Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Partisipasi Indonesia di Dinamika IEC GM 2016

  • Senin, 17 Oktober 2016
  • 2653 kali

Pelaksanaan Pertemuan  International Electrotechnical Commission (IEC), 80th General Meeting (GM), di Frankfurt, Jerman telah berakhir pada tanggal 14 Oktober 2016 kemarin, setelah sebelumnya telah dilaksanakannya berbagai rangkaian pertemuan mulai dari pertemuan teknis di TC IEC (26 September-14 Oktober 2016) sampai pertemuan Manajemen IEC (10-14 Oktober 2016).

 

 

Sidang telah dihadiri oleh 1600 peserta dari 69 negara tersebut memiliki rangkaian pertemuan diantaranya : Standardization Management Board (SMB), Young Profesional Workshop, Conformity Assessment Board (CAB), Asia Pasific Steering Group (APSG), Council Board (CB), TC/SC, National Committee Secretaries Forum, National Commiittee President Forum, Council Statutory Session dan Council Open Sesion, Affiliate Forum, Lord Kelvin Award Ceremony, ICES Conference, Conference on the MSB: Challenges and Opportunities of the Internet of Things, Workshop for Industrializing Countries, WSC Academic Day, BGETEM - Symposium on Electricity and Safety in the 21st Century.


IEC GM secara resmi dibuka oleh Presiden Komnas IEC Jerman Mr. Roland Bent di acara official opening ceremony yang diselenggarakan di “the Festhalle Hall”, Frankfurt. Dalam pembukaannya Presiden Komnas IEC Jerman mengucapkan terimakasih atas kehadiran para delegasi dari Negara anggota IEC. Dalam sambutannya tersebut juga disampaikannya tentang tema sidang “Connecting Communities, Reinvent Standardization”. Connecting dapat berarti menyambung, menghubung atau menyatukan komunitas dengan tujuan terbentuknya ide/gagasan baru untuk dapat saling disampaikan dan dimanfaatkan oleh kepentingan bersama. Sedangkan Reinvent berarti menemukan atau menciptakan kembali secara berkelanjutan terhadap standar untuk menjadikannya acuan teknologi terkini. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, diperlukan sistem dari berbagai teknologi baru yang terintegrasi. Sambutan juga disampaikan oleh Presiden IEC,Dr. Junji Nomura,  mengaku sangat mengapresiasi  NC Jerman yang sudah menyelenggarakan IEC GM ke 80 ini, dan mengharapkan berjalan sukses seluruh rangkaian pertemuan IEC GM tersebut.

 

Indonesia yang merupakan salah satu negara full member di IEC, telah memenuhi komitmennya untuk hadir dalam rangkaian sidang tersebut. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional, Prof. Bambang Prasetya, M.Sc yang juga sebagai Ketua Komnas IEC. Delegasi Indonesia lainnya adalah Dr. Puji Winarni, Plt. Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi-BSN selaku Sekretaris Komnas IEC, Ir. Iken Retnowulan, MT, Kepala Bidang Perumusan dan Pengkajian Standardisasi Industri-Kementerian Perindustrian, Soemarjanto Ketua HIMAPUIL selaku tenaga ahli TC IEC dan Bartien Bardjo Sayogo tenaga ahli HIMAPUIL selaku tenaga ahli TC IEC, Fery Kurniawan Analis Kerjasama Multilateral dan Internasional-BSN selaku Sekretariat Komnas IEC, Biatna Dulbert Tampubolon Peneliti Madya-BSN. Anggota delegasi ini memiliki tugas masing-masing untuk terlibat dalam sidang sifatnya kebijakan dan teknis sesuai bidang masing-masing. Selain itu, Indonesia juga mengirimkan Prof.Dr. Bambang Purwanggono, Ketua Forum Standardisasi sebagai salah satu pembicara pada forum ICES- Forum Pendidikan Standardisasi.

 

 

Partisipasi dalam pertemuan IEC dimaksudkan untuk mengatur strategi dalam memperkuat Komite Nasional Indonesia. Hal ini sangat penting bagi pemangku kepetingan Indonesia untuk terus menguatkan Standar Nasional Indonesia dalam keberterimaan dan harmonisasi dengan standar internasional. Selain itu, keanggotaan Indonesia membuka kesempatan Indonesia untuk memberikan masukan yang mewakili kepentingan nasional, regional ataupun kepentingan sesama negara berkembang dalam proses pengembangan standar internasional. Manajemen juga memandang perlu untuk terus menerus mencari berbagai upaya, strategi dan terobosan untuk semakin memperluas partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap Standar-standar IEC serta meningkatnya keterlibatan regulator dalam memanfaatkan standar-standar IEC sebagai bagian dari kebijakan nasionalnya.

 

 

Salah satu hal yang menjadi perhatian dan memiliki peran yang sangat khusus yaitu Market Strategy Board (MSB). Masukan-masukannya menjadi perhatian khusus dari pengembangan standar IEC ke depan, didengarkan, dicatat, dilaksanakan sebagai kebutuhan industri yg perlu mendapat dukungan. Tren terkini yang menjadi topik seksi yaitu tentang pengembangan standar ke depan diantaranya: State Grid, Internet of Things (IoTs), renewable energi. Sidang juga menetapkan anggota baru untuk SMB, CAB,dan CB yang akan berperan penting dalam menentukan arah IEC ke depannya nanti, serta rencana sidang berikutnya sampai tujuh tahun kedepan (2023).(pw&fk)