Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pertemuan LPK:  Sosialisasikan Perkembangan Terkini Bidang Akreditasi

  • Jumat, 16 Maret 2018
  • 4054 kali

Komite Akreditasi Nasional (KAN) menyelenggarakan Pertemuan Teknis Laboratorium dan Lembaga Inspeksi di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta Kamis (15/3/2018). Acara dihadiri kurang lebih 800 peserta yang terdiri dari laboratorium penguji, kalibrasi, lab medik, dan inspeksi wilayah Indonesia Bagian Tengah, Timur, Barat kecuali Sumatera, Banten, dan sebagian Jawa Barat. Tema dalam pertemuan kali ini adalah "Akreditasi : Memastikan Kompetensi Dalam Membangun Kepercayaan Menuju Dunia yang Lebih Aman".

Pada pertemuan ini salah satu hal yang penting yang disampaikan ke peserta pertemuan adalah telah diterbitkannya ISO/IEC 17025:2017 yang menggantikan ISO/IEC 17025:2005. "Semua laboratorium yang diakteditasi dan sertifikat akreditasi yang diterbitkan oleh badan akreditasi penandatanganan Mutual Recognition Arrangement (MRA) APLAC/ILAC, harus telah mengacu kepada ISO/IEC 17025: 2017 selambat-lambatnya 20 November 2020. Salah satu perbedaan yang tercantum dalam standar tersebut adalah mensyaratkan laboratorium untuk menyatakan ruang lingkup kegiatan yang dinyatakan memenuhi ISO/IEC 17025,"ujar  Ketua KAN yang juga Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya.

Lanjut Bambang, salah satu perbedaan yang tercantum dalam ISO/IEC 17025 : 2017 adalah mensyaratkan laboratorium untuk menyatakan ruang lingkup kegiatan yang dinyatakan memenuhi ISO/IEC 17025. Hal ini berkaitan dengan kegiatan ekspor Indonesia. “Jangan sampai hanya karena standarnya bukan yang ISO/IEC terbaru, tidak tertulis di ruang lingkup kegiatan, lalu ekspor Indonesia ditolak,” ujar Bambang.

Seperti diketahui, di perdagangan yang kompleks dan sangat kompetitif, kepercayaan diperlukan ketika produk atau jasa diperdagangkan antara negara. Akreditasi memberikan kepercayaan bahwa kegiatan penilaian kesesuaian (antara lain sertifikasi, pengujian, inspeksi, dan sebagainya) telah didasarkan pada standar yang diakui secara internasional.

“Perlu pembuktian bahwa pihak-pihak yang menerapkan standar itu menerapkannya sudah betul, melalui proses suatu penilaian, dalam terminologi umumnya kita sebut dengan conformity assessment atau disebut juga penilaian kesesuaian. Tata cara penilaian kesesuaian tersebut diantaranya adalah uji laboratorium, inspeksi, sertifikasi, audit, dan lain sebagainya,” ujar Bambang.

Untuk itu pengembangan sistem penilaian kesesuaian sangat diperlukan mengingat peran sistem ini di dalam memberikan jaminan kompetensi dan atau kesesuaian produk, jasa, sistem atau personel sesuai dengan persyaratan atau standar yang pada gilirannya akan meningkatkan keberterimaan dan jaminan kepastian kesesuaian produk/ jasa dalam transaksi perdagangan.

Peran asesor dan lembaga penilaian kesesuaian inilah menjadi penting. "Tanpa asesor dan lembaga penilaian kesesuaian, perdagangan tidak akan berjalan baik," tegas Bambang.

Selain itu, kesiapan KAN dalam mengemban tugas memfasilitasi implementasi regulasi teknis terlihat bahwa sampai 31 Januari 2018, KAN telah mengakreditasi sebanyak 1865 lembaga penilaian kesesuaian yang terdiri dari 1610 lembaga penilaian kesesuaian yang termasuk kelompok laboratorium dan 255 lembaga penilaian kesesuaian yang termasuk kelompok lembaga sertifikasi. “LPK yang termasuk kelompok laboratorium terdiri dari 117 lembaga inspeksi, 250 laboratorium kalibrasi, 1173 laboratorium uji, 57 laboratorium medik, dan 13 penyelenggara uji profiensi,” jelas Bambang.

Disamping itu, KAN juga telah mengoperasikan 25 skema akreditasi, yaitu Sistem Manajemen Mutu (SNI ISO 9001), Sistem Manajemen Lingkungan (SNI ISO 14001), Sertifikasi Produk (Tanda SNI), Sertifikasi Personel, Ecolabel (KAN Guide 801), Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SNI ISO 22000), Pangan Organik (KAN Guide 901), Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Verifikasi Legalitas Kayu, Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SNI ISO 27001), Lembaga Sertifikasi Hazzard Analytical Critical Control Point, Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan (SNI ISO 13485), Gas Rumah Kaca, Sistem Manajemen Energi (SNI ISO 50001), Sistem Manajemen Rantai Pasok (SNI ISO 28000), Usaha Pariwisata, Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SNI ISO 37001), Jaminan Produk Halal, Sertifikasi Bio-Safety, Laboratorium Penguji, Laboratorium Kalibrasi, Laboratorium Medik, Lembaga Inspeksi, Penyelenggara Uji Profisiensi, dan Produsen Bahan Acuan.

Terkait pengakuan secara regional dan internasional, Bambang menerangkan, KAN telah memperoleh pengakuan melalui Mutual Recognition Arrangement (MRA) di forum Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC) untuk 5 skema akreditasi yaitu laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi, lembaga inspeksi, laboratorium medik dan penyelenggara uji profisiensi dan forum International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) untuk 4 skema akreditasi laboratorium penguji, laboratorium kalibrasi, lembaga inspeksi dan laboratorium medik.

Adapun di bidang sertifikasi, Komite Akreditasi Nasional telah memperoleh pengakuan melalui Multi Lateral Recognition Arrangement (MLA) di forum Pacific Accreditation Cooperation (PAC) untuk 7 skema akreditasi yaitu sistem manajemen mutu (SNI ISO 9001), sistem manajemen lingkungan (SNI ISO 14001), sistem manajemen keamanan pangan (SNI ISO 22000), sertifikasi produk, sertifikasi personel, sistem manajemen keamanan informasi (SNI ISO 27001) dan sistem manajemen energi (SNI ISO 50001) dan forum International Accreditation Forum (IAF) untuk 4 skema akreditasi yaitu sistem manajemen mutu (SNI ISO 9001), sistem manajemen lingkungan (SNI ISO 14001), sistem manajemen keamanan pangan (SNI ISO 22000) dan sertifikasi produk.

Dalam pertemuan tersebut Sekjen KAN yang juga selaku Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN, Kukuh S. Ahmad dan Plt. Direktur Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi KAN yang juga sebagai Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi BSN, Donny Purnomo menyampaikan perkembangan terkini terkait akreditasi. Perkembangan terkini tersebut diantaranya adalah revisi ISO/IEC 17011:2004 menjadi ISO/IEC 17011:2017; masa transisi penerapan ISO/IEC 17011:2017; ketentuan ILAC dan APLAC (baru dan revisi); perubahan organisasi APLAC dan PAC menjadi APAC; penggunaan simbol akreditasi KAN; serta penggunaan simbol tanda gabungan ILAC MRA.

Dengan adanya perubahan dan perkembangan tersebut, Bambang pun berharap seluruh laboratorium yang telah diakreditasi KAN dan yang akan mengajukan akreditasi dapat memenuhi persyaratan ISO/IEC 17025 : 2017 serta dapat menyesuaikan perkembangan yang sudah ditetapkan.

Melalui pertemuan ini juga diharapkan dapat menyatukan kembali komitmen mengenai pentingnya peranan laboratorium dan lembaga inspeksi yang diakreditasi oleh KAN dalam memperkuat infrastruktur standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia dalam menghadapi era pasar bebas. (dnw/nda)

 

Foto lebih lengkap bisa dilihat di galeri foto. Link : http://www.bsn.go.id/main/galeri/detail/517/kan-selenggarakan-pertemuan-teknis-laboratorium-dan-lembaga-inspeksi

 

Link berita terkait di media massa :

1. http://www.harianjogja.com/baca/2018/03/16/ada-ribuan-laboratorium-perguruan-tinggi-di-indonesia-hanya-20-terakreditasi-9031811

2. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3918680/baru-20-laboratorium-perguruan-tinggi-yang-terakreditasi

3. http://menara62.com/2018/03/15/kan-siap-akreditasi-semua-lembaga-penilaian-kesesuaian/

4. http://technology-indonesia.com/index.php/review/1718-standardisasi-dan-akreditasi-perkuat-daya-saing

5. https://www.koranbernas.id/baru-2-persen-laboratorium-pt-yang-terakreditasi/

6. https://www.antarafoto.com/bisnis/v1521107405/standardisasi-dan-akreditasi

7. https://jogja.antaranews.com/berita/353789/sni-mainan-anak-banyak-yang-palsu

8. http://www.jatengpos.com/2018/03/ada-ribuan-laboratorium-perguruan-tinggi-di-indonesia-hanya-20-terakreditasi-903181

9. https://kumparan.com/tugujogja/banyak-produk-abal-abal-bang-beni-awasi-label-sni

10. https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3918511/badan-standarisasi-nasional-bakal-tindak-label-sni-palsu

11. http://www.rri.co.id/yogyakarta/post/berita/502872/pendidikan/baru_2_persen_laboratorium_perguruan_tinggi_terakreditasi.html

12. https://bengkulu.antaranews.com/berita/48649/sni-pada-mainan-anak-banyak-yang-palsu

13. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/03/15/p5mnnl366-sni-mainan-anak-banyak-yang-palsu

14. http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/03/15/29176/badan_standarisasi_nasional_bakal_tindak_label_sni_palsu/

15. http://www.rri.co.id/yogyakarta/post/berita/502877/ekonomi/tahun_2019_bsn_targetkan_2000_produk_berlabel_sni.html

16. https://www.youtube.com/watch?v=DgLh41w9NvI

17. https://www.antaranews.com/berita/693303/laboratorium-kampus-baru-2-yang-terakreditasi

18. https://infonawacita.com/astaga-baru-dua-persen-laboratorium-perguruan-tinggi-yang-terakreditasi/

19. Antara TV : https://jogja.antaranews.com/video/693303/laboratorium-kampus-baru-2-yang-terakreditasi

20. https://www.cendananews.com/2018/03/kan-laboratorium-pt-terakreditasi-baru-dua-persen.html

21. Kedaulatan Rakyat, Jumat 16 Maret 2018 Hal 10
22. http://larispa.or.id/berita/baru-20-laboratorium-perguruan-tinggi-yang-terakreditasi/
23. https://www.citrust.id/laboratorium-perguruan-tinggi-baru-ada-20-yang-terakreditasi.html
24. https://jogja.antaranews.com/berita/353779/kan-laboratorium-pt-terakreditasi-baru-dua-persen
25. https://www.kampusmedan.com/2018/03/15/baru-20-laboratorium-perguruan-tinggi-yang-terakreditasi/

26. http://humas.polines.ac.id/humas/node/427