Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN-SA: Harmonisasi Standar Untuk Mendukung Perdagangan

  • Rabu, 01 November 2017
  • 3194 kali

Hubungan perdagangan dan investasi Indonesia-Australia saat ini telah berkembang luas. Berdasarkan data, nilai perdagangan antar kedua negara mencapai $15.4 miliar pada oeriode 2015-2016, dan berpeluang utk terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Saat ini, Indonesia dan Australia sedang menegosiasikan kerja sama yang ambisius dan berwawasan maju melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) yang ditujukan untuk meningkatkan perdagangan kedua negara.

 

Dalam pelaksanaannya, kerja sama dalam IA-CEPA tidak hanya dimaksudkan untuk menciptakan kerangka yang kuat untuk kerja sama yang modern dan dinamis yang melampaui ruang lingkup Perjanjian Perdagangan Bebas pada umumnya, namun juga akan meningkatkan dan memperluas kerja sama bilateral di bidang perdagangan, investasi dan iklim usaha.

 

“Standar memegang peranan penting dalam transaksi perdagangan,” ujar Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi BSN, I Nyoman Suproyatna saat memberikan sambutan dalam Workshop “Standar Untuk Mendukung Perdagangan” di Hotel le Meridien, Jakarta pada Rabu (1/11/17). Workshop yang diikuti oleh para stakeholder dari kalangan pemerintah/regulator, pelaku bisnis, serta asosiasi teknis dan profesional ini merupakan early outcome dari kegiatan IA-CEPA dalam studi standard mapping terkait Indonesia dan Australia.

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Standar Australia (SA) telah memetakan dan mencari gap analysis standard yang dapat digunakan untuk memfasilitasi perdagangan antara Indonesia dan Australia. BSN dan SA juga telah melakukan survey terhadap bagaimana role dari standar dan penilaian kesesuaian yang dapat mempengaruhi stakeholder yang akan melakukam trade diantara dua Negara. Hasil dari studi tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada tim perunding IA-CEPA dan pemangku kepentingan terkait mengenai peluang, isu dan tantangan yang dihadapi dalam harmonisasi standar, keselarasan teknis dan regulasi yang koheren.

 

Kepala BSN, Bambang Prasetya dalam sambutannya mengapresiasi workshop serupa yang telah dilakukan sebelumya di Sidney, Australia pada 18 Oktober 2017. Bambang pun berharap workshop yang diselenggarakan di Indonesia kali ini dapat menjadi ajang pertukaran informasi dan pengalaman bagi para stakeholder serta menghasilkan rekomendasi untuk menguatkan perdagangan diantara kedua negara.

 

“Saya percaya bahwa harmonisasi standar antara Indonesia dan Australia dapat mendukung terwujudnya IA-CEPA yang menguntungkan bagi kedua belah pihak,” pungkas Bambang. Hadir sebagai pembicara dalam workshop ini adalah Ketua Perunding Indonesia dalam IA-CEPA, Deddy Saleh; Ketua Indonesia-Australia Bussiness Council, Noke Kiroyan; serta Damian Fisher, Karen Batt, dan Lucy Chalmers dari Standards Australia.  (ald-Humas)