Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Perkuat Kerja Sama dengan Lembaga Metrologi Jerman

  • Rabu, 29 Mei 2019
  • 2135 kali

Untuk memperkuat infrastruktur metrologi kimia Indonesia, khususnya dalam bidang perlindungan lingkungan dan keamanan pangan, Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Deputi Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) menjalankan kerjasama dengan Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB), lembaga metrologi nasional Republik Federal Jerman dalam proyek “Quality assurance in environmental and food analysis in Indonesia II”. Kerjasama ini didanai dari Federal Ministry for Economic Cooperation and Development of Germany.

 

Tahun ini, Pusat Pengembangan Riset dan SDM – BSN memiliki kegiatan pembuatan Roadmap Pengembangan Standardisasi, Sertifikasi dan Infrastruktur SNI. “Penyusunan Roadmap ini untuk mengkoordinasikan dan mempercepat pengembangan standardisasi, sertifikasi, insfrastruktur SNI dan juga metrologi guna memperkuat infrastruktur mutu nasional,” ujar Sekretaris Utama BSN, Puji Winarni saat menerima audiensi dari ekspert PTB Jerman, Ulrich Diekmann di Gedung Kedeputian SNSU di Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi , Serpong, pada Selasa (28/5/2019).

 

Puji mengatakan, kerja sama antara BSN dengan PTB sangatlah penting, karena PTB-Jerman telah memiliki banyak pengalaman dalam pembuatan perencanaan strategis khususnya dalam lingkup pengembangan Infrastruktur Mutu Nasional. “Saya yakin, dengan berbagai masukan dan sharing pengalaman dari PTB Jerman, Tim Roadmap Pengembangan Standardisasi, Sertifikasi dan Infrastruktur SNI dapat lebih kuat lagi,” kata Puji.

 

Plt. Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Termoelektrik dan Kimia, Ghufron Zaid mengatakan, BSN telah merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memperkuat memperkuat metrologi kimia nasional. “Pertama, kita harus memperkuat infrastruktur dasar metrologi kimia. Tentu, hal tersebut butuh dukungan dari pemerintah. Untuk itu. kita juga harus dapat meyakinkan pemerintah akan pentingnya infrastruktur mutu yang berkualitas, khususnya pada bidang metrologi kimia,” tegasnya. Tidak lupa, Ghufron pun menekankan akan pentingnya ketertelusuran metrologi, sehingga metrologi Indonesia diakui oleh internasional.

 

Proyek kerja sama yang telah terjalin sejak bulan Januari 2017 ini rencananya akan diperpanjang hingga bulan Desember 2020. “Saya harap, kerjasama ini dapat meningkatkan kemampuan penyediaan layanan oleh laboratorium metrologi kimia untuk ruang lingkup analisis lingkungan dan pangan,” harap Ghufron. (ald-Humas).