Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

MENRISTEKDIKTI: Standardisasi Jaminan Keamanan dan Kualitas Produk Inovasi

  • Minggu, 07 Agustus 2016
  • 2312 kali

Di sela-sela gerak jalan sehat Hakteknas 2016, Menristekdikti, Prof. Dr. M. Nasir didampingi Walikota Surakarta, FX, Hadi Rudyatmo menyempatkan berkunjung ke stand BSN yang digelar di ruas jalan Slamet Riyadi Solo. BSN menampilkan Permainan Ular Tangga “SNI”, Maskot SNI Si Rino, Liputan SNI Channel dan Pameran Produk ber-SNI.

Kepada masyarakat dan wartawan yang hadir, Menristekdikti menyampaikan bahwa ketika kita berinovasi dan menghasilkan produk inovasi diperlukan suatu jaminan agar hasil inovasi kita aman dan bermutu, aman saat digunakan oleh masyarakat adalah yang paling penting. Untuk itu diperlukan standardisasi. Nah Badan Standardisasi Nasional inilah yang bertanggung jawab di bidang standardisasi, dengan menyusun dan menetapkan Standar Nasional Indonesia, demikian jelas Menristekdikti.


Menristekdikti juga berpesan kepada BSN agar membantu standardisasi inovasi lokal, baik yang datang dari Perguruan Tinggi maupun dari dunia usaha terutama UMKM.

Apa yang disampaikan oleh Menristekdikti setidaknya memberi gambaran tentang peran penting standardisasi bagi inovasi. Standar ibarat “jembatan” yang menjadikan inovasi bukan hanya berhenti pada tahap prototipe atau purwarupa. Dengan standar, suatu inovasi akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan inventor atau inovator sendiri, apa yang disebut hilirisasi inovasi atau komersialisasi inovasi. Pada saat inovasi akan diproduksi massal disitulah standar berperan agar proses produksinya efisien atau low cost dan keamanan serta kualitasnya terjamin.


Tidak hanya di hilir, standar juga berperan di hulu, yaitu mencegah reinventing the wheel atau mengulang dan melakukan hal yang sama yang sebelumnya sudah dilakukan atau dibuat orang lain. Inovasi yang seperti ini berpotensi hanya membuang waktu dan sumber daya serta biaya. Maka dari itu, bagi para inovator, standar dapat dijadikan sebagai referensi utama untuk berinovasi.

Dengan kata lain, standar itu mendorong dan menguntungkan inovasi bukan menghambat. Pemikiran besar tentang pentingnya standar bagi inovasi pernah disampaikan oleh pendiri Badan Standardisasi Nasional, Bapak Prof. Dr. BJ. Habibie bahwa ....bukan membuat pesawat terbang sendiri (maksudnya semua komponen diproduksi oleh IPTN/PTDI karena kalau seperti ini akan sangat mahal investasinya)...bukan membuat kapal dan kereta api sendiri...tapi ingin men-delegate pembuatan dan produksi komponen produk inovasi hi-tech ke industri-industri penunjang (atau UKM)...dan semua itu hanya bisa dilakukan melalui standardisasi karena standar membuat produksi low cost tidak high cost. (Har)