Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Meriahkan Asian Games, Pempek SNI Siap pecahkan MURI

  • Rabu, 25 Juli 2018
  • 2014 kali

Palembang. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya menjelaskan ASIAN Games 2018 merupakan momentum yang tepat untuk pempek dapat mendunia. “Sajian Pempek berSNI terbanyak sejumlah 18.818 buah ini bukan single event, tapi sebagai awal perjuangan agar pempek menjadi produk global” ujar Bambang Prasetya, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) saat audiensi dengan Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Nasrun Umar, Selasa (24/7) di Griya Agung.

 

Nasrun mengungkapkan penjualan pempek di Sumatera Selatan mampu mendongkrak perekonomian dan mengharapkan dalam lima tahun ke depan dapat menembus pasar dunia. “Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan beserta perangkat daerah terkait siap menyukseskan inisiasi BSN untuk pemecahan Rekor MURI Pempek ber-SNI ini, jika perlu kita adakan rapat khusus, saya yang pimpin” jelas Nasrun Umar.

 

 

ASIAN Games 2018 menjadi momentum yang sangat tepat untuk mengenalkan pempek ke komunitas global, karena Palembang akan menjadi tuan rumah 13 dari 40 cabang olahraga, diperkirakan lebih dari 5000 wisatan asing yang merupakan ofisial, pendukung dan wartawan asing dari 45 negara akan hadir jelang dan selama pergelaran ASIAN Games.

 

“Pemecahan Rekor MURI Pempek berSNI sendiri akan diadakan pada tanggal 8 Agustus 2018 di Benteng Kuto Besak, target 1000 orang turut hadir, dan ikut menikmati rasanya pempek yang dibuat sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang sudah terjamin enak, sehat, dan bergizi” jelas Haryanto dari Kantor Layanan Teknis BSN Wilayah Palembang.

 

Dalam acara tersebut pempek berSNI ini akan dibuat oleh 3 UMKM binaan BSN yang sudah mendapatkan SNI, diantaranya Pempek Rizky, Pempek Honey dan Pempak Tince, serta akan melibatkan teman-teman UMKM Pempek yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Pempek (ASPPEK) Palembang. Diharapkan ini dapat menjadi motivasi bagi UMKM Pempek lainnya yang jumlahnya lebih dari 4000 untuk menerapkan SNI”, terang Haryanto. (rmy)




­