Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Dari sidang ACCSQ WG 2 ke-32: Isu Halal menjadi perhatian

  • Kamis, 22 Juni 2017
  • 4594 kali

 

 

Sidang ACCSQ Working Group 2 on Conformity Assesment/WG 2 ke-32, telah berlangsung di Manila, Philipina, minggu lalu. Sidang dipimpin oleh Roslee Saad (Malaysia) selaku Chair WG 2. Hadir delegasi Indonesia, Evan Buwana dari Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN).

 

Agenda sidang membahas beberapa hal penting dimana setiap negara ASEAN menyampaikan perkembangan sistem akreditasi dan penilaian kesesuaian yang berlaku di negaranya masing-masing. Dalam kaitan ini, masing-masing anggota ASEAN diharapkan untuk meng-update daftar standar yang terkait Penilaian Kesesuaian. Selain itu, sidang juga memonitor rencana aksi (action plan) ACCSQ WG 2 tahun 2016-2025.

 

Sidang WG 2 mempertajam bentuk kerjasama program capacity building dan technical assistance di bidang penilaian kesesuaian yang akan dilakukan dengan organisasi di luar ASEAN, seperti PTB German, Amerika Serikat, ISO dan EU.

 

Beberapa program utama yang disepakati untuk dilanjutkan sebagai prioritas adalah: 1) penyelenggaraan training bersama pemahaman standar (terutama standar baru)  dibidang Penilaian Kesesuaian bagi asesor dan tenaga ahli negara anggota ASEAN. 2) Seminar risk assessment. serta 3) Puli awareness program terkait Pedoman ASEAN tentang akreditasi, penilaian kesesuaian dan jaringan laboratorium.

 

Selain agenda di atas, sidang juga melaksanakan sharing informasi dan diskusi terkait perkembangan pada organisasi regional/internasional dibidang penilaian kesesuaian. Pada kesempatan kali ini, Indonesia menginformasikan perkembangan terkini kegiatan APLAC dan ILAC, antara lain:


  • ILAC telah  memiliki 91 full member (terhitung tanggal 8 Maret 2017) saat ini menggiatkan pastisipasi nya dalam konferensi/sidang internasional
  • ILAC juga telah mempublikasikan 2 dokumen baru yaitu: IAF/ILAC A1:03/2017 IAF/ILAC Multi-Lateral Mutual Recognition Arrangements (Arrangements): Requirements and Procedures for Evaluation of a Regional Group dan IAF/ILAC A2:03/2017 IAF/ILAC Multi-Lateral Mutual Recognition Arrangements (Arrangements): Requirements and Procedures for Evaluation of a Single Accreditation Body
  • Sementara itu APLAC saat ini beranggotakan 44 full member. Terdapat 4 negara adalah anggota ASEAN yang telah ikut dalam APLAC MRA, antara lain: Indonesia, Malaysia, Philipina dan Singapura
  • Pada Tahun 2017, APLAC menetapkan 1 dokumen informasi (PI series) dan beberapa dokumen pendukung kesekretariatan.

 

Pemaparan tersebut adalah upaya WG 2 untuk mengupdate perkembangan terkini terkait Penilaian kesesuaian di regional dan internasional dan terkait dengan ASEAN. Diskusi selanjutnya menyepakati untuk melakukan update informasi perkembangan sidang CASCO, pada sidang berikutnya.

 

Sidang juga melakukan diskusi terkait sistem akreditasi dan serifikasi halal di ASEAN. Oleh karena itu, sidang meminta Malaysia dan Indonesia menyampaikan informasi implementasi akreditasi dan sertifikasi halal di level nasional, termasuk perkembangan  standar dan prasarana terkait. Bagi WG 2, isu halal adalah sesuatu yang perlu diperhatikan dalam membangun saling pengakuan antar negara ASEAN.

 

Pada kesempatan tersebut, Evan menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memiliki 2 standar terkait halal, yaitu SNI 99001:2016 dan SNI 99002:2016. Indonesia terus melakukan koordinasi internal secara intensif utuk mengembangkan sistem penilaian kesesuaian lingkup halal.  "Pada tahun 2017, BSN melakukan kegiatan bimbingan teknis terhadap 2 calon lembaga penilaian kesesuaian," ujar Evan.

 

Sidang ACCSQ WG 2 yang diselenggarakan oleh Philipine Accreditatio Bureau (PAB), Department of Trade and Industry (DTI) and the National Organizing Committee (NOC) of Philippines pada tanggal 6-8 Juni 2017 itu, berlangsung dengan baik. Sidang ACCSQ WG 2 ke-33 direncanakan akan berlangsung di Myanmar pada tanggal 11-13 September 2017.  (Evan/PSPS)

Attachment