Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kepala BSN Selaku Ketua KAN Menyerahkan Sertifikat Akreditasi ke Rektor UMM

  • Selasa, 28 November 2017
  • 4761 kali

Malang. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) selaku Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN) Bambang Prasetya menyerahkan sertifkat akreditasi untuk laboratorium sentral Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kepada Rektor UMM Fauzan dan disaksikan oleh Badan Pembina Harian (BPH) UMM Malik Fadjar di hadapan ribuan mahasiswa pada acara wisuda ke-86 Tahun 2017 di Dome UMM. (25/11)

 

Hadir pula Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang sekaligus menyampaikan orasi ilmiah pada acara tersebut. Dia berpandangan bahwa Indonesia dalam proporsi ekonominya dapat dikategorikan sebagai sebuah negara industri. Pasalnya, sektor industri merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian nasional dengan sumbangannya mencapai lebih dari 20%. “Capaian 20 persen sangatlah besar, sehingga Indonesia masuk dalam jajaran elit dunia. Dalam kategori manufacturing value added, Indonesia masuk dalam 10 besar dunia. Peringkat ini sejajar dengan Brasil dan Inggris serta lebih besar dari Rusia,” kata Airlangga,

Menperin menambahkan, dalam kurun lima sampai 10 tahun ke depan, potensi industri juga diandalkan oleh negara-negara lain. Untuk itu, kunci sukses dalam industrialisasi terdapat tiga faktor utama, yaitu sumber daya manusia (SDM), modal atau investasi, dan teknologi. “Peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan vokasi merupakan program prioritas pemerintah saat ini setelah pembangunan infrastruktur. Penyiapan SDM terampil bertujuan untuk membentuk dan menghasilkan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri atau demand driven,” ujarnya.

 

Selanjutnya, mengenai kesiapan Indonesia menghadapi revolusi industri keempat atau Industry 4.0, Menperin mengajak kepada seluruh pelaku industri dalam negeri agar memanfaatkan teknologi terkini untuk mendukung produksinya. “Revolusi industri keempat adalah di mana internet menjadi bagian integral dari proses di industri,” jelasnya. Industry 4.0 ini memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Indonesia karena punya banyak potensi, antara lain jumlah pengguna internet dan telepon seluler, jumlah universitas, permintaan domestik, serta kontribusi manufaktur yang sangat besar.

 

“Revolusi industri keempat ini sangat erat kaitannya dengan otomatisasi. Saat ini, sudah mulai diterapkan di Indonesia khususnya di industri makanan dan minuman serta industri otomotif. Akan menyusul di industri semen dan permesinan,” paparnya. Bahkan, pelaku industri kecil dan menengah (IKM) Indonesia juga telah bertransformasi untuk menghadapi era digital tersebut dengan bergabung ke program yang diinisiasi oleh Kemenperin, yaitu e-Smart IKM. “Program ini telah melibatkan lebih dari 1300 pengusaha dan kami targetkan akan mencapai 10.000 pengusaha pada tahun 2019,” ungkapnya.

 

Meningkatkan Daya Saing Melalui Laboratorium

 

Sebanyak empat laboratorium milik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih akreditasi ISO dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada 20 September 2017 lalu. Laboratorium yang dimaksud yaitu Laboratorium Nutrisi, Laboratorium Bioteknologi, Laboratorium Biologi, dan Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan (ITP) yang meraih ISO 9001. Sementara itu, uji sertifikasi yang meraih ISO 17025 yaitu pengujian proxima dari Lab Nutrisi, uji total gula dan uji protein dari Lab Bioteknologi, uji total plate count (TPC) dari Lab Biologi serta uji antosianin dari Lab ITP. ISO itu sendiri merupakan organisasi internasional untuk standarisasi yang diakui dunia.

Bambang Prasetya mengapresiasi tinggi atas diraihkanya sertifikat akreditasi KAN. Dia melihat bahwa rektor UMM sangat visioner dalam melihat tantangan kedepannya. Dengan telah diraihnya sertifkat akreditasi ini, maka akan meningkatkan daya saing dan hasil dari laboratorium ini dapat diterima di tingkat internasional. Sehingga akan memberikan kredibilitas dalam mengeluarkan hasil uji laboratorium. Yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian, serta melayani pengujian untuk stakeholder UMM. (rmy/humas)