Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Standar Lindungi Konsumen di Era Ekonomi Digital

  • Rabu, 09 Mei 2018
  • 3778 kali

Berbarengan dengan penyelenggaraan Sidang International ISO/COPOLCO (International Organization for Standardization /Committee on Consumer Policy) ke-40 yang berlangsung pada tanggal 7 – 10 Mei 2018, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan ISO COPOLCO menyelenggarakan Workshop “Consumer Protection in the Digital Economy”  di Nusa Dua - Bali, Rabu (09/05/2018). Workshop ini dibuka oleh Chair ISO COPOLCO, Guillermo Zucal, Sekretaris Jenderal ISO, Sergio Mujica serta Kepala BSN, Bambang Prasetya.

 

"Saat ini, potensi ekonomi digital di dunia tidak dapat dianggap remeh, termasuk di Indonesia. Tren pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sendiri mengalami perubahan drastis sejak dikenalnya revolusi industri 4.0," ujar Bambang. 

 

Bambang pun menyebutkan bahwa berdsarkan data, 39.4 juta penduduk Indonesia menggunakan internet. Masyarakat telah umum menggunakan transaksi digital dalam kehidupan sehari-hari. Pola berbelanja kini sudah berubah. "Alih-alih pergi ke mall, masyarakat kini memilih berbelanja melalui handphone," contoh Bambang. Namun, lanjut Bambang, dibalik kemudahan yang didapat dari perkembangan ekonomi digital, konsumen memiliki banyak resiko, mulai dari ketidakpastian pengiriman produk, sampai kekhawatiran menjadi korban atas penipuan bisnis. "Di sinilah standar dapat berperan," ujar Bambang.

 

Sergio pun berpendapat bahwa untuk menyikapi perkembangan teknologi, dibutuhkan pengembangan standar yang berkualitas tinggi. "Standar dikembangkan dengan kualitas tinggi, oleh para ahli yang dapat memenuhi kebutuhan industri, pemerintah, dan juga kebutuhan konsumen," ujar Sergio

Sergio menyatakan bahwa stakeholder ikut berperan dalam pengembangan standar. "Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami punya banyak stakeholder, tapi konsumen merupakan salah satu stakeholder kunci yang dapat membuat standar dipercaya oleh seluruh stakeholder," tegas Sergio. Ia pun menekankan bahwa standar harus bisa digunakan di mana saja. Ini berarti standar harus relevan bukan hanya dalam satu negara tapi di seluruh dunia.

 

Senada dengan Bambang dan Sergio, Guillermo pun berpendapat bahwa kita tidak bisa menghindari perkembangan teknologi. "Namun penggunaan teknologi tetap memiliki kemungkinan resiko bagi konsumen. Itulah mengapa pentingnya disusun standar yang dapat melindungi konsumen dalam penggunaan teknologi," ujar Guillermo.

 

Workshop ini merupakan sarana yang ideal bagi para peserta untuk bertukar informasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan perlidungan konsumen di era digital economy. "Workshop ini menjadi penting karena mempertemukan perwakilan konsumen, otoritas publik, pelaku usaha dan pakar standardisasi," ujar Bambang. Untuk melindungi konsumen dari dampak digital economy ini diperlukan kerangka hukum. "Saat ini, lanjut Bambang,  pemerintah sedang mengupayakan payung hukum untuk memastikan sistem keamanan, perlindungan privasi pengguna dan persaingan bisnis di dunia digital maupun konvensional."


Dalam workshop ini, perwakilan dari ISO COPOLCO memaparkan masalah utama konsumen di era digital, seperti proteksi identitas privasi dan aset konsumen, peraturan transaksi perdagangan online termasuk pengaduan keluhan, dan bagaimana membangun kepercayaan serta fairness dalam penanganan dispute dan penyelesaiannya. Pihak Indonesia menghadirkan perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, perwakilan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, perwakilan dari perbankan, serta penyedia platform e-commerce di Indonesia yang berbagi pengalaman dan strategi terkait perlindungan data konsumen.


Bambang pun berharap workshop ini dapat menghasilkan rekomendasi yang disepakati terutama untuk meningkatkan perlindungan konsumen dengan perkembangan ekonomi digital saat ini. (ald-Humas)

 

the photo documentation can be download at:

https://drive.google.com/open?id=1fQ4caU4av3YTqhsKOB6ayHL7LqZSgZWD

 

video :

https://www.youtube.com/watch?v=VM8e9pdmYaI

 

berita terkait:

 

1. http://www.balipost.com/news/2018/05/09/45040/Perlindungan-Konsumen-Penting-di-Era...html

2. https://beritadewata.com/bsn-dan-iso-copolco-gelar-workshop-strategi-perlindungan-konsumen-di-era-ekonomi-digital/

3. https://beritabali.com/read/2018/05/10/201805100003/Pentingnya-Perlindungan-Konsumen-Era-Ekonomi-Digital.html

4. https://www.rri.co.id/denpasar/post/berita/525720/daerah/hadapi_industri_40_bsn_konsumen_harus_diproteksi.html

5. https://www.kabarnusa.com/2018/05/indonesia-pastikan-sistem-keamanan-dan.html?m=1

6. http://www.kabardewata.com/berita/berita-utama/ekonomi/strategi-perlindungan-konsumen-di-era-ekonomi-digital.html#.WvPtKp_mg0N

7. https://bali.antaranews.com/berita/127982/bsn-iso-bahas-perlindungan-konsumen-hadapi-ekonomi-digital

8. https://www.nusabali.com/berita/30489/bsn-iso-bahas-perlindungan-konsumen-di-era-digital