Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN - Kemenristekdikti Siap Sebarluaskan Pendidikan Standardisasi Berbasis E-Learning

  • Kamis, 22 Februari 2018
  • 2833 kali

Untuk meningkatkan penerapan Standar Nasional Indonesia melalui pendidikan standardisasi, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Universitas Diponegoro Semarang dan International Cooperation on Education about Standardization (ICES) akan menyelenggarakan “The ICES 2018 Conference Join International Conference with 5th  ACISE” di EastParc Hotel, Yogyakarta, pada 3-5 Juli 2018. Tema konferensi ini adalah “Strengthening Industry and Engineering, Science, and Management Education through Standardization Learning.”

 

“Diharapkan, di konferensi ini kita akan bertukar idea, knowledge, mengenai pendidikan standardisasi,” ujar Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Zakiyah, saat melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Intan Ahmad di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta (21/2/18).

 

Zakiyah memaparkan bahwa ICES beranggotakan 61 negara, dan sudah ada beberapa negara yang telah memberikan konfirmasi kehadiran. Dalam konferensi tersebut juga akan ada kegiatan penelitian. “Di hari kedua dan ketiga ada kegiatan call for paper dimana dosen-dosen diharapkan bisa banyak memberikan presentasi,” ujar Zakiyah.

 

Intan Ahmad menyatakan dukungannya terhadap kegiatan tersebut dan bersedia menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut pada tanggal 3 Juli 2018. Ahmad pun menjelaskan bahwa saat ini Kemenristekdikti sudah memiliki jaringan IdRen (Indonesia Research and Education Network) yang dapat digunakan untuk menyebarluaskan informasi, termasuk informasi-informasi dari ICES. “saya pikir dari ICES banyak yang bisa di-share, termasuk bagaimana pembelajaran, good practice dari standard dari negara-negara maju,” ujar Ahmad.

Dalam audiensi ini, Zakiyah juga memaparkan strategi pendidikan standardisasi di perguruan tinggi yang telah diterapkan oleh BSN, salah satunya penyebarluasan materi berbasis elektronik. Ahmad mengapresiasi strategi tersebut dan menyatakan dukungannya untuk ikut menyebarkan materi pendidikan standardisasi. “BSN punya e-learning, kita (Kemenristekdikti) punya spada (Sistem Pembelajaran Daring Indonesia). Jadi kalau materinya bisa di-link-kan, ini bisa berguna untuk masyarakat yang ingin belajar tanpa harus mengambil sks, karena bisa juga bermanfaat untuk pekerjaan,” tutur Ahmad. (ald-Humas)