Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Training of Trainer Dosen Pengampu Pendidikan Standardisasi dan Workshop Penerapan SNI di Universitas Negeri Jember

  • Senin, 14 Agustus 2017
  • 4797 kali

Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi bekerja sama dengan Pusat Kerjasama Standardisasi BSN melakukan kegiatan “Training of Trainers Dosen Pengampu Pendidikan Standardisasi dan Workshop Penerapan SNI, dalam Rangka Penguatan Daya Saing Industri Lokal dan SDM Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian melalui Diklat Standardisasi” ke Universitas Negeri Jember (UNEJ), sebagai tindak lanjut terjadap MoU antara BSN dan UNEJ. Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus Pasca Sarjana UNEJ tanggal 10 – 11 Agustus 2017. Hadir dalam acara ToT tersebut Rektor UNEJ, Wakil Direktur I dan II Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Program Pascasarjana Universitas Jember serta 40 orang dosen perwakilan dari 15 Fakultas Universitas Negeri Jember dan Universitas Abdur Rahman Saleh, Jember.

Acara pada hari pertama dibuka oleh Rektor UNEJ, Mohammad Hasan, Ph.D, yang menyatakan bahwa kita tidak dapat lepas dari standardisasi. Sistem dan proses menghasilkan standar produk tertentu semuanya harus sesuai dengan persyaratan standar, karena hasil suatu proses yang terstandar, menjadi sebuah keyakinan bagi konsumen. Selain itu, Beliau juga menambahkan bahwa mahasiswa UNEJ harus disiapkan, siapapun yang akan lulus nanti harus sudah memenuhi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang diharuskan sebagai pendamping ijazah yang dimiliki.

 

                                                                          

 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Kerjasama Dalam Negeri, BSN, Drs. R. Iskandar Novianto, dalam sambutannya menyatakan bahwa untuk standardisasi tidak hanya berlaku pada produk dan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk saja. Namun menurutnya, lulusan dari perguruan tinggi juga perlu memiliki standar yang jelas terkait kemampuan yang dimiliki oleh lulusan. Kemudian Beliau menambahkan bahwa kedepan seorang sarjana tidak hanya cukup dengan selembar ijazah saja. Namun mereka juga harus dilengkapi dengan surat keterangan pendamping ijazah berupa sertifikat keahlian ataupun lainnya sehingga harapannya mereka dapat bersaing dalam bursa kerja nasional maupun internasional.

Dalam kesempatan tersebut, BSN memberikan pemaparan terkait Pengembangan Pendidikan Standardisasi, Pengenalan Sertifikasi SNI Sistem Manajemen Halal (SNI 99001:2016), serta Pengenalan Penerapan GMP pada industri/UKM Pangan. Pemaparan materi awal dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi, Mayastria Yekttiningtyas yang menjelaskan mengenai peran penting serta pengaruh standar pada perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, inilah yang menjadi alasan bahwa pentingnya pendidikan standardisasi diterapkan di Perguruan Tinggi. Mayastria juga menjelaskan secara singkat mengenai peta penyebaran MoU di Perguruan Tinggi di Indonesia, serta aplikasi e-learning materi standardisasi yang dapat diakses oleh masyarakat umum, khususnya Dosen dan Mahasiswa.

Kemudian dilanjutkan pemaparan mengenai SNI Sistem Manajemen Halal (SNI 99001:2016) oleh Arini Widyastuti. Industri halal menjadi salah satu sektor yang melejit. Sektor ini digadang-gadang membuka peluang pasar yang luar biasa di Indonesia. Di sisi lain, masuknya barang-barang non halal secara bebas membayangi konsumen Muslim Indonesia. Dalam hal ini, dijelaskan oleh Arini bahwa kehadiran UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) membuka jalan bagi industri halal Tanah Air dengan adanya persyaratan untuk pemeriksaan, pengujian, auditor, lembaga pemeriksa, dan lembaga sertifikasi dalam sistem JPH sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam pemaparan tersebut, diselipkan pengenalan penerapan GMP pada industri/UKM Pangan oleh Kepala Sub. Bidang Pembinaan Profesi Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi, BSN, Lenggo Geni Aulia. Materi ini menambah wawasan bagi para Dosen yang berperan juga sebagai pembina UKM. Para Dosen diharapkan mengetahui praktek dan cara produksi pangan olahan yang baik yang akan mempengaruhi mutu produk makanan serta sesuai dengan 18 aspek produksi pangan yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 75 tahun 2010.

Pada hari ke-2, Arini menyampaikan terkait dengan Penerapan Sistem HACCP dalam upaya pengendalian proses yang dirancang untuk mengenali, mencegah, mengendalikan, menghilangkan, atau mengurangi bahaya pada produksi pangan hingga batas yang dapat diterima. Dalam hal ini Arini menyampaikan 7 Prinsip HACCP dan 5 tahap yang direkomendasikan oleh CAC.

Pada kesempatan ini, banyak dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman antara BSN dan UNEJ sebagai Pembina UMKM. Salah satu keberhasilan UNEJ adalah membina kemandirian petani Kopi di Desa Sidomulyo. Aktivitas pembinaan petani kopi di Desa Sidomulyo yang dilaksanakan antara lain penyuluhan melalui komunitas petani, menerjunkan mahasiswa melalui program kuliah kerja, berbagai penelitian, pengenalan sistem kopi olah semi-basah, pembangunan "networking" dan akses dana, serta pendirian Koperasi Buah Ketakasi pada tahun 2009. Program Community Development UNEJ mendampingi petani kopi ini masuk sebagai pemenang Indonesia MDGs Awards 2012. Pada tahun tersebut hasil kopi binaan UNEJ berhasil menembus pasar ekspor. Data koperasi Buah Ketakasi tahun 2012 menunjukan bahwa sebanyak 320 ton kopi yang diolah dan 280 ton di antaranya untuk pasar ekspor. Tahun 2016, melalui Koperasi KSU "Buah Ketakasi" Jember berhasil mendapatkan sertifikasi produk untuk Biji Kopi sesuai SNI 01-2907: 2008.

 

 

UNEJ saat ini sudah memiliki Laboratorium Kalibrasi yang telah diakreditasi KAN. UNEJ juga mengharapkan agar produk-produk UMKM binaannya dapat memperoleh sertifikasi dengan biaya ringan melalui Lembaga sertifikasi produk yang mendapat pengakuan luas. Civitas Akademika di UNEJ selain sebagai pendidik, juga aktif melakukan pembinaan kepada UMKM, khususnya di bidang pangan. Tim BSN melakukan kunjungan ke salah satu UKM Binaan Dosen UNEJ, Bapak Soni dan Ibu Dewi, yaitu UKM produk Terasi Bubuk Udang rebon. Produk terasi bubuk ini merupakan terobosan dari produk terasi yang umumnya berbentuk padat, sehingga UKM ini juga sedang dalam proses pengajuan hak paten produknya tersebut.

Acara penutupan kegiatan ToT Dosen Pengampu dan Workshop Penerapan SNI disampaikan oleh Dr. Sugeng Winarso, selaku Wakil Direktur I Program Pasca Sarjana UNEJ. Beliau sangat apresiatif kepada BSN telah memberikan informasi dan knowledge sharing terkait dengan Perkembangan Pendidikan Standardisasi, SNI Sistem Manajemen Halal, dan penerapan standar GMP serta Sistem HACCP. Ke depannya, beliau mengharapkan kegiatan ini dapat berlanjut terus agar mahasiswa UNEJ-pun dapat mengenal standar dan dengan adanya kegiatan ToT ini, pendidikan mengenai standardisasi bisa masuk di dalam kurikulum yang ada di perguruan tinggi serta menambah literatur bagi para dosen dalam kegiatannya melakukan pembinaan UKM di Jember.