Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Mengawal SDGs Melalui SNI ISO 26000

  • Selasa, 10 September 2019
  • 3675 kali

Penganugerahan Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA) 2019 kepada perusahaan maupun perorangan yang telah berkontribusi dalam penerapan SNI ISO 26000 untuk pembangunan berkelanjutan, kembali dilaksanakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD). Sebanyak 153 penghargaan untuk kategori perusahaan serta 12 penghargaan untuk kategori pribadi diberikan pada Jumat (6/9/2019) di Menara Bidakara, Jakarta. SNI ISO 26000 tentang panduan tanggung jawab sosial merupakan panduan umum bagi organisasi dalam menerapkan tanggung jawab sosial, sehingga setiap organisasi dapat menyesuaikan penerapannya sesuai dengan lingkup dan kapasitasnya.

Acara yang bertema “Satu Bumi Untuk Semua Generasi” ini diikuti oleh 66 perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, minyak dan gas, listrik, perbankan, otomotif, pupuk, air minum dalam kemasan dan lain-lain, yang turut berkontribusi dalam mewujudkan SDGs (Sustainable Development Goals) atau tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya yang juga terlibat dalam penilaian ISDA 2019, dalam kesempatan tersebut turut memberikan sambutan. Menurut Bambang, setiap tahun penyelenggaraan ISDA mengalami banyak kemajuan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kuantitas, jumlah peserta naik sebanyak 20 persen. Sementara dari segi kualitas, adanya SNI ISO 26000 yang menjadi salah satu acuan penilaian.

“Di dalam hal kualitas, kalau kita menggunakan standar internasional ISO 26000 yang sudah diadopsi menjadi SNI ISO 26000, maka paling tidak ada tiga. Pertama, kompetensi juri; kedua, comparable atau dapat dibandingkan dengan negara-negara yang lain; dan ketiga adalah imparsial atau tidak memihak. Jadi apa-apa yg dicapai dari award ini menjadi sesuatu yang representatif terhadap mutu.” ujar Bambang.

Dalam ISDA, BSN mendapat tugas pengawalan standardisasi, yang juga berarti pengawalan mutu. Kehadiran BSN dimaksudkan agar penilaian berbagai program CSR yang diajukan oleh puluhan perusahaan, dapat kompatibel dengan berbagai standar persyaratan lainnya yang berpedoman pada SNI ISO 26000. Dengan berbasis kepada SNI ISO 26000, maka kompetisi ISDA yang digelar akan semakin menghasilkan pemenang berkualitas.

Adapun sejumlah pegiat CSR yang turut hadir di antaranya Pakar Lingkungan Hidup, Emil Salim; Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kawasan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Sonny Harry B Harmadi; Ketua Umum CFCD, Sudarmanto; serta Sekjen CFCD, Nurul Iman. Dari BSN, turut hadir pula Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, Zakiyah.

Penghargaan ISDA yang sudah dilakukan sejak tahun 2016 ini merupakan wujud apresiasi yang digalang oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terhadap kontribusi program Coorporate Social Resposibility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan seluruh Indonesia dalam mendorong pencapaian SDGs.(ian – Humas BSN)




­