Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Menangkan TOP Digital Awards 2019

  • Jumat, 29 November 2019
  • 5031 kali

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) memenangkan TOP DIGITAL Awards 2019 dalam kategori penghargaan TOP Digital Implementation 2019 on Institution non Ministry Sector Level 3 (Rabu, 27/11/2019) di The Sultan Hotel, Jakarta. Dalam ajang yang diselenggarakan oleh majalah It Works ini, BSN mengunggulkan 4 (empat) aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang sudah diterapkan, baik yang dipakai dalam sistem internal maupun untuk eksternal, yakni aplikasi Bangbeni (Barang-Barang Ber-SNI), Pesta Online (Pemesanan Standar Online), KANMIS (Akreditasi Online), dan Akses SNI. 

 

Meski persiapan dilakukan dalam waktu yang sempit, namun BSN berhasil masuk ke babak final untuk mempresentasikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di BSN. Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi BSN, Slamet Aji Pamungkas, mewakili BSN dalam ajang ini bersama Kepala Bidang Infrastruktur dan Keamanan Informasi BSN, Akbar Aryanto; Kepala Bidang Sistem Informasi dan Tata Kelola Data BSN, Budi Triswanto Wangid; serta dua orang Staf Fungsional BSN, M. Ari Bachtiar Al Machi dan Muhammad Barhrudin.

 

Ditemui seusai acara, Slamet membagikan kisah kepesertaan BSN dalam ajang ini. Dalam kompetisi yang melibatkan peserta lebih kurang 200 finalis ini,  129 finalis lolos seleksi wawancara dan 21 instansi menjadi pemenang. Menurut Slamet, ajang ini adalah sebuah kesempatan yang baik bagi BSN. “Perlombaan ini bukan dimenangkan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi BSN, melainkan dimenangkan oleh BSN. Sebab BSN secara lembagalah yang telah menerapkan teknologi 4.0 untuk meningkatkan kinerja dan layanan masyarakat,” ungkap Slamet dalam penjelasannya mengenai pusat-pusat di BSN yang menerapkan aplikasi-aplikasi yang diunggulkan dalam kompetisi ini.

 

 

Slamet juga membagikan cerita tim BSN yang mempresentasikan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi di BSN pada hari penjurian. Dalam presentasinya, tim BSN memaparkan peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja, serta layanan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi di BSN. Tim memaparkan arsitektur infrastruktur TIK yang ada di BSN, arsitektur aplikasi, pemanfaatannya baik dalam layanan perkantoran maupun layanan masyarakat, serta kebijakan dan tata kelola TIK. Tim BSN juga menjelaskan dampak aplikasi BSN secara nasional dan dampak go-green, hingga e-procurement kepada dewan juri. “Intinya bagaimana kita menerapkan teknologi-teknologi terbaru yang tepat guna yang tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya,” ungkap Slamet.

 

Meski merasa persiapan Tim BSN sangat minimalis, Slamet mengaku sangat senang dengan respon Dewan Juri yang merupakan para ahli di bidang IT, ekonomi, bisnis, dan berbagai bidang lain, terhadap presentasi tim BSN. “Dewan juri banyak sekali memberikan masukan yang bermanfaat untuk perbaikan BSN,” tuturnya. Slamet mengatakan bahwa dewan juri mendukung BSN untuk membangun sistem informasi yang dapat membantu BSN dalam menciptakan persepsi positif publik terhadap SNI. Seperti, bagaimana masyarakat awam dapat memahami bahwa SNI dapat mendukung kreativitas dan investasi, baik di dalam maupun di luar negeri.

 

BSN memenangkan kategori TOP Digital Implementation 2019 on Institution non Ministry Sector Level 3. Ini artinya, BSN menerima penghargaan atas implementasi teknologi informasi dan komunikasi di Lembaga Pemerintah Non-Kementerian pada level 3, dimana level tertinggi adalah 5 dan terendah adalah 1. Dari seluruh peserta, hanya satu instansi pemerintah yang masuk ke dalam level 5 dan hanya satu institusi yang masuk ke dalam kategori 4. Posisi BSN pada level 3 sejajar dengan BPPT, LIPI, Ristek dan Batan dalam implementasi TIK di lembaga.

 

Harapan Slamet ke depannya, BSN yang saat ini sudah memiliki banyak aplikasi digital dapat menjadi lebih baik dengan menyederhanakan aplikasi-aplikasi BSN tersebut hingga terintegrasi ke dalam satu dashboard digital yang dapat digunakan oleh eksekutif untuk memantau dengan mudah. Ia juga berharap ke depannya proses pembelian dokumen SNI untuk masyarakat dalam semakin mudah lagi, seperti dengan memasukkan produk dokumen SNI ke online marketplace yang tersedia di Indonesia.

 

Susunan dewan juri pada kompetisi ini diketuai oleh Dewan Pengawas Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO), Prof. Dr. Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng.; dengan Dewan Juri Kehormatan terdiri dari Ketua Umum ASPEKTI, Laode M. Kamaluddin; dan Ketua Umum APTIKOM, Eko Indrajit; serta 32 juri anggota dari Kementerian Kesehatan, Lembaga Pemerintahan seperti LIPI, WanTIKNas, KNKG, BRTI, beberapa Asosiasi, Perguruan Tinggi, Lembaga swasta, dan beberapa anggota dari Majalah It Works sendiri. (put-Humas)