Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Terima Kunjungan Sathar 22 Depohar 20 TNI AU

  • Kamis, 15 Agustus 2019
  • 4093 kali

Badan Standardisasi Nasional (BSN) menerima kunjungan dari Satuan Pemeliharaan 22 Depohar 20 Lanud Iswahjudi TNI Angkatan Udara pada Rabu (14/8/2019) di Kantor BSN, Puspiptek, Serpong, Banten. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut hasil kunjungan tim peneliti BSN dari Pusat Riset dan Pengembangan SDM BSN ke Satuan Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara Madiun pada tanggal 25 Juli 2019 lalu.

Satuan Pemeliharaan 22 Depohar 20 Lanud Iswahjudi TNI AU diwakili oleh Komandan Sathar 22 Depohar 20 Letkol Lek. Ridwan Yuni Setyanto, Kasubsikualprod Siins Sathar 22 Depohar 20 Kapten Lek Imam Mukti, dan Ps. Kaunitlab SGO Lab MSGO Sathar 22 Depo 20 Letda Lek Sulistiono. Kunjungan diterima oleh Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Termoelektrik dan Kimia Ghufron Zaid, Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi dan Biologi Agustinus Praba Drijarkara, Kepala Bidang Riset Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian pada Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Renanta Hayu, Kepala Subdirektorat Standar Nasional Satuan Ukuran Massa pada Direktorat Satuan Nasional Standar Ukuran  Mekanika, Radiasi, dan Biologi Syamsi, Kepala Subdirektorat Standar Nasional Satuan Ukuran Kelistrikan dan Waktu pada Direktorat Standar Nasional Satuan Ukuran Termoelektrik dan Kimia Agah Faisal, Kepala Subdirektorat Standar Nasional Satuan Ukuran Suhu Arfan Sindhu Tistomo, tim peneliti BSN dan perwakilan Direktorat Sistem dan Harmonisasi Akreditasi BSN.

Ghufron dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, BSN bertanggung jawab atas infrastruktur mutu nasional. “Infrastruktur mutu nasional ada di BSN, yaitu standardisasi, penilaian kesesuaian dan metrologi,” ujar Ghufron.

Adapun Kedeputian Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) bersama Pusat Riset dan Pengambangan SDM Kami memiliki tugas untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas dan kualitas pengelolaan SNSU melalui pengembangan kebijakan pengelolaan SNSU, penelitian, pengembangan dan layanan bidang SNSU; serta membangun awareness, sosialisasi, pengembangan kompetensi nasional tentang SNSU. harapannya, BSN dapat meningkatkan kemampuan kalibrasi secara nasional. “Sehingga pengukuran dimanapun bisa dipastikan kebenarannya baik secara metode dan standarnya,” kata Ghufron.

Sementara itu Ridwan menjelaskan bahwa Sathar 22 Depohar 20 TNI AU mempunyai tugas untuk standardisasi alat ukur dan kalibrasi alat ukur presisi di lingkup TNI Angkatan Udara. Sathar 22 Depohar 20 memiliki laboratorium/bengkel yaitu electronic, mechanical, dimension dan temperature (EMD) I dan II; Elektronika; TFCU; Microwave dan Genscope. Tercatat, Laboratorium Sathar 22 Depohar 20 TNI AU juga sudah terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk kemampuan kalibrasi dan pengukuran massa dan gaya.

Ridwan menilai bahwa kalibrasi sangat penting dan dibutuhkan dalam TNI. “Sudah banyak alutsista yang sudah masuk, misalnya di Angkatan Udara, selama masa pemeliharaannya ditanyakan kalibrasinya,” kata Ridwan. Oleh sebab itu menurutnya Sathar 22 Depohar 20 TNI AU perlu meningkatkan kemampuan kalibrasi. Apalagi dalam dunia penerbangan, selalu yang ditekankan adalah masalah keselamatan (safety).

Ia pun berharap BSN dan Sathar 22 Depohar 20 TNI AU dapat bekerja sama lebih lanjut dalam bidang kalibrasi. Sehingga kemampuan Sathar 22 Depohar 20 dapat meningkat dan dapat melayani kebutuhan kalibrasi dalam negeri.

Dalam kesempatan ini, rombongan Sathar 22 Depohar 20 TNI AU juga melakukan kunjungan ke laboratorium SNSU untuk melihat secara langsung layanan kalibrasi yang dimiliki Laboratorium SNSU BSN.(ria-humas)