Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Workshop Perumusan SNI untuk Mendukung Pengembangan Produk Unggulan Daerah Sulawesi Selatan

  • Rabu, 25 Oktober 2017
  • 2563 kali

Makassar, dalam rangka Bulan Mutu Nasional 2017 Pusat Perumusan Standar menyelenggarakan “Workshop Perumusan SNI untuk mendukung Pengembangan Produk Unggulan Daerah Sulawesi Selatan.” Diikuti oleh pelaku usaha (petani, UKM, asosiasi, pembina dan penyuluh pertanian), kegiatan ini diharapkan dapat menampung aspirasi masyarakat daerah dalam pengembangan standar sehingga mampu mengangkat potensi produk pertanian dan hasil pertanian unggulan di Sulawesi Selatan.


Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi, I Nyoman Supriyatna, dalam pembukaannya menyampaikan perlunya peranan daerah terkait pengembangan SNI produk unggulan daerah. Disampaikan pula bahwa selaras dengan NAWA – CITA butir 6 yaitu “Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa INDONESIA bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya” maka harapannya dengan menerapkan standar, produk unggulan daerah pada akhirnya dapat menopang kemandirian ekonomi daerah.


Gambaran potensi produk pangan unggulan daerah Sulawesi Selatan disampaikan oleh Fitriyani, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan. Fitriyani menyebutkan bahwa adanya agroklimat yang menguntungkan, Sulawesi Selatan mempunyai kelebihan dalam tersedianya tanaman pangan dan hortikultura sepanjang tahun. Di samping itu dengan didukung komitmen pemerintah akan pembangunan pertanian, Pemerintah Sulawesi Selatan mampu membuktikan dirinya sebagai “Lumbung Pangan Nasional”. Beras, jagung, kedelai,  cabai, markisa, talas safira, dan krisan merupakan komoditas yang telah terbukti mengangkat perekonomian Sulawesi Selatan. Kepala Pusat Perumusan Standar, Zakiyah dalam paparannya menyampaikan pengembangan SNI mendukung produk unggulan daerah, salah satunya dengan menggali potensi kekhasan nasional (National Differences) dari produk unggulan daerah yang dapat dirumuskan menjadi Standar Nasional Indonesia. Sulawesi Selatan memiliki potensi yang besar dalam pengembangan SNI dengan melibatkan akademisi, balai penelitian dalam merumuskan SNI produk unggulan daerah dan Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) dalam mempersiapkan infrastruktur sertifikasi SNI.

 


Bedah SNI difokuskan pada SNI yang mendukung produk unggulan dan produk ekspor asal Sulawesi Selatan. SNI kakao, kopi, dan rumput laut disampaikan oleh Kepala Bidang Pertanian, Pangan dan Kesehatan, Hendro Kusumo untuk mendukung produk ekspor. Sedangkan SNI untuk produk unggulan Sulawesi Selatan difokuskan pada beras, jagung, kentang, dan jeruk yang disampaikan oleh pakar standardisasi lingkup pertanian , T.A.R. Hanafiah. Bedah SNI tersebut dimaksudkan untuk memahami persyaratan-persyaratan dalam SNI. (PPS)