Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Produk Mainan Lokal Ber-SNI yang Berdaya Saing

  • Jumat, 31 Maret 2017
  • 4384 kali

Semula banyak yang mengira ini produk China. Namun tak disangka, ternyata ini produk lokal yang diproduksi di Indonesia. Ya, SHP Toys produksi PT. Sinar Harapan Plastik (SHP). Pabriknya ada di Jakarta, tepatnya di Pergudangan Kamal Indah Kav. 1, Jl. Kamal Raya, Kel. Kamal, Kec. Kalideres, Jakarta Barat. Distribusinya sudah mencapai hampir di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, sudah menembus pasar mancanegara seperti Serbia, Filipina, dan India. Kendati demikian, SHP belum berpuas diri dan terus berupaya meningkatkan pasar ke bagian lain di wilayah Asia hingga Timur tengah. 

”Sekarang ini produk milik SHP kebanyakkan ditampilkan di depan gerai toko mainan anak. Adapun produk lain yang lebih murah, biasanya disimpan untuk ditawarkan ke pembeli sebagai alternatif kedua dalam membeli produk mainan anak,”ujar Factory Manager PT SHP, Bowo Suryanto di Batam Indagkop & UKM Expo 2017 yang dilangsungkan pada minggu lalu (24/03/2017) di Mega Mall Batam Centre Kepulauan Riau. BSN ikut dalam pameran tersebut. 

Pengakuan SHP bukannya tanpa dasar. Selain distribusi produk yang kian meluas, produknya telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang disebutnya sebagai nilai tambah dalam mempromosikan produk SHP. “Penerapan SNI Mainan Anak dan Sistem Manajemen Mutu yang telah berjalan selama 3 tahun ini sangat memberikan dampak positif bagi industri mainan anak di Indonesia. Dengan menerapkan SNI, pengusaha mainan dapat terus berinovasi dan mempertajam kreasi dalam industri mainan di tanah air,” ujar Bowo bangga. Konsistensi dalam menerapkan SNI mengantarkan perusahaan ini meraih penghargaan tertinggi dari pemerintah RI, SNI Award pada tahun 2015 dan 2016.

PT. SHP diketahui menerapkan SNI ISO 8124-1:2010 Keamanan mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis; SNI ISO 8124-2:2010 Keamanan mainan – Bagian 2: Sifat mudah terbakar; SNI ISO 8124-3:2010 Keamanan mainan – Bagian 3: Migrasi unsur tertentu; serta SNI IEC 62115:2011 Mainan elektrik - Keamanan. 

SNI ISO 8124-1 menerangkan kriteria yang dapat diterima untuk karakteristik struktur mainan, seperti bentuk, ukuran, kontur, pengaturan jarak (misalnya kerincingan, bagian-bagian kecil, ujung dan tepi tajam, dan celah garis engsel) sebagaimana kriteria yang dapat diterima untuk sifat tertentu dari beberapa kategori mainan (seperti nilai energi kinetik maksimum untuk proyektil yang ujungnya tidak memantul dan sudut ujung minimum untuk mainan yang dinaiki).

SNI ISO 8124-2 menentukan kategori bahan mudah terbakar yang dilarang digunakan pada semua mainan, dan persyaratan mudah terbakar pada mainan tertentu ketika terkena sumber api yang kecil.

Adapun SNI ISO 8124-3 menentukan persyaratan maksimum dan metoda sampling dan ekstrasi sebelum uji untuk migrasi dari unsur antimony, arsen, barium, kadmiun, kromium, timbal, merkuri dan selenium dari bahan mainan dan bagian mainan kecuali bahan yang tidak dapat diakses.

Empat SNI tersebut diberlakukan secara wajib oleh pemerintah RI, yang artinya semua produk mainan anak yang beredar di pasar Indonesia, harus memenuhi persyaratan SNI yang dibuktikan dengan SPPT SNI/Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI. Meskipun diberlakukan secara wajib, bagi SHP, penerapan SNI merupakan kebanggaan bukan sekedar sebagai sebuah kewajiban.

 “Kami dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan aman bagi masa depan bangsa Indonesia yaitu anak-anak kami semua,” ujar Bowo. Penerapan SNI pun, diakuinya telah memberikan dampak yang positif bagi peningkatkan penjulan produk PT. SHP. Bowo optimis akan perkembangan usahanya di masa depan.

 

 

Keberhasilan SHP dalam menerapkan SNI tersebut, menjadikan salah satu alasan BSN ikut mempromosikan produk tersebut dalam pameran sebagai role model. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Batam, Suleman Nababan dalam kunjungannya ke stand BSN pun, mengagumi produk SHP, yang tak menyangka bahwa produk SHP adalah produk lokal atau asli Indonesia. “Saya mengira ini produk dari China dan bahan bakunya dari daur ulang, ternyata ini produk asli Indonesia dan berbahan baku yang aman,”ujar Suleman. Dia pun mengajak BSN untuk bekerjasama dalam mempromosikan produk-produk ber-SNI di kota Batam. Semoga produk ber-SNI produksi SHP menjadi inspirasi bagi industri lain dalam menerapkan SNI dan mengembangkan usahanya. (DNW,NDA/Humas)