Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pendidikan Standardisasi di Universitas Syiah Kuala

  • Senin, 13 November 2017
  • 3721 kali

Untuk dapat lebih memperluas jangkauan penerapan pendidikan standardisasi, pada tanggal 8 November 2017 telah diselenggarakan sosialisasi pengembangan pendidikan standardisasi di salah satu Perguruan Tinggi di kota yang yang terkenal dengan sebutan Serambi Mekkah, Universitas Syiah Kuala.

Kegiatan ini juga merupakan salah satu tindak lanjut pelaksanaan  MoU antara BSN dengan Universitas Syiah Kuala yang ditandatangani pada 19 Maret 2017.  Kegiatan diselenggarakan di Ruang Balai Senat, Gedung Biro Rektor, acara ini dihadiri oleh sekitar 40 orang perwakilan dosen dari berbagai jurusan, diantaranya yaitu fakultas teknik,  pertanian,  kedokteran, MIPA, psikologi, dan keperawatan.

Acara dibuka oleh Dr. Nazamuddin, SE., MA selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universitas Syiah Kuala dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pendidikan standardisasi oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi – BSN, Ir. Nasrudin Irawan, M.EnvStud, pemaparan mengenai Pengenalan Pengantar Standardisasi yang merupakan salah satu referensi materi mata kuliah standardisasi oleh Mayastria Yekttiningtyas, Kepala Bidang Diklat Standardisasi – BSN, dan diakhiri dengan sharing penerapan rencana pembelajaran standardisasi di Universitas dan pemanfaatan e-learning standardisasi oleh Kristiati Andriani, Kepala Subbidang Sistem dan Evaluasi Diklat –BSN.

   

Dalam pembukaannya, Nasrudin Irawan menyatakan bahwa saat ini, pendidikan dan kompetensi di bidang standardisasi sudah menjadi kebutuhan industri atau dunia usaha, oleh karena itu diharapkan dengan mengajarkan standardisasi akan lebih meningkatkan keberterimaan lulusan mahasiswa perguruan tinggi dalam mencari kerja.

Para dosen cukup antusias dengan adanya pendidikan standardisasi ini, untuk itu langkah pertama yang akan mereka lakukan adalah mengenalkan pendidikan standardisasi kepada para mahasiswanya melalui e-learning standardisasi. Selain itu mereka berharap agar lebih dimudahkan dalam memperoleh referensi pengajarannya, khususnya Dokumen SNI.