Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Definisi Satuan Internasional dan Satuan Dasar Berubah

  • Jumat, 16 November 2018
  • 20832 kali

 

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang sistem satuan internasional dan definisi satuan dasar, yang terdiri dari sekon (m), kilogram (kg), amper (A), kelvin (K), mole (mol) dan candela (cd) akan mengalami perubahan. Perubahan definisi satuan tersebut telah dibahas dan menjadi keputusan perwakilan dari 60 negara anggota dan 42 asosiasi negara anggota Konvensi Meter, yang dilaksanakan pada tanggal 16 November 2018 di Palais des Congress, Versailes, Paris.

 

Hasil-hasil penelitian tersebut disampaikan kepada perwakilan seluruh negara anggota Konvensi Meter, dimana untuk perubahan definisi kilogram berpengaruh kepada definisi satuan dasar lain yang terkait dengan kilogram dan kemudian merubah definisi keseluruhan Sistem Internasional Satuan itu sendiri. Secara umum perubahan ini tidak berpengaruh pada hasil-hasil pengukuran yang saat ini sudah dilakukan untuk berbagai kebutuhan. Namun demikian, perubahan ini akan membuka jalan bagi pengukuran yang minimal 1 digit lebih banyak dari pengukuran sebelumnya.

 

REDEFINISI SATUAN INTERNASIONAL DAN SATUAN DASAR
Definisi satuan dasar dalam sistem Standar Internasional saat ini, pada dasarnya masih saling berkaitan satu sama lain, yang mana, definisi kilogram yang saat ini masih dalam bentuk barang, dapat membatasi ketelitian atau ukuran terkecil yang dapat dicapai dalam pengukuran besaran dasar maupun besaran turunan lainnya.

 

Perubahan definisi satuan tersebut didorong oleh kebutuhan industri yang memerlukan pengukuran yang lebih teliti, yang tidak mungkin dapat dipenuhi bila masih terdapat definisi standar pengukuran yang didasarkan pada barang yang diwujudkan dalam bentuk fisik, dalam hal ini definisi kilogram sebagai prototipe (barang) yang dibuat dari 90% platinum dan 10% iridium dalam bentuk silinder yang disimpan di BIPM, Sevres, Perancis.

 

Ini akan sulit membayangkan untuk menghubungkan prototipe tersebut dengan massa atom atau massa nano partikel, atau batas gaya maksimum dalam proses operasi bagian tubuh manusia yang apabila melebihi batas akan membahayakan jiwa pasien tersebut.

 

Oleh karenanya, kebutuhan pengukuran yang semakin teliti di segala bidang ini kemudian mendorong para metrologist dan para scientist dengan bidang ilmu yang relevan untuk melakukan penelitian yang ditujukan untuk mengganti definisi kilogram dengan definisi yang lebih baik dan tidak tergantung lagi pada sebuah barang yang disimpan di satu tempat. Secara prinsip terdapat 2 pendekatan yang diambil, menghubungkan kilogram dengan massa atom yang dikenal sebagai avogadro project, dan menghubungkan gaya yang dihasilkan oleh massa 1 kilogram dengan gaya listrik, yang dikenal dengan watt-balance project.

 

Tantangan besar yang harus dihadapi oleh peneliti adalah untuk mewujudkan definisi kilogram yang apabila direalisasikan memiliki ketelitian dan ketidakpastian yang tidak lebih rendah daripada pengukuran kilogram yang dilakukan mengacu pada prototipe kilogram yang disimpan di paris.

 

Setelah dilakukan penelitian tidak kurang dari 20 tahun, perubahan definisi kilogram yang dipandang mampu untuk mewujudkan pengukuran yang minimal setara dengan yang telah dicapai sebelumnya adalah melalui watt-balance, menghubungkan gaya yang dihasilkan oleh 1 kilogram dengan gaya listrik.

 

BSN SIAP ADOPSI KEPUTUSAN INTERNASIONAL. 

Sebagai Institusi Mutu Nasional di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bertanggung jawab atas 3 pilar mutu, baik standar, akreditasi, maupun metrologi. BSN pun siap mengadopsi Sistem Internasional Satuan terbaru dalam menunjang penerapan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia. Direncanakan, bila disepakati oleh forum, maka perubahan Sistem Internasional Satuan ini akan mulai berlaku efektif pada 20 Mei 2019. (humas)