Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

MASTAN Sumsel sebagai Mitra Strategis Pengembangan SPK di Daerah

  • Kamis, 22 Maret 2018
  • 3954 kali

Sumatera Selatan dengan segala potensi yang dimiliki, untuk pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK), tentunya tidak bisa dikerjakan sendirian oleh Kantor Layanan Teknis (KLT) Badan Standardisasi Nasional wilayah Palembang yang belum genap 1 tahun beroperasi, jelas Dr. Puji Winarni saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Wilayah Masyarakat Standardisasi Indonesia Wilayah Sumatera Selatan (22/3).

Sumsel mempunyai segenap modal dasar untuk memajukan SPK demi mendukung potensi unggulan daerah, terutama dari sisi jumlah Lembaga Penilaian Kesesuaian yang sudah terakreditasi KAN dengan ruang lingkup Karet Alam, Biji Kopi, Kopi Bubuk, Batubara, AMDK, Tepung Terigu, Pupuk, Air Limbah, Garam, Minyak Goreng, Pangan olahan dan pakan, produk ikan.

Modal berikutnya adalah dukungan kebijakan dari Gubernur Sumsel yang belum lama ini (5/3) menerbitkan Surat Keputusan Surat Keputusan No. 162/2018 tentang Tim Lintas Sektor Pembinaan dan Pengawasan SNI di Wilayah Sumatera Selatan. Tim ini terdiri dari Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kantor Layanan Teknis Badan Standardisasi Nasional di Palembang, BPOM, dan Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang, lanjut Dr. Puji Winarni.

Kami juga mendapat laporan dari tim KLT, bahwa sudah terdapat 4 isu utama usulan pengembangan SNI di Sumatera Selatan, yaitu Hilirisasi Karet (Aspal Karet, Solid Tyre atau Roda Kursi Roda), Instalasi Pengolah Limbah Medis untuk Puskesmas/Klinik Kesehatan, Kain Tenun Tradisional Songket, dan Kopi Luwak Liar. Ini artinya harapan masyarakat Sumsel terhadap SPK begitu tinggi. Ini menjadi peluang bagi MASTAN Sumsel untuk meningkatkan kiprahnya, terang Dr. Puji Winarni.

Sejauh ini, KLT BSN sudah berupaya maksimal untuk meningkatkan pengembangan dan penerapan SNI di Sumsel, sudah 10 UMK yang dibina KLT untuk penerapan SNI, 1 sudah mendapat sertifikat, 4 sudah proses SNI, 5 UMK tahun ini mulai dibina. Produk UMKnya dari mulai Pempek, Kopi, Kue Bangkit, Tempat Tidur Pasien, Instalasi Pengolah Limbah Medis Puskesmas, dan Minyak Goreng Sawit.

Pendapat MASTAN sebagai mitra strategis Pengembangan Standardisasi di Sumsel juga diamini oleh Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Sumatera Selatan, Ernila Rizal yang turut hadir dalam Muswil. Ernila Rizal bahkan meminta khusus personil di Dinas Perindustrian, Arnelia, Kepala Seksi Standardisasi untuk masuk dalam jajaran pengurus. Dalam waktu dekat MASTAN diundang untuk audiensi ke kantor Dinas Perindustrian Provinsi Sumsel.

Dalam Muswil MASTAN yang dihadiri oleh sekitar 50 anggota MASTAN Sumsel ini juga dilakukan pengukuhan Pengurus DPW MASTAN Sumsel masa bhakti 2018-2023. Adapun yang menjabat ketua adalah Dr. Heri Setiawan dan diwakili oleh Dr. Hari Adi Prasetya. Hadir memimpin pengukuhan pengurus, yaitu Ketua DPN MASTAN, Supandi yang juga memberikan pencerahan tentang era Revolusi Industri 4.0. (kltplg)