Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Standardisasi Dukung Konsep Masyarakat 5.0

  • Rabu, 27 Maret 2019

Revolusi Industri ke-4 sedang terjadi sekarang di awal tahun 2018 yang ditandai dengan sistem cyber-physical. Industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia, mesin dan data. Istilah ini dikenal dengan nama Internet of Things (IOT). Revolusi industri 4.0 menekankan pula pada kemampuan Artificial Intellegent (kecerdasan buatan) sehingga kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Dalam era ini, terbentuk pula konsep masyarakat 5.0, dimana kecerdasan buatan yang memperhatikan sisi kemanusiaan akan mentransformasi jutaan data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang kehidupan.

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) yang bertanggungjawab untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional, mendukung era revolusi industri 4.0 bahkan konsep masyarakat 5.0. Maka, untuk menyosialisasikan pentingnya standardisasi serta untuk merumuskan strategi pengembangan standardisasi dalam menghadapi dalam era society 5.0, BSN menyelenggarakan Seminar Standardization in a Living “Society 5.0”. Seminar ini menghadirkan narasumber Chairman of Japan Society 5.0 Standardization Promotion Committee, Masahide Okamoto, Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Oktorialdi; Ketua KADIN, Rosan Perkasa Roeslani; Staf Ahli ICT Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedi Permadi; Direktur Utama PT Adhya Tirta Batam, Benny Andrianto Antonius dan dimoderatori Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira Adhinegara.

Bambang berpendapat, dari setiap era peradaban manusia, intinya adalah bagaimana kita menciptakan sesuatu yang efisien, dan bagaimana mutunya juga terjamin.

­