Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

3 Peraih SNI Award 2018 dari Sumatera Selatan

  • Sabtu, 24 November 2018
  • 2813 kali

Hal ini menjadikan Sumatera Selatan menjadi Provinsi dengan jumlah peraih SNI Award 2018 terbanyak di luar Jawa. SNI Award merupakan penghargaan tertinggi pemerintah RI bagi penerap SNI. Tahun 2018 menjadi tahun istimewa dan perjuangan bagi Sumatera Selatan dalam ajang penghargaan tahunan yang dewan penjuriannya diketuai oleh begawan manajemen Indonesia, Prof. Rhenald Kasali ini.

Dimulai dari tahapan penjaringan peserta awal Mei 2018 dimana Sumsel mengirimkan 12 organisasi, kemudian setelah melalui seleksi awal (desk evaluation) terpilih 5 organisasi untuk di evaluasi lapangan (on site evaluation) pada awal Agustus 2018, ke-5 organisasi tersebut yaitu PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Semen Baturaja, Rumah Sakit Khusus Mata Sumsel, Pempek Honey dan Pempek Rizki.

 

Puncaknya adalah Rabu malam (21/11/2018) penghargaan tersebut dianugerahkan kepada 56 industri, perusahaan, perguruan tinggi dan institusi kesehatan penerap SNI. Tiga diantaranya berasal dari Sumatera Selatan, yakni PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (peringkat emas), Rumah Sakit Khusus Mata Sumsel (peringkat Perak) dan PT Semen Baturaja (peringkat perunggu).

PT PUSRI Palembang sebetulnya berpeluang meraih platinum karena masuk dalam nominasi, seminggu sebelumnya, Rabu (14/11/2018), diundang oleh BSN untuk presentasi/audiensi dengan dewan Juri yang dipimpin Prof. Rhenal Kasali. Tapi ternyata skor belum memenuhi sehingga PUSRI harus puas meraih peringkat emas, untuk kali ke-4 sejak 2015. Piala SNI Award 2018 diterima oleh Direktur Produksi Filius Yuliandi.

 

"Tahun 2019 PUSRI bertekad untuk meraih platinum, ke depan PUSRI akan bermitra dengan BSN melalui Kantor Layanan Teknis Palembang dalam meningkatkan edukasi SNI bagi mitra PUSRI baik supplier maupun UMKM Binaan PUSRI" ujar Muhammad Afandy, PiC PUSRI untuk SNI Award, melalui pesan WA yang diterima penulis.

Bagi PT Semen Baturaja, tahun 2018 merupakan kali pertama ikut dalam SNI Award 2018 dan langsung meraih peringkat perunggu. Semen Baturaja memang telah menerapkan SNI 20149:2015 untuk OPC-I, SNI 7064:2014 untuk PCC. Bahkan, perusahaan juga memiliki laboratorium yang telah mendapatkan sertifikat akreditasi Laboratorium Penguji dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) ISO/IEC 17025. Selain SNI, Semen Baturaja juga meraih sertifikat Sistem Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2015; SNI ISO 14001:2015; serta OHSAS 18001:2007. Piala SNI Award 2018 diterima oleh Vice President Directur for QSHE, Jogy Alpha Mediarta Gumay.

 

Selain manufaktur, sektor layanan publik, yakni Rumah Sakit Khusus Mata (RSKM) milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga meraih SNI Award 2018 peringkat perak untuk kali kedua. RS Khusus yang berdiri sejak 1980-an dari sebuah klinik mata sederhana ini, kemudian tahun 2012 dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi menjadi Rumah Sakit Mata kelas B sehingga mampu melayani layanan kesehatan mata kepada 400-500 masyarakat per hari.

Meski milik pemerintah RSKM terus mencoba meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat melalui SNI ISO 9001. Sejak tahun 2016 mendapat pembinaan dari BSN untuk penerapan SNI ISO 9001, termasuk tahun ini untuk migrasi ke SNI ISO 9001:2015. RSKM bertekad untuk terus meningkatkan penerapan SNI, salah satunya dengan mendorong para supplier baik barang, maupun jasa untuk menerapkan SNI, minimal SNI ISO 9001. Piala SNI Award 2018 diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nurainy.

 

Capaian SNI Award 2018, menjadi motivasi bagi KLT BSN wilayah Palembang untuk meningkatkan peserta, peraih, sekaligus peringkat SNI Award 2018 dari Sumatera Selatan tahun 2019. (klt_palembang)