Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

FTA Gandeng BSN Garap Pasar Ekspor Bagi UKM Jatim

  • Jumat, 31 Januari 2020
  • 3049 kali

 

Surabaya. Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jendral Perundingan Perdagangan Internasional (Ditjen PPI) terus berusaha mengembangkan program Free Trade Area (FTA) di seluruh Indonesia. Salah satunya FTA Center di Surabaya guna memperluas jangkauan penyebaran informasi FTA kepada pelaku usaha khususnya UKM.

 

Menurut Tenaga Ahli Bidang Akses Pembiayaan dan Tata Cara Ekspor, Hindra Soeparjanto menjelaskan FTA Center Surabaya adalah untuk memberikan konsultasi, edukasi, dan advokasi memahami serta memanfaatkan hasil perundingan perdagangan Internasional (FTA, EPA, CEPA, PTA) bagi dunia usaha. “Telah banyak pelaku usaha yang memanfaatkan kehadiran FTA Center Surabaya untuk mencari tahu informasi pasar ekspor” ujar Hindra saat kunjungan KLT BSN Surabaya ke FTA Center. (Jumat, 31/1/2019)

 

Sampai dengan tahun 2018, Indonesia telah memiliki 10 kesepakatan perdagangan dengan negara mitra, yaitu ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA), ASEAN-China FTA (ACFTA), ASEAN-Korea FTA (AKFTA), ASEAN-India FTA (AIFTA), ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA), ASEAN-Hongkong FTA (AHFTA), Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement (IP-PTA), dan Indonesia-Chile CEPA (IC-CEPA). Dengan demikian, diharapkan peran FTA Center dapat semakin vital.

 

FTA Center Surabaya saat ini telah memberikan konsultasi kepada pelaku usaha furnitur, sorgum, sambal tuna, kopi, kerajinan, abon, snack, frozen food, minuman coklat, dan lain-lain. Salah satu UKM yang sedang dibina oleh KLT BSN Surabaya adalah Bolu Ketan Mendut. UKM tersebut berencana mengekspor produknya ke Eropa, Amerika, Korea, dan Arab, sehingga diperlukan sertifikat HACCP dan CoA SNI Biskuit.

 

“Dengan sinergi bersama antara FTA Center Surabaya dengan KLT BSN Surabaya mampu menjawab kebutuhan pasar terkait standar” kata Hindra. Sinergi tersebut meliputi informasi pasar dan persyaratan yang dibutuhkan dalam hal standardisasi bagi pelaku usaha khususnya UMKM. Diharapkan banyak pelaku usaha khususnya UMKM mengisi pangsa pasar di luar negeri dengan produk yang berkualitas dan berstandar. (rmy/klt_surabaya)