Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SIARAN PERS: Tigaraksa Satria Akui Manfaat Terapkan SNI

  • Jumat, 16 Maret 2018
  • 2904 kali

 

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama-sama media massa melakukan kunjungan industri penerap SNI/Standar Nasional Indonesia ke PT. Tigaraksa Satria, Tbk. Unit usaha Manufacturing Services yang berlokasi di Jl. Cangkringan Km. 1,5, Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Tirtomartani, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (16/03/2018). Kegiatan ini, selain untuk lebih mengenalkan para penerima SNI Award ke masyarakat agar bisa menjadi inspirasi terutama bagi industri/organisasi lain dalam menerapkan SNI, juga sekaligus untuk menambah wawasan jurnalis terkait penerapan SNI di lapangan.

 

Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi, Kukuh S. Achmad pada kunjungannya mengatakan, PT. Tigaraksa Satria sebagai penerima SNI Award tahun 2015, telah membuktikan komitmennya dalam menerapkan SNI.”SNI Award adalah bukti konsistensi perusahaan dalam menerapkan SNI sekaligus menjadi role model bagi industri/organisasi lain untuk menerapkan SNI”,ujar Kukuh.

 

Saat ini, BSN tengah mendorong industri/organisasi untuk menerapkan SNI secara sukarela. “Hingga saat ini, kami sudah menetapkan 11.670 SNI. Dari angka tersebut 9.795 SNI masih berlaku. 206 SNI diberlakukan secara wajib oleh instansi teknis. Artinya, sebanyak 9.589 SNI bersifat sukarela”ungkapnya.

 

BSN mendorong industri/organisasi untuk menerapkan SNI secara sukarela, mengingat konsumen sekarang sudah mulai cerdas dalam memilih produk baik barang maupun jasa.”Publikasi tentang pentingnya SNI semakin mengingatkan masyarakat akan masalah keamanan dan keselamatan, di samping kesadaran untuk meningkatkan daya saing produk mereka,” jelasnya lagi.

 

 

PT .Tigaraksa Satria adalah salah satu dari sekian industri/organisasi yang secara sukarela menerapkan SNI. ”Sejumlah standar yang telah diterapkan secara konsisten oleh PT Tigaraksa  antara lain Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008, Sistem Keamanan Pangan SNI ISO 22000:2009, dan SNI ISO/IEC 17025:2008. Ini membuktikan bahwa menerapkan SNI tidak harus “dipaksa” melalui regulasi atau pemberlakuan SNI secara wajib,”tegas Kukuh.

 

Sementara itu, Senior Factory Manager PT. Tigaraksa Satria, Darmadi menambahkan, sertifikat SNI menambah kepercayaan perusahaan untuk bisa bersaing dengan industri/organisasi lain. “Dengan diterimanya SNI Award pada tahun 2015, ini telah memberikan kepercayaan kepada prinsipal untuk meningkatkan kerjasama di bidang produksi dan pengemasan produk susu bubuk. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Pengamat Ekonomi, Rhenald Kasali, yang mengatakan bahwa perusahaan akan mendapatkan banyak keuntungan dengan mengikuti SNI Award, salah satunya yaitu meningkatkan kepercayaan konsumen kepada produknya,”imbuh Darmadi.

 

PROFIL PT. TIGARAKSA SATRIA Tbk.

 

Unit usaha Manufacturing Services adalah salah satu bidang usaha PT Tigaraksa Satria, Tbk.  Unit usaha Manufacturing Services ini memanfaatkan fasilitas produksi yang terletak di Sleman, Yogyakarta dan mulai beroperasi sejak tahun 2006 dengan bergerak di bidang layanan jasa produksi dan pengemasan susu bubuk untuk pihak principal. Kapasitas produksi yang tersedia hingga saat adalah 11.000 ton per tahun dan mampu menaikan local content dari 40 persen di tahun 2014, menjadi 43 persen di tahun 2015. Unit ini juga berhasil menurunkan turn over karyawan dari 0,7 di tahun 2013 menjadi 0,6 di tahun 2014 dengan zero safety accident.

 

Pada tahun 2015, unit usaha Manufacturing Services PT Tigaraksa Satria Tbk. berhasil meraih penghargaan Emas Kategori Perusahaan/Organisasi Besar Jasa di ajang SNI Award 2015. Dengan diperolehnya penghargaan ini maka PT Tigaraksa telah membuktikan komitmennya dalam pengembangan dan penerapan standar. Adapun sejumlah standar yang telah diterapkan secara konsisten oleh PT Tigaraksa  antara lain Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008, Sistem Keamanan Pangan SNI ISO 22000:2009, SNI ISO/IEC 17025:2008, dan CPPOB serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia dalam bisnis manufacturing services-nya. Fasilitas produksi unit usaha ini juga telah menggunakan mesin dan peralatan laboratorium modern yang memenuhi persyaratan Good Manufacturing Practice.

 

Dengan telah diraihnya sertifikat SNI ISO/IEC 17025:2008, unit usaha Manufacturing Services telah mengkomersilkan jasa pemeriksaan laboratorium kepada pihak luar yang membutuhkan. Dengan kompetensi dan sertifikasi yang dimiliki, kualitas layanan yang diberikan serta harga layanan yang kompetitif, Manufacturing Services memiliki prospek yang cerah cukup baik. Untuk diketahui, di tahun 2015 tercatat empat principal tengah menjalin kerjasama produksi dan pengemasan di unit usaha Manufacturing Services. Selain kerjasama produksi dan pengemasan produk, beberapa prinsipal juga mempercayakan proses procurement, warehousing, product formulation, product registration, dan raw material importation kepada unit usaha Manufacturing Services.

 

PT Tigaraksa Satria Tbk memiliki visi yang dituangkan dalam kebijakannya untuk menyediakan produk yang aman, halal dan berkualitas, peningkatan kualitas pelayanan kepada principal atau customer, peningkatan production performance dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bersih. Penetapan visi, misi dan value menjadi bagian dari penilaian SNI Award 2015 di kriteria kepemimpinan bagaimana komitmen pimpinan perusahaan dalam  mengedepankan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai bagian dari good corporate governance mereka.

 

Berdiri pada tahun 1919 sebagai perusahaan perdagangan dijalankan oleh Mr Widjaja, bisnis keluarga secara bertahap berkembang beradaptasi dengan keadaan. Pada tahun 1960, ketiga anak laki-laki nya mengambil alih kendali dan mulai mengimpor produk konsumen sebagai tambahan bisnis utamanya, ekspor komoditas. Awal transformasi dari sebuah perusahaan dagang keluarga yang menyatukan penjualan dan distribusi usaha menjadi perusahaan yang terpisah dan mulai beroperasi pada tahun 1988 lalu menjadi perusahaan distribusi publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kode TGKA) pada April 1990.

 

Meskipun usaha ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, perusahaan tetap mewarisi semangat keluarga. Perubahan Eksternal Lingkungan bisnis di Indonesia sebelum terjadi Perang Dunia ke-2 relatif kondusif. Keadaan berubah secara dramatis setelah Kemerdekaan Indonesia. Pada masa Perang Dingin, bisnis mencapai titik terendah selama tahun 1966. Namun perusahaan tetap bertahan dan pada awal tahun 1970-an seiring dengan ekonomi yang mulai berkembang, perusahaan juga ikut berkembang. Pada tahun 1998, ekonomi yang buruk serta krisis politik mengakibatkan perusahaan-perusahaan hancur. Berbekal ketekunan dan semangat adaptif, perusahaan menang dan berhasil untuk bertahan hidup, berdiri tegak sampai hari ini.

 

Jakarta, 15 Maret 2018

 

Kontak Person :

 

Kasubbag Pers dan Media Massa BSN

Denny Wahyudhi

Email : denny@bsn.go.id

Telp. : 0878 8372 1636