Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Kemenperin Bangkitkan Sentra Industri Logam Bugangan

  • Selasa, 10 April 2018
  • 2463 kali

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah berupaya untuk membangkitkan kembali kejayaan sentra industri kecil dan menengah (IKM) penghasil produk logam di Semarang, Jawa Tengah, khususnya yang berlokasi di Kelurahan Bugangan.

 

Sejak tahun 1970-an, pusat pengrajin logam di kota Semarang itu memberikan kontribusi signfikan pada kemajuan IKM logam dalam negeri dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

 

“Di sentra logam Bugangan ini terdapat 56 IKM yang memproduksi mesin pengolahan pangan dan peralatan rumah tangga, bahkan sudah ada yang mampu membuat mesin cuci dan ekskavator mini,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih ketika melakukan kunjungan kerja di Sentra IKM logam Bugangan, Semarang, Jawa tengah, akhir pekan lalu.

 

Gati menjelaskan, Indonesia memiliki 390-an sentra IKM logam dengan total penyerapan tenaga kerja lebih dari 13.000 pengrajin. Khusus di Jawa Tengah, terdapat sekitar 20 sentra IKM logam yang tersebar di beberapa wilayah seperti Klaten, Ceper, Boyolali, Purbalingga, Pati, Tegal, dan Kudus.

 

Produk-produk unggulan mereka sudah ada yang dipasok untuk memenuhi kebutuhan komponen bagi perusahaan manufaktur besar di Indonesia, seperti sektor industri otomotif.

 

Gati mengatakan, Bugangan sempat dikenal sebagai daerah industri kalengan, karena di sentra tersebut menghasikan produk ember seng, kompor minyak, panci, dandang, oven, bahkan gerobak sampah. Seiring perkembangan zaman, pengrajin ada yang berinovasi membuat mesin cuci berukuran besar. “Harga mesin cucinya lebih murah dari produksi industri besar, juga hemat listrik,” imbuh dia.

 

Untuk membangkitkan kembali sentra IKM Bugangan, kata dia, Kemenperin akan memfasilitasi IKM-IKM di daerah tersebut untuk mengikuti berbagai pameran, salah satunya Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.

 

Pada pameran otomotif terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara tersebut, salah satu produk IKM Bugangan, yakni ekskavator Kasmino akan dipamerkan, sehingga bisa dikenal di tingkat nasional maupun mancanegara.

 

Selain melalui fasilitasi pameran, menurut dia, Kemenperin juga telah membangun infrastruktur digital e-Smart IKM guna memperluas pasar di tengah berkembangnya era Industri 4.0. Kemenperin juga memfasilitasi pemberian sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan hak paten merek, agar produk IKM dapat lebih berdaya saing baik di pasar domestic maupun ekspor.

 

“IKM harus menjaga mutu bahan baku hingga teknologi mesin dan peralatan yang akan digunakan, juga harus memperhatikan keterampilan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja,” terang Gati.

 

Sejalan dengan hal tesebut, kata dia, Kemenperin memiliki program restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, dimana mereka bisa mendapatkan potongan harga sampai 30% atas mesin dan peralatan produksi yang dibelinya.

 

“Kami juga memberikan bimbingan teknis serta fasilitasi sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditujukan bagi para SDM di IKM,“ ujar dia.

 

Gati berharap, para pelaku IKM nasional dapat memanfaatkan program- program pengembangan IKM tersebut. Selanjutnya, diperlukan langkah sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta keterlibatan pihak-pihak terkait dan masyarakat untuk terus menumbuhkembangkan industri dalam negeri.

 

Dia menegaskan, pengembangan sektor IKM dalam negeri telah lama berperan penting dalam menopang perekonomian Indonesia. Kemenperin mencatat, jumlah unit usaha IKM di dalam negeri terus mengalami peningkatan setiap tahun. Misalnya, pada tahun 2013, sebanyak 3,43 juta  IKM, naik menjadi 3,52 juta IKM pada tahun 2014.

 

Kemudian, mampu mencapai 3,68 juta IKM di tahun 2015, dan bertambah lagi hingga 4,41 juta tahun 2016. Pada tahun 2017, jumlah IKM diperkirakan lebih dari 4,5 juta unit usaha. (epa)

 

Link: http://id.beritasatu.com/tradeandservices/kemenperin-bangkitkan-sentra-industri-logam-bungangan/174287