Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI Dukung Inovasi dan Pelestarian Alam

  • Kamis, 01 Agustus 2019
  • 1895 kali

Bumi yang semakin lama semakin rusak harus diperbaiki dengan pola hidup yang tidak merusak alam atau ramah lingkungan. Hal yang paling sederhana adalah dengan mengolah limbah menjadi barang yang memiliki nilai. "Saya senang dengan prinsip yang ditetapkan oleh PT. Rekadaya Multi Adiprima, karena produknya menggunakan sabut kelapa dan limbah konveksi sehingga mendukung program go green," ujar Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya saat berkunjung ke PT. Rekadaya Multi Adiprima di Bogor, Kamis (1/8/2019).

 

Vice President PT. Rekadaya Multi Adiprima, Farri Aditya menerangkan, perusahaannya memproduksi komponen otomotif dari sabut kelapa dan limbah konveksi, salah satunya adalah peredam. "Bahan baku kami berasal dari Ciamis, Pangandaran, Indragiri Hilir, serta Minahasa Selatan," jelasnya.

 

Aditya mengakui bahwa inovasi yang dibuatnya tidak terlepas dari standar. Untuk itu, ia pun turut serta menginisiasi penyusunan SNI 8443:2017 tentang Tekstil - Nirtenun Peredam Suara dari Bahan Tekstil. "Telah ditetapkannya SNI 8443:2017 menunjukkan bahwa sabut kelapa sudah diakui secara nasional. Saat ini, produk-produk kami pun dalam proses sertifikasi SNI," terangnya.

 

Aditya menegaskan, PT. Rekadaya Multi Adiprima berkomitmen dalam mendorong kepuasan pelanggan dengan menerapkan ISO 9001: 2008, ISO 14001: 2004, dan ISO 18001: 2007. Inovasi yang dibuatnya pun membuahkan hasil. PT Rekadaya Multi Adiprima memperoleh penghargaan Rintisan Teknologi Industri Tahun 2018. Tidak hanya itu, kini PT Rekadaya Multi Adiprima telah menjadi partner Astra Ventura dan menyokong 70% otomotif Nasional.

 

Kepala BSN, Bambang Prasetya mengapresiasi inovasi yang diciptakan oleh PT Rekadaya Multi Adiprima. Bambang pun menegaskan bahwa pihaknya siap diajak berdiskusi untuk mengembangkan SNI-SNI baru yang dapat mendukung program go green dan menyokong inovasi anak bangsa. (ald-Humas)