Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

ISO Siap Publikasikan ISO IWA 30-1 dan 30-2 untuk Ciptakan Generasi Standards Professionals

  • Jumat, 24 Mei 2019
  • 3122 kali

Pada Pertemuan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) tahun 2006, para menteri yang hadir sebagai delegasi dari setiap negara mengeluarkan joint statement mengakui pentingnya pendidikan standar dan mendorong anggota untuk mengembangkan kurikulum dan bahan referensi untuk membahas pentingnya standar dan kesesuaian dengan fasilitasi perdagangan di wilayah tersebut (sumber: https://www.apec.org/Meeting-Papers/Annual-Ministerial-Meetings/2006/2006_amm). Sejalan dengan hal tersebut, menurut survei yang dilakukan oleh Korean Standards Institute (KSA) yang disponsori oleh APEC, terdapat sekitar 1 juta pekerjaan yang terkait dengan standar, penilaian kesesuaian dan metrologi di wilayah APEC . Dari satu juta pekerjaan tersebut, sekitar 10 - 20% bekerja di pemerintahan dan organisasi/lembaga di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, sedangkan 80 - 90% bekerja di sektor swasta. Berdasarkan Barners Reports tahun 2013, diperkirakan sekitar 630.000 pekerjaan yang membutuhkan peran standardisasi dalam industri laboratorium pengujian di 16 wilayah ekonomi APEC. Sebagai tindak lanjut dari survei tersebut, Korea Selatan kemudian menginisiasi survei mengenai bagaimana menciptakan standards professionals yang nantinya akan dimanfaatkan untuk melakukan job profiling dalam era global.

Survei yang dilakukan Korea Selatan ini kemudian dituangkan dalam APEC  SCSC Education Guideline 5, Inspiring the Next Generation of Standards Professionals - Towards Job Profiling in Today's Global World. Hasil dari survei ini kemudian dijadikan dasar oleh ISO untuk menyiapkan suatu panduan dalam mencetak standards professionals, dimana Korea Selatan disepakati sebagai Project Team dalam penyusunan ISO IWA (International Workshop Agreement) terkait standards professionals yang selanjutnya disebut ISO IWA 30. Dalam survei yang dilakukan untuk perumusan ISO IWA 30 ini, Indonesia merupakan kontributor aktif dalam memberikan masukan untuk pengembangan panduan tersebut. ISO IWA 30 ini tidak dimaksudkan untuk tujuan sertifikasi personal, namun merupakan panduan umum terkait pengetahuan, keterampilan, dan atribut apa yang perlu dimiliki oleh seorang standards professionals.

Foto bersama ISO IWA 30

Setelah pembahasan draft pertama yang dilakukan di Busan, Korea Selatan pada tanggal 24 - 25 Oktober 2018, maka pada tanggal 21 – 22 Mei 2019 dilaksanakan pertemuan kedua di Pulau Jeju, Korea Selatan untuk pembahasan draft kedua sekaligus finalisasi ISO IWA 30-1, Competence of Standards Professionals : in Companies dan ISO IWA-2, Competence of Standards Professionals : in Standards-related Organizations (SO). Pada workshop meeting pembahasan draft kedua ini dihadiri oleh perwakilan dari IEC, Indonesia, Belanda, Arab Saudi (GSO), Tiongkok, Jepang, Ethiopia, USA serta Korea Selatan selaku Project Team.

Presentasi ISO IWA 30

Hadir sebagai delegasi Indonesia adalah Kepala Pusat Riset dan Pengembangan SDM, Dr. Yopi, Dr. Bambang Purwanggono (UNDIP dan Forum Pendidikan Standardisasi Indonesia/FORSTAN), Kepala Bidang Pengembangan SDM, Kristiati Andriani ST., MM., serta Kepala Subbidang Program dan Evaluasi Pengembangan SDM, Heri Kurniawan, ST., M.Sc. Indonesia melalui Kristiati dan Heri memberikan beberapa masukan untuk draft kedua ISO IWA 30-1 dan ISO IWA 30-2, baik masukan yang bersifat umum, teknis, maupun redaksional. Selain itu, pada hari pertama, 21 Mei 2019, Bambang memberikan presentasi mengenai “Indonesia’s Education Programs and Importance of Competence Identification” yang menggambarkan bagaimana Indonesia membangun kompetensi SDM melalui dua skema yang telah berjalan dan saling terkait, yaitu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kedua skema tersebut tidak menutup kemungkinan juga dapat diperkaya dengan kompetensi-kompetensi yang terkait dengan Standardisasi, Penilaian Kesesuaian, maupun Metrologi. Selanjutnya, pada hari kedua, Heri menyampaikan presentasi tentang program BSN dalam menyiapkan standards professionals melalui disusunnya jabatan fungsional Analis Standardisasi serta bagaimana Indonesia akan memanfaatkan dan menyebarluaskan ISO IWA 30-1 dan 30-2 kepada seluruh stakeholder. Heri juga menambahkan beberapa aktivitas yang sudah dilakukan Indonesia untuk mengembangkan pendidikan standardisasi dalam rangka menyiapkan standards professionals di Indonesia, dimana hal-hal tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari seluruh delegasi. (BangSDM)




­