Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Menristek Optimis Fasilitas di Puspiptek Mampu Kurangi Ketergantungan terhadap Barang Impor

  • Senin, 18 November 2019
  • 1790 kali

KBRN, Tangerang Selatan : Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro meyakini berbagai fasilitas penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap) yang ada di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang di kelola oleh Kementerian Ristek/BRIN, terutama Pusat Litbangjirap yang  dikelola oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN), dapat terus dikembangkan agar dapat digunakan oleh industri, lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan masyarakat. Kedua fasilitas BPPT dan BSN, baru merupakan dua area dari keseluruhan kompleks Puspiptek, selain LIPI, BATAN dan KLHK.

"Indonesia harus yakin bahwa generasi milenial kita, para pelaku litbangjirap akan mengembangkan pusat-pusat ini, sehingga diharapkan tidak hanya mendorong hilirisasi teknologi untuk menghasilkan produk-produk inovasi berskala industri, tapi juga Puspiptek dan seluruh pusat-pusatnya dapat memberikan layanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan jasa dari pusat/laboratorium yang ada di lingkungan Puspiptek ini," ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro kepada wartawan di sela-sela kunjungannya ke Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (15/11/2019) petang.

Menristek/Kepala BRIN Bambang  mengungkapkan, banyak fasilitas di pusat-pusat milik BPPT dan BSN di Puspiptek, yang belum diketahui masyarakat luas. Pusat-pusat ini adalah wahana untuk mengembangkan riset, teknologi, dan inovasi di Indonesia, termasuk terowongan angin di Laboratorium Aero-Gas Dinamika dan Getaran (LAGG) yang dapat menguji model bangunan, pesawat, dan pesawat tanpa awak (drone).

"Ada lab terkait mesin, kemudian lab yang terkait dengan sumber daya alam, termasuk pusat atau lab untuk penanganan kebakaran hutan, hujan buatan, proteksi terhadap tsunami dan juga lab aerodinamika yang memiliki terowongan angin," ungkap Bambang Brodjonegoro.

Untuk itu, Menristek mendorong Puspiptek, BPPT, BSN, serta LPNK lainnya di kawasan Puspiptek untuk terus melakukan litbangjirap dan mengembangkan berbagai fasilitas tersebut, agar dapat terus menciptakan inovasi.

"Kita sangat membutuhkan fasilitas seperti ini, berbagai pusat atau laboratorium terkait teknologi khususnya permesinan, karena bagaimana pun Indonesia harus menyiapkan diri untuk lebih masuk dan lebih kompetitif dalam industri manufaktur. Selain itu, 

ungkap Bambang. 

Kepala BPPT Hammam Riza menyambut baik kunjungan yang dilakukan Menristek/Kepala BRIN ke sejumlah fasilitas teknologi yang dimiliki BPPT.

"BPPT sangat senang dengan adanya kunjungan dari Menristek sekaligus Kepala BRIN ini. Terima kasih Pak Menristek telah mengunjungi fasilitas teknologi BPPT yang ada di Puspiptek Serpong ini," ujar Hammam seusai acara.

Hammam pun berharap ke depannya, kunjungan Menteri Bambang dalam meninjau fasilitas yang dimiliki BPPT ini bisa dilakukan secara berkala.

Hal ini penting untuk mendukung peran BPPT dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai lembaga pemerintah yang berfokus pada bidang kaji-terap teknologi. Karena BPPT berkomitmen untuk terus melahirkan inovasi, agar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) mampu menjadi pendorong bagi peningkatan perekonomian bangsa yang berdaya saing.

"Melalui kunjungan ini, BPPT berharap agar kedepannya Pak Menristek terus memberikan arahan kepada BPPT dalam melakukan kaji terap teknologi. Sehingga Iptek dapat menjadi penghela pertumbuhan ekonomi," kata Hammam.

Dalam kunjungan kerja ini, Menristek/Kepala BRIN dan rombongan mengunjungi balai, pusat, gedung, dan laboratorium yang dikelola oleh BPPT, meliputi Development Engineering Laboratory for Plant Equipment and Heavy Industry (DELPHI), Balai Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi (BT MEPPO), Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3), Balai Besar Teknologi Konstruksi dan Struktur (B2TKS), Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Pusat Teknologi Material (PTM), dan Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain (BTBRD).

Selain fasilitas yang dikelola BPPT, Menteri Bambang Brodjonegoro juga mengunjungi berbagai laboratorium pada Gedung Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) yang dikelola oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), mencakup laboratorium massa, panjang, suhu, kelistrikan dan waktu, alat kesehatan dan biologi, serta akustik dan vibrasi (untuk mengukur gempa).

Turut hadir dalam kesempatan ini Deputi Penguatan Inovasi Jumain Appe, Kepala Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Sri Setiawati, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya, serta para pejabat eselon Puspiptek, BPPT dan BSN.

 

Link : http://rri.co.id/post/berita/747598/teknologi/menristek_optimis_fasilitas_di_puspiptek_mampu_kurangi_ketergantungan_terhadap_barang_impor.html