Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Sinergi Pembinaan Standardisasi Pemkot Madiun dan BSN Untuk Terwujudnya Madiun Yang Lebih Maju Dan Sejahtera

  • Kamis, 18 April 2019
  • 2235 kali

 

Untuk meningkatkan daya saing perekonomian daerah dan percepatan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah kota Madiun mendukung perkembangan IKM untuk meningkatkan akses pasarnya dan mampu berdaya saing. Untuk itu, Pemerintah Kota Madiun menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam upaya peningkatan daya saing IKM melalui penerapan SNI. Madiun yang dikenal dengan industri perkeretaapian dan kuliner sambal pecel Madiun harus mampu mengembangkan sayapnya agar industri di Madiun mampu bersaing di tingkat nasional bahkan bisa masuk akses pasar global. Pengembangan produk melalui penerapan standar diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan daya saing perekonomian daerah.

 

Untuk itu, Kamis, 18 April 2019, Walikota Madiun Sugeng Rismiyanto melakukan penandatangan kerjasama dengan Kepala Badan Standardisasi Nasional, Prof. Dr. Bambang Prasetya, M.Sc untuk bersinergi dalam pembinaan dan pengembangan standardisasi di wilayah Kota Madiun. Badan Standardisasi Nasional sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berkepentingan untuk meningkatkan daya saing produk nasional. Penerapan SNI juga memberikan  jaminan atas keamanan, keselamatan, kesehatan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Ruang Lingkup kerjasama BSN dengan Pemkot Madiun ini terkait :

  • pengusulan pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI);
  • fasilitasi penerapan Standar Nasional Indonesia ;
  • diseminasi standar dan penilaian kesesuaian;
  • peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian;

 

Kepala BSN, Prof. Dr. Bambang Prasetya, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerjasama antara BSN dengan Pemerintah Kota Madiun merupakan salah satu upaya bersama agar kualitas produk unggulan daerah meningkat daya saingnya melalui penerapan SNI serta meningkatkan kualitas layanan pemerintah di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah misalnya dengan menerapkan SNI ISO 9001. Disamping itu, Pemerintah Kota Madiun juga dapat menerapkan SNI ISO 37001: Sistem Manajemen Anti Penyuapan sebagai salah satu tool bagi organisasi untuk mencegah tindak korupsi.

 

Dalam rangkaian acara penandatanganan kerjasama juga dilakukan sosialisasi mengenai SNI ISO 37001 yang dibawakan oleh Dr. Zakiyah, Deputi Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian-BSN.  SNI ISO 37001 merupakan standar yang bisa membantu organisasi untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko penyuapan serta untuk mencegah, mendeteksi dan menangani penyuapan.  Standar ini bisa diintegrasikan dengan sistem lain seperti SNI ISO 9001, SNI ISO 14000 dan  dapat diterapkan oleh organisasi besar maupun kecil.

 

Pemaparan materi selanjutnya dari Direktur Penguatan Penerapan SPK, Heru Suseno, terkait Pembinaan Pelaku Usaha dalam Penerapan SNI untuk peningkatan Daya Saing. Heru memaparkan tentang tahapan pembinaan UMKM, kegiatan-kegiatan pembinaan UMKM yang telah dilakukan, sebaran UMKM selama Tahun 2018, dan manfaat dari penerapan standar dalam produk dan sistem manajemen mutu bagi para pelaku usaha dan organisasi. Heru juga memperkenalkan dan menjelaskan tentang peranan Kantor Layanan Teknis BSN di Surabaya yang mendekatkan layanan standardisasi kepada masyarakat.

 

Beberapa organisasi dan pelaku industri sudah dibantu BSN untuk menerapkan SNI ini termasuk juga pembinaan kepada IKM. BSN sudah mencetak role model UMKM penerap SNI yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain untuk menerapkan SNI. Dengan pemerintah yang dikelola dengan standar pelayanan yang baik, bersih dan akuntabel dan IKM yang berdaya saing dengan produknya yang berSNI, akan dapat terwujud visi Kota Madiun yang Lebih Maju dan Sejahtera.

 

Kegiatan sosialisasi yang dimoderatori oleh Asisten Pemerintahan dan Pembangunan, R. Andriono Waskito Murti, melibatkan 95 peserta yang terdiri dari Pemerintah Kota Madiun, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), UMKM dan perusahaan. Terakhir, Andriono menutup kegiatan ini dengan menyampaikan bahwa dibutuhkan komitmen dan motivasi untuk berubah, dari belum sertifikasi SNI menjadi sertifikasi SNI, agar dapat bersaing di pasar lokal dan internasional. Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga dilakukan kunjungan pada IKM Ibu Danu yang memproduksi Madumongso dan Pecel, dan IKM Batik Murni. BSN akan mendorong IKM tersebut untuk menerapkan SNI.