Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Mengenal Fadhil Rizki, Mahasiswa Standardisasi di UNSRI, Cita-cita Jadi Doktor dan Dosen

  • Kamis, 23 Mei 2019
  • 8490 kali

Namanya bisa jadi tidak asing bagi mahasiswa jurusan kimia Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya (UNSRI) angkatan 2015 - 2019 karena sering memandu praktikum laboratorium kimia dasar maupun laboratorium kimia anorganik. Muhammad Fadhil Rizki Martha, begitu mencintai dunia laboratorium kimia hingga tanggung jawab sebagai koordinator asisten laboratorium dan asisten dosen serta asisten praktik lapangan pengujian kimia dijalani sejak 2017 hingga sekarang.

 

Kadang Fadhil, demikian sapaan akrabnya, juga harus memandu mahasiswa dari jurusan lain, misal kesehatan masyarakat, dalam praktik lapang pengambilan contoh (sampling) air sungai dan air minum. Bagi pemuda kelahiran Jakarta, 6 Mei 1997 ini belajar dan (nantinya) bekerja di bidang kimia tidak lepas dari standardisasi. Untuk itu, tidak tanggung-tanggung semua mata kuliah yang mengajarkan standardisasi diambilnya, meskipun sifatnya mata kuliah pilihan.

 

Kecintaannya pada dunia kimia dan standardisasi mengantarkannya lulus sarjana dengan predikat cum laude pada 21 Februari 2019 lalu.

 

BSN, melalui Kantor Layanan Teknis Wilayah Palembang berkesempatan diskusi melalui email dan whatsapp di sela-sela waktu Fadhil yang sedang mengikuti ujian saringan masuk ITB untuk melanjutkan studi S2 lanjut S3. Berikut rangkumannya

 

Menurut Fadhil seberapa penting mahasiswa jurusan kimia belajar standar dan standardisasi?

 

Keberadaan sarjana kimia tidak lepas dari aktivitas diberbagai aspek kehidupan, mulai dari perannya dalam pemantauan serta manajemen lingkungan, dan pengawasan terhadap mutu barang input dan output pada aktivitas industri (quality control atau quality assurance) pada sektor pangan, energi, kesehatan dan masih banyak lagi. Memasuki persaingan di dunia kerja, suatu kompetensi seorang sarjana kimia juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam merancang, melaksanakan, dan menerapkan segala aktivitas yang terkait kompetensi di bidang keilmuan nya dengan mengacu pada suatu hal yang disebut Standar. Dalam beberapa tahun terakhir ini Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sriwijaya mulai sadar akan penting nya pemahaman sebuah standar bagi kompetensi lulusan nya. Dipelopori oleh Dr. Suheryanto, M.Si jurusan yang berlokasi di kampus Universitas Sriwijaya Indralaya ini mengadakan mata kuliah pilihan yang terkait standardisasi, diantaranya Manajemen Laboratorium menurut ISO/IEC 17025:2017, Statistika Kimia Terkait Ketidakpastian Pengukuran, Analisis Bahan Industri, dan Standardisasi Kimia.   

Kehadiran mata kuliah tersebut tentunya juga tidak terlepas dari kehadiran BSN (Badan Standardisasi Nasional) sebagai mitra dari FMIPA Universitas Sriwijaya. Sejumlah kegiatan seperti kuliah umum mengenai anti-bribery system merujuk kepada SNI ISO 37001:2016 dan pengetahuan tentang neraca analitik menurut SNI ISO/IEC 17025:2017 telah dilaksanakan sebagai bentuk kerja sama FMIPA UNSRI dengan pihak BSN. Selain dari aktivitas eksternal diluar ruang kuliah tersebut, kegiatan perkuliahan terkait standardisasi diatas juga mendapatkan respon yang baik dari jumlah minat Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dan setiap tahun jumlah peserta mata kuliah tersebut semakin meningkat. Kuliah juga dilaksanakan dalam bentuk Online di Website www.elearning.bsn.go.id 

 

Apa saja yang Fadhil dapatkan atau pelajari dari mata kuliah (bermuatan) standardisasi di UNSRI?

 

Pada mata kuliah manajemen laboratorium sesuai ISO/IEC 17025:2017 yang diampu Dr. Suheryanto dan Dr. Muhammad Said membahas secara tuntas mengenai klausul-klausul tentang segala aktivitas di Laboratorium yang terstandar, mulai dari struktur organisasi, system manajemen, kontrol dokumen, audit internal hingga persyaratan teknis yang berlaku pada system SNI ISO/IEC 17025:2017. Manfaat kuliah manajemen laboratorium ini terasa ketika saya menjabat sebagai Koordinator Asisten Laboratorium di Laboratorium Kimia Analisa dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia Universitas Sriwijaya. Walau aktivitas di laboratorium tersebut bergerak dalam bidang pendidikan, melalui ISO/IEC 17025 beberapa sistem manajemen laboratorium dapat diadopsi guna meningkatkan mutu dan menerapkan ilmu manajemen laboratorium pada laboratorium tersebut. Sebagai contoh kasus sederhana dalam kegiatan praktikum analisis kadar kalsium pada suatu sampel air, metode uji menurut SNI 06-6989-13 2004 diterapkan sebagai panduan metode pengujian baku yang dirujuk untuk di pelajari para praktikan mahasiswa Jurusan Kimia. Sehingga kegiatan pembelajaran Standar pengujian dikelas sejalan dengan aktivitas praktiknya di Laboratorium. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari kegiatan perkuliahan manajemen laboratorium adalah Mahasiswa dapat memiliki kemampuan dalam menganalisa kesesuaian dalam kegiatan pengujian serta kalibrasi yang terdapat di Industri ketika melaksanakan kerja praktik/magang.  

 

Mata kuliah Analisis Bahan Industri atau populer disebut ABI dan Standardisasi Kimia tidak kalah pentingnya dari manajemen laboratorium. Pada mata kuliah ini mahasiswa diperkenalkan metode-metode pengujian dan teknik sampling yang dapat digunakan pada aktivitas pengujian di suatu industri, mulai dari pengujian input raw material, processing, pengujian output dalam bentuk produk, dan juga analisis air limbah dari aktivitas industri. Metode uji yang diperkenalkan diantaranya ISO, SNI, ASTM, AOAC, FAO, dan lain-lain. Pada matakuliah ini juga disinggung mengenai baku mutu dari suatu air limbah industri, angka mutu suatu produk hasil aktivitas industri seperti pupuk urea atau AMDK, dan peraturan-peraturan terkait baku mutu lingkungan. Manfaat dari matakuliah ini salah satunya mahasiswa dapat memahami secara teoritis pada metode-metode pengujian tersebut sebelum terjun pada dunia kerja atau magang baik di Industri atau di dinas lingkungan hidup.

 

Mata Kuliah Statistika Kimia menjadi salah satu yang terpenting yang harus dipelajari dalam penerapan standar. Mulau dari pembuatan kurva kalibrasi, perhitungan serta teknik kalibrasi, pembuatan control chart, penentuan presisis, akurasi, standar deviasi, %RSD, hingga ketidakpastian pengukuran diajarkan pada mata kuliah ini. Terfokus pada sub-bab ketidakpastian pengukuran yang merupakan suatu topic statistik kimia tingkat lanjut, pada sub bab ini mahasiswa di ajak untuk memahami mengenai perhitungan suatu ketidakpastian pengukuran dalam aktivitas pengujian. Dosen pengampu yang bertugas yakni Dr. Bambang Yudono, M.Sc dan Dr. Suheryanto, M.Si secara detail menerangkan fundamental hingga praktik contoh kasus pada mata kuliah ini. Hasil dari pembelajaran dalam mata kuliah ini adalah mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai statistic ilmu kimia sebelum terjun ke dunia kerja dan mahasiswa memiliki kemampuan dalam menginterprestasikan data hasil penelitiannya dalam bentuk karya ilmiah (skripsi) dari ilmu statistik ini.  

 

Harapan Fadhil untuk Perkuliahan Standardisasi di UNSRI?

 

Harapan saya sebagai alumni Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sriwijaya, kegiatan antara BSN, mitra BSN dan Universitas Sriwijaya dapat terus ditingkatkan baik dalam kolaborasi event bersekala nasional ataupun internasional pelatihan kompetensi guna meningkatkan standar kompetensi mahasiswa, kolaborasi riset dan juga meningkatkan kesadaran dunia akademik akan pentingnya standar. Sesuai dengan Misi Rektor Universitas Sriwijaya Prof. Dr. Ir. H. Anis Sagaff, M.S.C.E yakni mengubah UNSRI menjadi World Class University, penting nya standar juga menjadi salah satu faktor penentu dalam mewujudkan impian tersebut.

 

Rencana Fadhil selanjutnya Setelah Lulus dari UNSRI?

 

Kebetulan ada peluang beasiswa Program Pendidikan Magister dan Doktor untuk Sarjana Unggul dari Kemenristek Dikti yang ditujukan bagi mahasiswa lulus Sarjana Cum Laude, saya akan ambil peluang tersebut. Rencana saya ingin lanjut studi S2 dan S3 Kimia Anorganik di ITB. Jika lulus beasiswa ini, target saya 4 tahun raih doktor. Saya ingin jadi dosen untuk kembali mengajarkan ilmu yang saya dapat dan karena saya cinta dengan dunia laboratorium terutama kimia.

 

Demikianlah pemirsa. Hasil diskusi dengan salah satu generasi milenial tentang pentingnya standar dan standardisasi untuk diajarkan ke mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa tongkat estafet pengembangan dan perjuangan standardisasi, penilaian kesesuaian dan metrologi haru dijaga, salah satunya melalui pendidikan.

 

Sebagai informasi BSN dengan UNSRI telah bekerja sama sejak 2009, dulu digawangi oleh Dr. Kiki Yuliati yang saat ini menjabat di Badan Standar Nasional Pendidikan, masih bolak-balik seminggu sekali Jakarta-Palembang. Sejak 2015 dilanjutkan oleh Dr. Suheryanto (doktor bidang kimia lingkungan - air raksa) yang istiqomah sejak 2017 mengampu 3 mata kuliah standardisasi.

 

Spektrum kegiatan BSN-UNSRI, terutama dengan KLT BSN Palembang semakin luas, diantaranya kerja sama penelitian kopi, hilirisasi dan standardisasi hasil riset dan paten UNSRI, yakni sabun Sanjo (ekstrak buah tembesu) mitra dengan INOTEK, dan pembimbingan mahasiswa UNSRI yang praktik lapang dan riset tugas akhir.

 

Semoga akan lahir Fadhil Fadhil lain yang begitu cinta dengan dunia standar. Semoga upaya yang dilakukan Bapak/Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah Standardisasi menjadi amal kebaikan yang tidak terputus nilainya. Aamiin. (klt_plg)