dan karyawan CV. KHS dan menjadi salah satu kunci untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Kepala BSN didampingi oleh Plh. Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN, Donny Purnomo dan Kepala Bidang Diseminasi Informasi Standardisasi BSN, Elvi Safitri, melihat langsung proses mulai dari perakitan hingga finishing produk traktor tangan “QUICK”. Kepala BSN bangga atas capaian CV. KHS yang mampu mengalahkan produk impor dan menguasai pasar dalam negeri. “Luar biasa capaian yang diperoleh QUICK, ini kebanggaan Indonesia bisa menghasilkan produk berkualitas yang diakui dunia dan ini harus menjadi contoh bagi industri lain” tutup Prof. Bambang Prasetya. [4d9]